13

30 28 56
                                    

Dunia tidak akan berkurang atau tidak akan merasakan kerugian jika aku pergi meninggalkan nya
-Yora Yordiana

******************

haechan kembali ke rumahnya mencari yora tidak ada di sudut mana pun, akhirnya haechan langsung bergegas menuju rumah nya yora dengan kondisi yang panik

"Yora... Yora" teriak haechan yang masih terus mencari yora ke sudut ruangan

haechan tidak menemukan yora di mana pun, haechan terdiam sejenak lalu sesuatu membuat nya terkejut dari arah kamar mandi yang berada di dalam kamar mendiang ibu nya yora

haechan sedikit takut karena kamar mendiang ibu nya yora di kunci dan kunci nya hanya haechan yang punya
Tapi karena haechan sedang mencari yora akhirnya haechan menyelidiki dengan masuk ke kamar mendiang ibu nya yora

dan juga haechan terkejut kenapa pintu itu tidak di kunci padahal seingat nya dia sudah mengunci pintu itu, haechan juga berfikir kalo ada maling yang masuk ke kamar itu

Saat haechan masuk, haechan tidak sedikit pun membuka suara, haechan tetap menyelidiki dari mana asal suara itu

saat haechan mencari-cari, akhirnya dia menemukan sumber suara itu, suara itu berasal dari kamar mandi seperti ada seseorang yang sedang bermain dengan alat tajam

dalam hati haechan ia sangat ketakutan karena ia laki-laki dia harus menjadi pemberani

haechan melangkah ke arah kamar mandi lalu langsung membuka pintu kamar mandi itu dengan gagah

Setelah membuka pintu tersebut haechan di kejutkan oleh percikan darah yang berada di lantai kamar mandi

haechan bingung itu darah siapa karena penasaran haechan membuka gorden kamar mandi dan itu juga membuat nya semangkin terkejut

Ketika dress putih yang di pake yora itu basah kuyup dan sedikit berecak darah

Dan lebih parah nya lagi haechan melihat yora yang sedang ingin menusuk matanya dengan gunting yang ia pegang

"YORAAA...! " ucap haechan yang langsung merampas gunting itu dari kendali yora

tentu saja yora terkejut akan kehadirannya Haechan karena yora tidak sadar jika haechan sudah berada di situ

saat yora berbalik dan bangkit dari duduk nya , pipi kanan yora terluka dan sudah banyak darah yang mengalir sampai-sampai membuat orang yang jika melihat nya akan takut

seketika haechan menjadi beku melihat keadaan wanita yang ia cintai seperti itu mata nya haechan terus melotot kearah yora Seakan-akan matanya sedang memarahi yora

"Haechan... " lirih yora

"APA KAU SUDAH GILA HAH?, KATAKAN PADA KU APA YANG KAU LAKUKAN, YORA YORDIANA! " teriak haechan dengan penuh emosi

tetapi yora tidak meghiraukan nya
yora menarik tangan haechan alih-alih ingin mengambil gunting itu kembali

"kembalikan itu kepada ku!! " ucap yora yang sangat berusaha untuk menggapai tangan haechan

"tidak aku tidak mau! " ucap haechan

"aku mohon kembalikan" ucap yora sedikit menangis

"aku bilang aku tidak akan memberikan itu kepada mu! " ucap haechan dengan mata yang berkaca-kaca

"LEE HAECHAN !!!! " teriak yora di hadapan haechan lalu ambruk di atas bathup dengan tangisan yang pecah begitu saja

"aku mohon kembalikan haechan, berikan itu kepada ku haechan aku mohon haechan berikan itu pada ku HAECHAN, aku mohon" ucap yora yang menangis kejer sambil menggoyahkan kaki haechan

sedangkan haechan yang sudah sangat berusaha menahan tangis nya akhirnya ia menangis karena melihat keadaan yora yang begitu membuat hati nya sangat hancur

"haechan aku mohon, hiks.. kembalikan aku mohon haechan.. " rengekan yora

haechan melihat luka yang berada di pipi nya yora itu terus mengeluarkan darah dan mengenai dress putih yora

karena tak tahan melihat keadaan yora seperti itu lalu haechan menyamakan posisi nya dengan yora lalu memeluk yora dan menangis di pelukan nya

"aku minta maaf yora, maafkan aku "
ucap haechan sambil menangis bahkan tangisan itu mampu membuat yora berhenti menangis

haechan melepaskan pelukan itu lalu mengajak yora untuk membersihkan dirinya dan mengobati luka nya

"ganti pakain mu dahulu, nanti aku buatkan makanan hangat untuk mu" ucap haechan yang memberikan baju mendiang ibu nya yora kepada yora

"AKU TIDAK MAU!! " Tolak yora yang melemparkan baju yang di berikan haechan ke sembarang tempat

haechan terdiam sejenak dengan hembusan nafas yang di buang dengan begitu kasar

"menurut lah padaku, tidak ada yang akan memperdulikan kamu selain aku, dan hanya aku yang akan mengurus mu, kau bukan anak kecil lagi yora, aku harap kau bisa berfikir lebih dewasa" ucap haechan yang mengambil baju itu lalu memberikanya kepda yora

mendengar perkataan haechan membuat yora sadar sedikit dan lebih memilih mengalah

"aku tunggu di luar ya" ucap haechan yang pergi sambil membawa benda tersebut.

**********************

Beberapa hari kemudian di terik nya panas matahari haechan pulang ke rumah nya dengan amplop di tangan nya

Haechan duduk di sofa sambil menundukkan kepalanya ia merasa frustasi karena dirinya sudah melamar kerja kemana-mana tidak ada panggilan untuk nya

lalu yora datang membawa teh dingin karena semangkin berjalannya waktu yora semangkin dewasa

"Bagaimana hasilnya? " tanya yora yang berada di samping haechan

haechan mengangkat kepalanya dengan mata yang berkaca-kaca
"hasil nya masih sama tidak ada yang menerima ku" ucap haechan

lalu yora memeluk haechan
"Tidak apa-apa, kau masih punya banyak kesempatan, jangan menyerah, coba lagi ya" ucap yora sambil mengelus kepala haechan dengan lembut

Haechan menangis di pelukan itu kemudian ia berhenti lalu memandang sendu ke arah amplop itu

"bagimana kita bisa bertahan hidup, sedangkan uang gaji ku semangkin menipis, aku tidak boleh menyerah tapi aku lelah aku harus bagimana? " tanya haechan

"yaa kau harus berusaha, maafkan aku haechan aku hanya jadi beban untuk mu, nanti aku akan coba membantu mu" ucap yora tersenyum

haechan langsung memicingkan matanya "kau tidak usah berkerja, aku tidak ingin kita terus ribut jadi ikuti kata-kata ku, aku tidak mengizinkan kamu berkerja! " ucap haechan yang bangkit dari duduknya

"Tapi ak--" ucap yora

"tidak ada bantahan, terimakasih" ucap haechan yang langsung pergi dari ruang tamu berpindah ke kamar

Bersambung....

Vote semangkin dongg

Surat Kecil Untuk Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang