Hari ke-3
Untuk pembagian kelompok study tour yang akan dilaksanakan besok hari, kini kelas 2-B memutuskannya dengan cara undian. Satu kelas akan terbagi menjadi 8 kelompok. Satu kelompok akan terdiri dari 5 orang.
40 kertas dengan angka dari 1-8 sudah dikocok acak di dalam sebuah gelas. Dan satu persatu para siswa akan mengambilnya. Nomor yang tertera di kertas tersebut akan menentukan kelompok mereka.
Tangan Haru merogoh masuk ke dalam gelas undian. Dalam hatinya ia komat-kamit berharap ia berada di kelompok yang sama dengan Sakura.
"Sakura kau juga kelompok 3?! KYAA KITA SATU KELOMPOK!" Pekik Meiko yang terdengar jelas oleh Haru.
Tiga?! AKU MOHON, TOLONG ANGKA TIGA!
Ia pun merogoh satu kertas dan kembali ke kursinya. Haru belum memiliki keberanian untuk membuka kertas itu. Ia terlalu takut. Bagaimana jika angka yang tertera bukan 3? Padahal study tour ini bisa jadi kesempatan untuknya.
"Yo, Haru! Kau ada di kelompok mana?" Samper Koji.
"Aku? Aku belum membukanya. Kau sendiri bagaimana?" Tanya Haru balik.
Dengan percaya diri Koji memperlihatkan kertasnya pada Haru. "Tiga?" Cengo Haru.
"Iya, aku berada di kelompok 3. Siapa saja ya yang ada di kelompok tiga." Kata Koji girang.
"Sakura dan Meiko." Jawab Haru lemas.
"Benarkah?! Wah, beruntung!" Girang Koji bagian dua.
Koji melirik ke arah kertas Haru dan merampasnya cepat. Karena penasaran dan tak sabaran ia berusaha membukanya sendiri untuk mencari tahu. Haru yang panik mencoba merebut kembali kertas undian itu.
"KEMBALIKAN KERTAS ITU KOJI!" Pinta Haru.
"OH?!" Pupil Koji membesar saat melihat angka yang tertera di kertas milik Haru. "HARU! ANGKA TIGA!" Tunjuk Koji.
"A-angka tiga?"
"LIHAT! INI ANGKA 3 BUKAN?" Koji mendekatkan kertas undiannya agar Haru bisa melihatnya dengan jelas.
"Itu benar. Angka tiga! KOJI ANGKA TIGA!"
"WOOOOOOO!!!" Keduanya berteriak dengan serempak sambil memeluk satu sama lain bahagia.
Haru berdeham kencang saat menyadari perilaku anehnya dan melepaskan pelukannya. Ia melihat ke arah Sakura yang ternyata sudah melihat kearahnya lebih dulu. Haru tersenyum senang sambil menunjukkan kertas undiannya dari kejauhan.
"Tiga." Ucapnya tanpa suara.
Sakura yang mengerti membalasnya dengan anggukan juga senyum cantiknya.
Keberuntungannya hari ini mungkin terjadi pada 1 dari 100 hari. Lega rasanya saat tahu ia berada di satu kelompok yang sama dengan Sakura. Mengharapkan sebuah perubahan. Semoga keberuntungannya untuk 2 hari kedepan berada di pihaknya.
"Lalu siapa satu orang lagi yang ada di kelompok kita?" Koji heran.
"Itu aku." Suara berat seseorang terdengar.
Haru dan Koji terkejut lalu memandang aneh seorang laki-laki yang memakai kaca mata kotak persegi panjang dengan rambut klimis. Haru dan Koji melirik satu sama lain.
"Kau tahu nama dia siapa?"
"Tidak sama sekali."
Mereka berkomunikasi lewat tatapan mata.
"Namaku Hajime Taijo." Hajime memperkenalkan diri seolah bisa membaca pikiran Haru dan Koji.
Haru tertawa canggung, "Aku Haru, dan ini Koji."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Bunga Sakura
Teen FictionKisah ini bermula saat salju yang mulai meleleh karena teriknya matahari menyambut para tumbuhan yang mulai menunjukkan ragam warnanya. Musim semi-nya datang tatkala netra hitam lekat itu memandang lurus kearahnya. Memberikan semacam aliran kejut y...