Chapter 8

182 7 0
                                        

1 minggu telah berlalu setelah issue yang menyeret nama Lauren Jauregui masih tetap saja ramai di perbincangkan, namun khusus nya hari ini Lauren sudah merasa sedikit berkurang beban masalahnya, karna netizen sudah berhasil membuat account Lauren di bekukan sementara orang pihak Instagram, jadi Lauren sudah tidak bisa menggunakan atau mendapatkan info apapun dari kekisruhan platform itu, sebetulnya sedikit menjengkelkan tapi Lauren tak mau ambil pusing, setelah 7 hari ia berusaha sabar dan berusaha berpura pura tidak tahu pada diri sendiri, akhirnya pada hari ini akun Lauren resmi di bekukan sementara, dan jelas Lauren tidak akan pernah mendapatkan kritikan netizen lagi untuk beberapa waktu

Lauren yang berdiri di depan cermin kamar nya pun tersenyum miring melihat betapa kacaunya penampilan dia hari itu selepas siang dan malam membaca dan memikirkan cemoohan netizen, matanya yang sayu, rambutnya yang tak beraturan serta pantulan kaca itu memperlihatkan dengan jelas bagaimana kacaunya Lauren selama satu minggu belakangan ini sama sekali tidak peduli dengan kebersihan diri dan kamarnya

Lauren meminum seteguk air mineral dari botol di atas meja rias nya, kemudian setelah minum ia mengedipkan kedua matanya seakan akan ia sedang berganti menjadi pribadi yang lain, Lauren menarik nafas panjang, menatap wajahnya di cermin

"Waktu nya kembali menjadi cantik, sayang"
Lauren berbicara pada pantulan dirinya di cermin, kemudian beranjak untuk memasuki kamar mandi

x_x

Sebuah Mobil Audi A7 berwarna putih mengambil posisi parkirnya di parkiran sebuah apartement kelas menengah di daerah Los Angles

Di dalam mobil yang telah terparkir terlihat
Y/N yang sedikit risau menatap kearah lobby appartement itu

"Kenapa sayang?" Tanya Dinah

Kreeek! Dinah menarik rem tangan mobil

Y/N melirik sebentar kearah tas bekal yang ada di pangkuannya kemudian menatap Dinah

"Ini udah hari ke-4 kita berusaha kasih Lauren makanan, aku takut dia nolak kita kayak kemaren lagi"

"Gak boleh nyerah dong sayang, mau gimana pun kita kan temen nya Lauren, jadi kita harus tetep lakuin yang terbaik buat dia, udah jangan takut di tolak lagi, kita kan juga harus ngerti kondisi lauren sekarang" ujar Dinah menengkan kekasihnya

Y/N menangguk kemudian berjalan mengikuti Dinah menuju Lobby utama appartmenet, mereka berdua segera memasuki lift dan menekan tombol lantai tujuan

Pasangan itu pun sampai di kamar yang mereka tuju, kamar nomor 27 namun berbeda dengan kamar kamar lain, kamar tujuan mereka ini nomor kamarnya diganti menggunakan angka romawi yang bertuliskan ^XXVII^  yang berarti angka 27, sama seperti tattoo yang dimiliki Lauren di lengan sebelah kanan nya

Ting tong...

Ting tong...

Sepertinya tidak ada jawaban dari Lauren, Y/N yang masih memegangi tas bekal makan ubtuk Lauren pun mencoba menekan bell kamar temannya itu sekali lagi

Ting tong...

"Iyaaa sebentaarr.." teriak seseorang bersuara sedikit rada serak

Kemudian pintu kamar terbuka, terlihat Lauren yang masih mengenakan pijama mandinya pun speechless melihat kedatangan Y/N dan Dinah ke appartemennya

"Y/N! Miss janeee, yaampun demi apa kalian kesini?" Teriak Lauren sedikit histeris, yang kemudian memeluk pasangan lesbian itu

Lauren mempersilahkan Y/N dan Dinah untuk masuk ke ruangannya

Y/N mengarahkan pandangannya ke seluruh sudut kamar, tampak kamra Lauren yang berbeda dari biasanya, kini kamarnya terlihat seperti tidak pernah di bersihkan selama berhari hari

Lauren yang menyadari Y/N menatap kamarnya dengan aneh pun mulai membuka percakapan dengan sedikit gugup

"Maaf aku hampir satu minggu belakangan gak pernah rapihin kamar" ujar Lauren sedikit tidak enak

"Tapi tenang, aku memang mau bersih bersih kamar tadinya setelah mandi, tapi kalian keburu datang, jadi ya maaf masih kayak begini kondisinya" lanjut Lauren

"Santai aja Lou, jangan kaku deh sama kita" jawab Dinah dengan santai

Dinah duduk di kasur Lauren, sedangkan Y/N menaruh kotak bekal diatas meja lalu menyiapkan seporsi spaghetti bolognese bikinannya untuk sahabatnya itu

Tak lama kemudian Y/N mengajak Lauren untuk duduk dikasur, tepatnya disebelah Y/N, Dinah sedikit menjauh karna ingin berbagintemlt dengan Y/N dan Lauren, Dinah merebahkan tubuh jya dikasur

Lauren duduk di samping Y/N, dan Y/N mulai menyuapkan spaghetti kepada Lauren

"Lou, kamu kenapa? Kamu nampak beda dari hari hari sebelumnya, kamu ada masalah apa?" Tanya Y/N yang lenuh kekhawatiran menatap Lauren yang masih mengunyah makanannya

"I'm OK darling, don't worry"

Y/N yang kesal mendengar jawaban Lauren pun seketika menarik nafas panjang dan sedikit meninggikan nada bicaranya

"Hey bitch! Can you not be stupid?! Darimana OK nya kalau kamu aja selama ini ngabai in aku dan yang lain? Di telfon gak bisa, aku datang ke appartement mu kamu gak pernah mau bukain pintu, apa itu yang kamu bilang oke?!"

"No.. no.. Y/N i mean.." ketika Lauren ingin menjawab tiba tiba Y/N memotong omongan Lauren

"Issue kamu sama Becky G?! Iya? Karna issue itu yang bikin My Most Sexiest Girl berubah jadi kayak sampah begini?" Bentak Y/N yang sedikit kasar kepada Lauren

Dinah yang mendengar kekasihnya membentak Lauren pun segera bangkit dari kasur kemudian duduk untuk merangkul Lauren dan membiarkan Lauren menangis di dada nya, Lauren menangis histeris

"Y/N! Kamu ini apa apaan sih? Bisa gak buat gak ngomong kasar ke Lauren kayak gitu?"

"Aku gak kasar Dinah, aku cuma gak mau Lauren-"

"Emang salah kalo aku cuma ngelakuin pilihan aku sementara? Ini cara aku self healing dari masalah, 6 hari 7 malem aku selalu yoga emang aku gak pernah peduliin kebersihan diri dan kamar aku selama itu, tapi it's work.. itu yang bikin aku mau untuk nyambut kedatangan kalian hari ini" jelas Lauren sesenggukan

Dinah memeluk erat Lauren dan mencoba menenangkannya

Y/N pun merasa bersalah atas tindakannya barusan, ia duduk mendekati Lauren dan Dinah kemudian memeluk mereka berdua sembari membisikkan "Sorry Lauren, im really sorry, aku disini untuk kamu" dengan lirih

x_x

Di sisi lain terlihat Becky G yang sedang duduk di kursi taman belakang rumah nya dengan seorang pria paruh baya yang mengenakan Coat hitam mereka saling hening, tak ada pembicaran

Becky G sedari tadi hanya menundukan kepala nya, namun akhirnya dia mau memulai pembicaraan

"Pak Gill, bisa tolong bantu aku selesaikan masalah ini?" Tanya Becky G dengan suara lirih nya tapi masih tetap dengan pandangan ke bawah

Pak Gillbert yang berperan sebagai manager penyanyi Latin itu pun menghembuskan nafas berat

"Aku disini pasti untuk membantu kamu, tapi aku belum dapat ide gimana cara nyelesaiin semua masalah ini" jawab pria itu

Namun dengan cepat Becky menjawab perkataan pak Gillbert

"Tolong cari gadis itu..-" Suara Becky terdengar sedikit bergetar

"Cuma dia satu satu nya orang yang bisa mem-validasi kejadian itu pak" Lanjut gadis berjawah imut itu sembari mulai mengangkat kepalanya menatap pak Gillbert managernya

Lagi lagi pak Gillbert menarik nafas berat lalu menatap Becky G dan mengangguk

"Baik Rebecca, aku akan cari gadis itu, semoga semua masalah ini gak akan berujung keruh"
Jawab pak Gillbert

Pak Gillbert pun menepuk pundak Becky dengan lembut, pertanda untuk menyemangati Becky yang saat itu masih terlihat berat pandangan

"Kamu yang sabar ya" ucap pak Gillbert menyemangati

x_x

DAMN (DINAH/YOU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang