muncul masalah

9 5 2
                                    

Keesokan harinya aku bangun lebih awal mempersiapkan penampilan terbaikku dan merapikan rambutku yang ikal.

"Yosh.." aku sudah siap.

Ku chat aida dan bergegas menggunakan motorku.

Aku bernyanyi seakan jalan raya milik sendiri sesampainya di tujuan aku melihat aida sedang menyiram bunga.

"Aida!" Ku sapa dia dengan senyum bahagia.

"Eh' Doni, widih keren banget kamu"

"Ya iyalah masa mau ketemu temen lama gak keren, gimana cocok gak?"

"Cocok cocok!" Aida mengancungkan kedua jempolnya.

"Eh' temennya aida ya'" sambut ibu aida.

"Iya, Bu"

"Masuk dulu atuh, ngeteh ngeteh gitu"

"Iya Bu iya"

"Aida kamu siapin tehnya ya'! Eh' kamu lewat pintu belakang aja soalnya kaki kamu kotor" ucap ibu aida.

"Ia Bu"

"Ayo masuk dulu atuh"

"Iya Bu" aku berjalan masuk membuntuti ibu aida.

Design interior klasik tidak begitu mewah mengingatkan ku pada waktu sekolah dasar dulu.

tembok biru yang dihiasi warna sofa membuatnya terlihat serasi seperti umah ini yang tidak semuanya berubah.

aku duduk disofa setelah tawaran duduk telah dilontarkan.

"kalau boleh tau nama aden siapa ya'"

"doni bu, temennya aida dulu"

"eh, yang sering kesini terus itu"

"bukan bu, paling yang ibu maksud itu si shin temen aida yang satunya lagi"

"eh' ibu baru inget, dia dulu sering banget main kesini ngajak aida main, belajar bareng, bahkan ngerjain pr bareng"

setelah sekian lama mendengarkan cerita ibu aida aku baru sadar di depan ku hanya ada snack ringan tanpa minuman.

"ngomong ngomong aida mana ya kok enggak dateng dateng?" tanyaku penasaran

" eh' iya, aida kemana ya, kok enggak dateng dateng, sebentar ibu cek dulu"

tok tok tok

"aida buka sayang ada temen kamu nih" ibu aida mengetok ketok pintu kamar.

rasa penasaran pun melunjak membuatku mendekati ibu aida.

"ada apa bu?"

"ga tau kok dandannya lama banget ya"

"gimana kalau saya telpon dia bu"

"gausah den, kita tungguin aja dulu"

"tapi ini udah setengah jam bu"

"biasalah den, anak gadis mah gitu. aden duduk lagi aja, sembari menunggu ibu bikinin teh ya!"

"yaudah bu" aku kembali ke tempat duduku, diam diam ku telpon aida.

"cuy" tiba tiba shin mengirimkan pesan massangernya.

"apa bro"

gimana udah nanya belom, kapan aida balik?"

"dia udah di rumah, shin. nih gw lagi ada di rumahnya"

"ya baguslah"

"tapi anehnya dia ga keluar keluar dari kamarnya apa dia ga mau ketemu sama gua ya?"

"yaelah biasa aja kali, anak gadis mah gitu, dandannya lama"

"lu kaya ibu aida aja omongannya sama"

"emang faktanya gitu, mereka pun pernah muda"

"iya iya, tapi shin. ini udah setengah jam. gw misscall juga ga di angkat, padahal tadi udah ketemu terus pas gw masuk dia malah ga nongol nongol"

"masa sih, coba ceritain kronologi nya"

BADUT IN LOVE (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang