Jenlisa.
.Pagi pukul 07.20 Seoul
"pagi ku jadi ga semangat gini, kenapa aku bisa punya saudara seperti dia. Lagi-lagi aku sulit tidur sejak dia dirumah. Kalau seperti ini aku bisa mati muda" bisa dilihat kantung mata Lisa pertanda dia ga tidur semalaman. Mana pagi2 harus bangun berangkat kesekolah.
"Dia itu kenapa sih? Padahal aku sama sekali tidak ingin disentuh olehnya. Kenapa dia melakukan itu semua pada ku yang jelas aku sudah menjadi saudara nya sendiri" mengomel sepanjang jalan menuju sekolah.Lisa merasakan tubuh nya di peluk seseorang dari samping m.
"Selamat pagi lisaa" ucap rose yang memeluk Lisa menghimpit tubuhnya.
"Ehh . Yah Lisa muka mu terlihat mengantuk?" Tanyanya pada Lisa
"Aku ga bisa tidur 2 hari ini" katanya.
"Kenapa bisa gitu? Bukankah kemarin libur? Apa yang kau kerjakan?"
"Tidak! Bukan apa-apa. Ayo jalan" katanya berjalan kearah sekolah.
"Woy rose! Perasaan ku saja. Tapi lihat siswi disini apa mereka memiliki suasana romantis?" Lisa yang baru sadar sepanjang jalan dia melihat Siswi disini berpelukan dan bergandengan tangan mirip orang pacaran. Bahkan ada siswi yang menyapa sambil mencium pipi temannya dengan mesra."Hahhaha .. itu sudah biasa" kata Rose
"Biasa? Maksudmu? Apa mereka selalu melakukan ini depan umum? Cewek-cewek disini bermesraan sekali pun sesama cewek dan apa mereka tidak risih? Bukankah itu tidak normal?" Tanya Lisa pada rose.
"Apa yang salah? Sekolah ini semua nya Cewek-cewek muda dengan hormon yang meronta-ronta"
"Serius?" Tanya Lisa kangen"Bukan arti Cinta. Tapi untuk memenuhi nafsu mereka masing-masing. Disini banyak siswi yang sudah bertunangan bahkan masa depan mereka sudah ditentukan orang tuanya. Jadi mereke ingin bermain-main terlebih dahulu sebelum mereka menikah dengan pria pilihan kedua orangtuanya" rose menjelaskan gimana kondisi siswi semua disini.
"Dan sepertinya melampiaskan nafsu sesama cewek tidak termaksud kategori selingkuh, jadi wajar mereka melakukan itu semua"
"Oh begitu!" Kata Lisa pelan 'apa dia juga merasakan hal yang sama?'
Tanpa disangka2 Rose membawa tangan kiri nya menyentuh payudara kecil Lisa. Membuat Lisa kaget
"Kecil nya hehehe... Kalau dilihat-lihat kamu itu tipe2 Andro gituu" kata rose cengengesan lihat Lisa dengan tampang shock
"Ga sopan" kata lisaa
"Apa kah Lisa-yah sekarang tengah bernafsu karena melihat siswi disini?" Jangan lupa tangan rose masih melekat di dada lisa
"Apa yang kau lakukan, lepaskan tanganmu bodoh" ucap Lisa yang mendorong tangan rose berada di dadanya..."Lihat lah muka mu bodo, hahahha . Seperti itu saja sudah terangsang. Hahahaha.."
"Sial siswi disini sudah gila semua. Jauh-jauh dari ku" Lisa emosi lisaa, dada nya sudah 2kali tidak suci dan menghempas tangan rose kasar."Hahahaha.. begitu saja tergoda. Dasar lemah..eeehh" godaan rose terhenti karena dia melihat sesuatu.
"Ada apa?"
"Eeh pemilik sekolah kita datang hari ini. Lisa gawat! Rambut dan perhiasan mu?" Muka rose langsung kaget dia melihat kondisi Lisa yang persis sama saat Lisa pertama datang menginjaki sekolah ini.
"Rose yah! Kau harus membuka mata mu, lihat apa yang aku lakukan, kekuatan dari seseorang siswa Elite bernama Lalisa Manoban ini" Kekehan terdengar,dengan penuh percaya diri
"Hmm apa-apaan itu tingkat kepercaya dirinya tinggi sekali" ucap rose dan rose melihat Lisa berjalan santai menuju gerbang yang sudah ada guru, anggota OSIS dan pemilik sekolah ini.
"Selamat pagi. kakek!" Suara besar Lisa berjalan menuju menjadi fokus kepadanya
"Ahh?" Rose yang mendengar langsung kaget. Ditambah siswa2 yang mendengar langsung memandang Lisa yang berjalan mendekati tempat pemeriksaan."Siapa yang kamu panggil kakek? " Suara berat itu terdengar dari pria paru baya
"Lhoo? Kakek ga tau aku siapa?" Ucap Lisa
"kamu siapa? Kenapa menggunakan seragam seperti ini? Kamu bukan murid kami ya?"
"Eeeeeh" (apa dia ga tau soal pernikahan mommy dan Daddy?)
"Jennie" panggil kakek itu kepada Jennie yang juga terkejut dengan teriakan Lisa tadi.
"Apa maksud nya ini, kenapa kamu membiarkan orang bodoh seperti dia" tunjuknya kepada Lisa agar Jennie menjelaskan. Kata pemilik sekolah membuat Lisa kesel. Bagaimana dia dibilang bodoh dengan kondisi seperti ini
"Saya Mohon maaf" Lisa mendengar Jennie berkata dengan membungkuk kan badan kepada kakeknya. Bukan kah seharusnya dia diperlakukan istimewa. Kenapa Jennie terlihat seperti siswa pada umumnya.
"Kenapa kamu tidak benar-benar mengatur siswa bandel seperti ini? Kamu ketua OSIS disini. Mengatur siswa tiap hari tidak bisa" bola mata Lisa tak dapat di tahan bagaimana mungkin Jennie diteriaki oleh kakeknya sendiri ditempat ramai seperti ini semua orang di sekitar menahan mulutnya karena suara tegas yang membesar seakan memarahi Jennie. Dan Jennie masih saja membungkukkan badannya dihadapan pemilik sekolah"Tunggu kek! Ini bukan kesalahan Jennie. Dia tidak bersalah" Lisa yang merentangkan tangannya menutup Jennie dan berdiri didepannya
" kalau kakek ingin marah, marah saja padaku, jangan kepadanya!" Lisa menatap tajam kearah pria itu
"Kenapa kamu terus memanggil ku Begitu, kamu gadis tidak senonoh tidak patut berada di sekolah ini. Pergi dari sini!" Pria itu tanpa ampun berteriak kepada Lisa. Lisa mengeram frustasi menerima cacian dari pria tua itu
"Aku tidak tahan lagi. Orang yang tidak mau mendengar ucapan orang lain berbicara justru lebih bodoh" teriak Lisa. Karena tidak sanggup Lisa berlari keluar meninggalkan lingkungan sekolah nya.
.
.
.
.
.
.
.
TbcKomenmu adalah semangat kuuu

KAMU SEDANG MEMBACA
Love affair
Teen FictionLisa yang terpaksa harus pindah rumah dan sekolah baru karena ibu nya menikah lagi. kehidupan yang bahagia disekolah lama terpaksa harus ditinggalkan termaksud teman-temannya. akan kah Lisa menemukan keseruan disekolah barunya?