BAB 17 : Pertemuan

281 50 0
                                    

Pukul tujuh malam, ketiganya sudah bersiap diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul tujuh malam, ketiganya sudah bersiap diri. Bunda awalnya meminta Icha untuk berias diri dengan cantik, tapi Icha menolak. Buka kah lebih baik ia terlihat biasa saja di mata Pak Aris dan putranya agar ketertarikan mereka berkurang. Ya itu salah satu rencana Icha.

Icha mengelus bahu Bunda yang kini tampak cemas. "Bunda tenang aja, ya. Kita lewatin semuanya bareng-bareng. Ini akan berjalan dengan cepat"

Bunda tersenyum lalu mengangguk mengelus tangan Icha yang ada di bahunya.

"Icha yang akan bicara sama mereka nanti."

Icha tersenyum mencoba kembali meyakinkan Bunda. Tak lupa ia juga meminta bantuan pada Rizky yang akan berpura-pura menjadi kekasihnya.

"Lo harus bisa akting, ya. Awas aja kalau sampai bikin mereka curiga kalau kita ini cuma pura-pura."


"Tenang aja, aku bakal nikmatin peran sebagai pacar kamu, kok. Apalagi kalau serius."

Mendengar itu, Bunda tertawa. Ada-ada saja kelakuan Rizky yang sukses membuat Bunda tertawa.

"Iya-iya, terserah kamu. Pokoknya malam ini kita adalah tim."

"Oke, Sayang."

Bunda kembali tertawa. "Darimana kamu belajar manggil gitu, hm?"

Rizky hanya tersenyum malu. "Tadi liat di HP Icha, biar aku tau apa aja yang harus di lakuin seorang pacar, hehe."

"Astaga, kamu ini. Hahaha! Ya udah, ayo berangkat."

Ketiganya masuk ke dalam mobil, saling menyemangati satu sama lain sebelum Bunda menginjak pedal gas, membawa mobilnya membelah jalanan ibu kota di malam minggu ini.

**

Saat mereka masuk, seorang pelayan tiba-tiba menghampiri mereka.

"Nyonya Raisa dan Nona Icha?"

"Iya, benar. Itu saya dan putri saya."

"Silahkan, lewat sini, Nyonya." Pelayan itu memandu Bunda beserta Icha juga Rizky yang ikut di belakang mereka menuju lantai atas.

Mereka sama-sama menaiki lift menuju lantai empat. Ya, lantai paling atas. Apa Pak Aris memesan tempat di Rooftop? Sepertinya iya.

"Silahkan."

Setelah menaiki anak tangga, Bunda dan Icha sampai di Rooftop yang sudah di hiasi banyak pernak-pernik yang cantik. Terlihat sangat spesial, bukti bahwa Bos nya memang tak ada niat untuk membatalkan perjodohan ini.

[✔] Kumis Kucing Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang