33. Masalah

1.4K 174 46
                                    

Saat Yn sudah tertidur lelap di samping Yoongi, ponsel Yoongi tiba-tiba saja berbunyi dan saat pria itu hendak mengangkatnya, ia seketika terdiam saat mendapati nama Yoonie yang tertera di sana.

Yoongi menoleh ke arah Yn lalu turun dari ranjang dan setelah itu keluar kamar untuk mengangkat sambungan video call Yoonie.

"Papa." Seru Yoona saat melihat wajah Yoongi di layar ponsel sang ibu

Yoongi mengangguk sembari tersenyum pada sang anak. "Ya, Yoona." Sahutnya senang

"Papa, Yoona rindu papa." Ucap Yoona, mendekatkan layar ponsel sang ibu di wajahnya

"Papa juga rindu Yoona. Bagaimana kabar Yoona di sana?, sudah baikan kan?" Balas dan tanya Yoongi

Yoona mengangguk sembari tersenyum lebar. "Iya, Yoona sudah baikan papa. Oh iya, jadi kapan papa ke sini lagi? Yoona rindu papa. Yoona juga mau jalan-jalan sama papa sama seperti teman-teman Yoona yang lain." Jelasnya yang seketika membuat Yoongi menjadi bingung

"Papa, kenapa diam saja?" Tanya Yoona saat Yoongi tak kunjung membalas ucapannya tadi

Yoongi menggeleng dan tersenyum untuk menutupi kebingungan. "Tidak, papa hanya-"

"Yoona, makan siangnya sudah jadi." Panggil Yoonie dari arah belakang sang anak

Yoona lantas menoleh dan tersenyum lebar pada sang ibu. "Tunggu sebentar ma, Yoona sedang berbicara dengan papa."

"Papa?, Maksudnya papa Yoongi?" Tanya Yoonie tak mengerti, pasalnya Yoona menggunakan ponselnya tanpa sepengetahuannya

Yoona mengangguk lalu memperlihatkan layar ponselnya pada sang ibu.

Yoonie lantas terdiam dan kemudian mengambil ponselnya dari tangan sang anak. "Yoongi, maaf karena Yoona tiba-tiba saja menelponmu." Ucapnya tak enak hati pada Yoongi

"Iya, tak apa-apa. Kalau begitu aku matikan dulu sambungannya." Sahut Yoongi dan kemudian mematikan sambungan telponnya secara sepihak

Melihat sambungan telponnya di putus, Yoona langsung memasang raut muka kesal. "Mama, kenapa kita harus tinggal jauh dari papa?. Memang tidak bisa ya kita tinggal bersama papa. Papa kan papanya Yoona."

Yoonie lantas berjongkok dihadapan sang anak dan menyentuh kedua pipinya dengan lembut. "Maaf tapi mama belum bisa kasih tahu Yoona alasan kenapa kita tinggal jauh dari papa. Tapi nanti kalau Yoona sudah besar, mama pasti akan kasih tahu Yoona alasannya. Yoona mengertikan."

Yoona menggeleng dengan mata yang berkaca-kaca. "Yoona tak mengerti, tapi Yoona ingin sekali tinggal sama papa seperti teman-teman Yoona yang lain. Yoona cuma ingin tinggal sama papa, main sama papa dan dibacakan buku dongeng sama papa. Yoona cuma mau itu. Yoona, hiks hiks hiks." Jelasnya yang disusul tangis kesedihan karena sejak ia lahir hingga sampai sekarang, ia baru sekali bertemu dengan ayahnya dan itu pun hanya sebentar, sebab sang ayah yang harus kembali ke negara asalnya

.

Esok paginya, Yn terbangun dan tak mendapati Yoongi di sampingnya. Saat ia hendak beranjak dari ranjang tempatnya berbaring, pintu kamar pun di buka dari luar dan menampilkan sosok Yoongi yang sedang membawa segelas susu di tangan kanannya.

Yn tersenyum simpul saat Yoongi berjalan ke arahnya dan kemudian menyodorkan susu yang dibawanya. "Ini susu untuk istriku tersayang dan juga calon buah hati kita." Ucap Yoongi padanya

"Em, terima kasih." Balas Yn lalu meminum habis susu pemberian Yoongi, sedangkan pria itu duduk berdiri di sisi ranjang sembari memperhatikannya

"Anak pintar." Puji Yoongi setelah Yn menghabiskan susu buatannya dan menyodorkan gelas kosongnya padanya

Me And My LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang