"Jika kau diam kau tidak akan berubah, tapi jika kau maju maka kau akan berubah"
Suara ketukan meja terus terdengar selama jam kosong, [name] kini tengah melamun selama kurang lebih 15 menit. Hina kemana? Gadis itu sedang berghibah dengan anak lainnya, sementara mikey setia melihat wajah [name] yang mungkin sudah mirip dengan kuda. Bahkan mata pemuda itu tidak bergerak sedikitpun dari awal.
"kenapa liat liat? Aku cantik ya?" tanya [name] dengan pd.
"hihihi, iya [name]-chii cantik banget."
Niat mau pd malah salting, malu dan senang karena dirinya dianggap cantik. Dasar kelakuan.
Mikey memang dari tadi menatap [name] sambil memainkan rambut sang gadis, tanpa ia sadari karena terlalu fokus menatap wajah [name] sang pemuda tidak sadar bahwa ia sudah menjalin rambut [name].
"lagian dari tadi [name]-chii diam kek orang bego."
"kasar ya, tapi emang benar. Aku dari tadi memikirkan sesuatu."
Telinga mikey seketika membesar dan segera merapatkan tubuhnya pada [name], seperti ibu-ibu yang baru dapat bahan ghibahan baru.
[name] yang seakan mengerti kembali melanjutkan bicaranya "Kokonoi kemarin memberi no. orang untuk tempatku bekerja, tapi aku sedikit ragu kalo misalnya gajinya tidak sesuai dengan ekspetasi."
"hm... Kenapa tidak [name]-chii coba dulu?"
Sebelah alis [name] terangkat, memang benar kenapa gadis ini langsung ragu? Padahal ia belum bekerja disana.. "sepertinya kau benar.."
"sebaiknya [name]-chii langsung menghubungi orangnya dulu."
[name] langsung mengambil handphone dari dalam saku beserta kertas pemberian kokonoi kemarin. Handphone dihidupkan, nomor dimasukkan, dan langsung nomor ditekan.
Tidak butuh waktu lama telepon diangkat dari sana.
"Halo.."
"Hi? Ada apa ya?"
Wait, kok suaranya gk asing ya? Suara berat mirip bedug mesjid, suara yang terdengar memelas seperti baru bangun. "Kak ran?"
"loh? Ini siapa? Salah satu fans gua ya?"
"bukan, saya [fullname]."
"hah? Anak mana pula? [name]... Kek pernah denger? Tukang bakso depan rumah?"
"itu mas nanang, kak."
"Oh iya, tunggu kok tahu? Fans gua dong."
"GUA BILANG BUKAN YA BUKAN LAH ANJ." emosi [name] sudah memuncak, mikey sedari memperhatikan itu hampir terjungkal karena suara [name].
"WOIII YANG DISANA JAN RIBUT!!" tegur salah satu murid yang sedang main poker.
[name] tidak peduli lagi, "huuuh, saya [name] anak kelas 10 MIPA2. Adek kakak, rindou. Pasti kenal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster (Mikey x readers)
Short Story[hiatus] "Sekarang [name] jadi teman dan punyaku yaa!" "Mikey dia hanya temanku" "Teman [name] cuman akuu!!" ----- Takdir mempertemukan kita di.. -kolong jembatan, sepertinya tuhan selalu punya cara unik untuk hidup kita ya sano. Sejak pertemuan kit...