Jihoon balik ke apartemen karena di usir mama gara gara kegep grepe grepe Hyunsuk di dapur.
"Udah kangen aja lagi gue ke Hyunsuk padahal baru cipokan dah perasaan" Jihoon senyum senyum menatap langit langit kamarnya.
Kring!
Jihoon mendecak kesal tiba tiba hapenya bunyi ganggu dia yang lagi ngehalu aja.
"Apa nyet?" - Jihoon
"Dimana?" - Junkyu
"Di pantat lo" - Jihoon
"Oh baru tahu ternyata lo tahi" - Junkyu
Jihoon mendecak kesal "bentar gue bukain pintu" - Jihoon
Jihoon udah faham kalau Junkyu nelfon pasti dia depan pintu apartemennya.
Setelah pintu terbuka bener aja Junkyu sama Jeno berkunjung.
"Muka kusut amat kaya keset" celetuk Junkyu.
Jihoon menoleh ke Junkyu cepat "gue di usir mama"
Junkyu ketawa dong.
"Gak mungkin nyokap lo ngusir tanpa alesan" ini Jeno.
Jihoon nyengir "gue maksiat sih di dapur dia sama Hyunsuk"
"Lo kali yang nyosor"
"Lebih tepatnya sih gitu" kata Jihoon.
Junkyu noyor kepala Jihoon sementara Jeno cuma menghela nafas lelah.
"Btw Haechan sama Hyunjin lama amat ya"kata Junkyu sambil rebahan di karpet bulu.
"Kagak bareng emang?" Tanya Jihoon seiring dengannya meletakan hape di meja.
"Bilangnya Hyunjin lagi di rumah Haechan. Nanti nyusul katanya" sahut Jeno.
"Halah ngaret si Haechan ini mah gue yakin!" Junkyu fokus ke layar ponsel.
Jeno menghela nafas pelan sementara Jihoon masih berfokus dengan ponselnya mana senyum senyum pula.
"Dih kesurupan lo?!" Junkyu nabok kaki Jihoon pake sikunya karena posisi kepala Junkyu tepat di samping paha Jihoon.
"Kesurupan Hyunsuk" ucap Jihoon dengan santuynya.
Jeno dan Junkyu cuma saling pandang sambil menggelengkan kepalanya.
"Katanya Hyunsuk babu lo tapi masa lo segitu bucinnya"
Jihoon mengerutkan keningnya "emang gue belum cerita ya kalau Hyunsuk tuh calon bini gue?!"
Jeno dan Junkyu menggeleng bersama.
"Kayanya gue udah cerita dah"
"Belom" kata Junkyu.
"Oh ya? Ya udahlah intinya Hyunsuk bukan babu dia anaknya temen bokap gue"
"Di jodohin?" Tanya Jeno.
Hyunsuk mengangguk mantap.
"Enak ya di jodohinnya sama modelan kek Hyunsuk" celetuk Haechan tiba tiba datang langsung rebahan di karpet bulu.
"Dari awal udah curiga sih masa babu di genjot!" Ini Hyunjin.
Jeno pengen heran tapi Hyunjin.
"Lo mikir kaya Hyunjin?" Tanya Junkyu natap Jeno.
Jeno menggeleng "gue cuma mikir pantes aja Jihoon kaya cemburu waktu Hyunsuk di sapa Yoshi"
"Kapan?"
"Waktu Jihoon masuk UKS pas di sekolah dulu"
"Ya elah Jen itu udah lama banget pantesan gue lupa lupa ingat" kata Junkyu.
"Gue mah yakin Jeno itu gak pernah sedikitpun otaknya terkontaminasi oleh fikiran joroknya Hyunjin" kata Haechan.
"Gak kaya lo!!" Jihoon dan Junkyu barengan membuat Haechan nyengir aja tanpa dosa.
Yoshi menghampiri seseorang yang spertinya dia kenal.
"Hy"
Hyunsuk noleh "eh Yoshi" Hyunsuk tersenyum.
"Sendirian?"
Hyunsuk ngangguk.
"Siapa yang sakit?"
"Cuma nganter kakek kontrol aja Yosh"
Yoshi mengangguk faham.
"Nanti malem kamu ada waktu?"
"Em...
"Gak ada!" Suara seseorang memotong ucapan Hyunsuk.
Hyunsuk dan Yoshi menoleh ke arah sumber suara.
"Ji-Jiun" cicit Hyunsuk pelan dengan wajah takutnya.
Yoshi berdiri dari duduknya kemudian maju dua langkah ke arah Jihoon.
"Gue nanya Hyunsuk bukan lo!" Yoshi menekan nelan dada kiri Jihoon.
Jihoon menepis kasar tangan Yoshi menatap Yoshi penuh kebencian.
"Hyunsuk hak gue jadi sah sah aja kalau gue jawab pertanyaan lo
"Emang lo siapanya hah?!"
"Gue ca...
"Udah Jiun! Jangan ribut ah malu ini rumah sakit!" Hyunsuk narik tangan Jihoon membawanya pergi kemana ajalah asal menjauh dari Yoshi.
"Kamu kenapa sih? Malu ngakuin ke Yoshi kalau aku calon suami kamu?!" Jihoon nampak sedikit marah.
"Bu-bukan gitu tapi...
"Tapi apa?!"
Hyunsuk mendecak kesal "kalau aku ngomong jangan di potong!"
"Terserah! Sana aja kamu berduan sama Yoshi! Aku gak peduli!" Bentak Jihoon kemudian pergi.
Baru dua langkah Jihoon berhenti terus noleh.
Jihoon menghela nafas kemdian menghampiri Hyunsuk yang lagi duduk memeluk lututnya sendiri sambil.... nangis.
"Aku minta maaf" kata Jihoon mengelus lembut kepala Hyunsuk.
Nyesel dah udah bentak makhluk modelan kek Hyunsuk.
Hyunsuk malah makin sesegukan "Jiun hiks... galak... hiks.. marahin Uncuk"
Jihoon mengusap wajahnya kasar.
"Gak sengaja beneran"
Hyunsuk mendongkak "beneran?"
Jihoon ngangguk.
Hyunsuk mengerjap ngerjapkan matanya lucu di tambah dengan hidung merah dan sisa air mata membuat wajah Hyunsuk terkesan cantik di mata Jihoon.
"Lo makhluk apa sih Suk? Imut banget. Gak bisa lah gue sange sekarang woy!!! Ini rumah sakit bukan rumah sesat!" Teriak Jihoon dalam hati.
"Ayo bangun! Kita pulang. Kakek pasti udah nunggu!"
Hyunsuk ngangguk menerima uluran tangan Jihoon.
"Jangan naksir Yoshi!" Bisik Jihoon.
Hyunsuk langsung menggeleng cepat "enggak ih!"
Jihoon terkekeh.
Jihoon aslinya gak suka mengalah tapi demi Uncuk mah harus ya 😁 Jihoon gak mau dong Hyunsuk di gondol Yoshi😁
Saat hujan begini ide pun hadir hmmm senangnya 😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Babu Bibi Baby
Fanfiction"Jiun ih galak banget uncuk tuh baperan tahu orangnya" Hyunsuk cemberut menghentakan kakinya. "bo to the do! bodo!" Jihoon ninggalin Hyunsuk di super market. HoonSuk bxb