22. Promise

898 140 12
                                    

DNS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DNS

◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇◇

Doyoung menatap taman rumah sakit dengan pandangan sendu, matanya melirik kolam ikan didepanya sambil termenung, pikiran doyoung berkelana.

Memikirkan kedepanya dia akan bagaimana, hingga dering ponselnya membuat lamunan doyoung buyar.

Doyoung meraih ponsel bututnya, nomor tidak dikenal menelfonnya,entah siapa, doyoung abaikan, matanya kembali melihat pemandangan didepanya dengan wajah kosong.

Panggilan kedua kembali masuk membuat doyoung dengan berat hati mengangkatnya.

"Halo" ucapnya serak, disebrang sana tidak ada sahutan atau apapun, doyoung berdecak kesal.

"Halo" ucapnya sekali lagi tapi tetap tidak ada jawaban, dasar orang iseng kurang kerjaan, doyoung dengan dongkol ingin mematikan panggilan itu tapi tanganya terhenti saat mendengar suara seseorang yang membuat jantungnya berdegup kencang.

"Kim Doyoung" suara ini membuat darah doyoung berdesir kuat, wajahnya memerah, doyoung merasa sangat senang, entah kenapa dia sangat merindukan suara ini.

"I-ya kak" jawabnya gugup membuat hyunsuk disebrang sana terkekeh mendengar suara doyoung yang menjawab dengan gagap.

"Saya rindu kamu" wajah doyoung total memerah mendengar perkataan hyunsuk, mendengar suara hyunsuk saja dapat membuat doyoung tenang, tidak tau ingin menjawab apa doyoung malah terdiam cukup lama.

"Doyoung, kamu masih disana?" Tanya hyunsuk membuat doyoung kembali sadar, menepuk pipinya pelan kemudian tersenyum kecil.

"Iya kak" jawabnya dengan suara pelan.

"Kamu dimana? saya jemput" perkataan hyunsuk membuat doyoung menggeleng ribut kemudian berdiri.

"Gak kak, biar saya yang kesana" jawabnya cepat, hyunsuk tidak boleh tau jika dirinya ada dirumah sakit, doyoung tidak ingin hyunsuk menatapnya dengan iba, doyoung tidak selemah itu untuk dikasihani.

"Saya tunggu" kemudian panggilan dimatikan setelah hyunsuk mengatakan dirinya merindukan doyoung sekali lagi.

Doyoung menatap ponsel bututnya kemudian tersenyum manis, hanya mendengar suara hyunsuk membuat doyoung kembali tenang.

Doyoung berdiri, berjalan menuju ruang inap minji, menatap sang adik yang masih tertidur dengan beberapa alat bantu medis.

"Kakak pergi sebentar ya minji" katanya pelan, doyoung berjalan keluar dari gedung rumah sakit, setelah dia menitipkan minji pada perawat jika terjadi apa - apa segera hubungi doyoung.

Langkah kaki doyoung terhenti dihalte bus, menunggu bus yang sebentar lagi akan sampai, hingga panggilan seseorang membuat doyoung memalingkan wajahnya.

Sugar Baby : HyunBy [Treasure]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang