Terapi Keenam

12.7K 73 1
                                    

Dwi PoV,

Tanpa sadar, aku menunggu datangnya hari dimana aku akan dipijat oleh Pak Arifin dan Toni. Kami telah menentukan tanggal dan mereka akan datang ke rumahku untuk memijitku seperti biasa. Istriku kebetulan juga sedang pulang kampung, dan memang biasanya kalau sedang dipijit oleh Pak Arifin, aku menentukan tanggal disaat istriku sedang lembur kerja atau pergi karena aku malu jika ia melihat proses pemijitannya.

Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Pak Arifin ternyata datang bersama anak tertuanya, Toni. Sehabis menyuruh mereka masuk dan membawakan minum, aku langsung melepaskan kaos singlet ku. Sekarang ini aku cukup percaya diri dengan badanku sendiri. Hasil gym selama sebulan lebih telah membuahkan hasil meski belum terlalu nampak otot-otot ku.

"Wah sudah mulai berotot ya mas Dwi." Ujar Pak Arifin sambil meminum air putih yang aku suguhkan.

"Lumayan Pak. Tapi masih kalah lah kalau sama badan Bapak dan Toni." Ujarku.

Mereka hanya tertawa dan kemudian melepaskan pakaiannya di ruang tamu rumahku. Bahkan Toni kini telah melucuti celananya juga, nampak badan telanjangnya yang sexy serta kontol besarnya menggantung lemas. Aku sendiri terkejut melihat sikap Toni yang sungguh berani, bahkan saat Toni menanggalkan pakaiannya, aku segera berlari ke pintu rumah yang terbuka dan menutupnya. Mataku kini tertuju pada badan berototnya yang terpahat indah, sambil menelan ludah, aku merasa dadaku naik turun, entah kenapa aku ingin sekali menyentuh otot-otot yang terpahat di badannya itu.

"Biar mas Dwi ga malu Pak." Jawabnya singkat.

Aku hanya tertawa getir mendengar perkataan Toni untuk menyembunyikan kegugupanku. Setelah itu, Pak Arifin kini yang turut membuka seluruh pakaiannya, menyisakan ku sendirian yang masih lengkap berpakaian. Kedua kontol pria ini nampak indah, sungguh besar ukurannya walau sedang lemas. Aku berdiam diri menatap badan keduanya, sungguh pandanganku tak bisa lepas dari badan berotot ini, terlebih kontol yang menawan itu. Seketika aku dikejutkan oleh keberadaan Toni di sampingku ketika aku sedang melamun membayangkan kedua pria ini. Ia lalu menyibakan kaos yang aku pakai, membantuku meninggalkannya. Sekarang ini kami bertiga telah telanjang bulat, rupanya kontolku sendiri tak dapat berkompromi, ku rasakan rangsangan di bawah sana sehingga kontolku mulai sedikit ngaceng. Pak Arifin yang melihat kontolku mulai tegang, hanya tersenyum kecil.

*****

Untuk kalian yang ingin membaca kisah lengkapnya, kalian dapat membacanya di
https://karyakarsa.com/deansius


Semua isi kisah lengkap untuk cerita "Terapi Kejantanan" juga cerita-cerita lain milik Author seperti

Begitu pula dengan kisah lain milik Author seperti "Keluarga Berbeda" ; "Para Pejantan" ; "Ero-Mantica" ; "Para Pejantan II" ; "Terapi 'Kejantanan'" ; "Laki-Laki Perkasa" ; "Pemijat Sensasional" ; "Top Series #1 - InterSext" ; "Bot Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Vers Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Bot Series #2 - Desahan penuh Desahan" ; "Perjalanan Birahi" ; "Menduduki Raga Pria" ; "Keluarga Berbeda II" ; "Gairah Kosan Lelaki" ; "B Chi Hyper" ; "Para Pejantan III" ; "Scandal Dua Sahabat Chinese" dapat kalian akses di situs karyakarsa milik Author.

Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati di sana.

Terimakasih dan selamat membaca!

Regards,

RG Deansius

Terapi 'Kejantanan'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang