Haru kini tengah berdiri dibawah pendingin ruangan. Mencoba mendinginkan suhu tubuhnya yang panas akibat sinar matahari. Sambil memandang keluar jendela, Haru melihat orang-orang yang tersenyum dan tertawa bersama orang yang mereka sayangi.
Terbayanglah sosok Sakura di pikirannya. Rasanya ingin Haru tertawa bersama Sakura menikmati Festival ini. Tapi tampaknya Sakura tengah sibuk dengan tugasnya sebagai wakil ketua OSIS.
"Kerja bagus, Haru." Kata Sakura yang tiba-tiba saja berada disamping Haru.
Haru tersentak kaget, matanya menyadari rambut Sakura yang dikuncir satu menggunakan ikat rambut pemberiannya. Gadis itu tampak sangat cantik. Tanpa sadar senyumnya pun merekah.
"Ikat rambut itu cocok denganmu. Kau terlihat sangat cantik." Puji Haru.
"Bando itu juga terlihat sangat cocok denganmu." Balas Sakura.
Haru yang baru menyadari bahwa ia masih memakai bando telinga kucing di kepalanya pun langsung melepas bando itu dan menaruhnya di atas meja. Ah rasanya memalukan.
Tangan Haru merogoh sesuatu dari kantungnya. Sebungkus kue kering berbentuk bunga Sakura Haru berikan pada Sakura. "Kue kering bunga Sakura untuk Sakura."
"Kau tahu, kue kering ini edisi terbatas. Hanya ada 3 buah tahu. Jadi, berbanggalah." Sambung Haru.
Sakura dengan senang hati menerimanya, "Terima kasih." Ucapnya.
"Oh iya, kerja bagus, Sakura. Berkatmu dan yang lain Festival musim semi tahun ini terasa sangat menyenangkan. Banyak orang yang tersenyum, dan itu karena usahamu. Kau memang yang terbaik." Haru mengacungkan jempolnya.
Sakura tertawa kecil, "Haru ini pintar berkata manis ya."
"Terima kasih untuk pujianmu dan kue keringnya. Aku akan menikmatinya. Dan juga Haru, kau juga harus menikmati festivalnya, ya." Tutur Sakura yang ditutup dengan senyuman manisnya.
"Kalau begitu, aku harus kembali ke aula. Sampai jumpa lagi." Pamit Sakura.
Haru diam mematung ditempat untuk beberapa detik. Seakan tulangnya melunak, tubuhnya hilang keseimbangan dan jatuh ke lantai kelas yang dingin. Tubuhnya yang tidak bisa bereaksi untuk senyum manis Sakura hanya bisa terdiam.
Otaknya berhenti bekerja. Jantungnya semakin terpacu. Wajahnya memerah. Haru menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, "Dia terlihat sangat cantik." Gumamnya.
(✿_✿)
Setelah menyelesaikan beberapa hal di aula, Sakura beristirahat sebentar. Ia perlahan membuka bungkus kue kering yang Haru berikan padanya. Sambil tersenyum tipis, ia memakan kue kering yang secara mengejutkan memiliki rasa yang enak.
Meiko menganga tak percaya, "KAU TERSENYUM! KAU BARUSAN TERSENYUM!" Pekik Meiko.
"Kau mengagetkanku." Ujar Sakura mengelus dadanya.
"Maaf, hanya saja aku baru pertama kali melihatmu tersenyum. Apa sesuatu yang menyenangkan terjadi?" Tanya Meiko penasaran.
"Begitulah."
Meiko menyikut pinggang Sakura, "Sering-seringlah kau tersenyum."
"Sakura! Meiko!" Panggil seseorang. "Maaf, bisakah kalian pergi ke gudang untuk mengambil kotak dekorasi?" Pinta Orang itu.
Sakura mengangguk, "Kami akan mengambilnya."
"Terima kasih banyak, aku benar-benar terbantu."
Sakura dan Meiko pun berjalan menuju gudang yang berada di sisi lain lapangan. Sambil berjalan mereka mengobrol ringan seputar Festival. Seperti rasa yakisoba kelas 2-C yang sangat enak dan laku keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Bunga Sakura
Teen FictionKisah ini bermula saat salju yang mulai meleleh karena teriknya matahari menyambut para tumbuhan yang mulai menunjukkan ragam warnanya. Musim semi-nya datang tatkala netra hitam lekat itu memandang lurus kearahnya. Memberikan semacam aliran kejut y...