Pagi hari yang mendung disekolah adalah pagi yang sangat indah bagiku, rintik kecil hujan mulai menetes membasahi lapangan dan atap gedung sekolah, momen yang sangat indah apalagi kalau bisa menikmatinya secara langsung.. tapi aku tidak bisa melakukannya sekarang, aku berjalan menuju lift sekolah sambil sedikit membungkukkan pundak ku, mengisyaratkan pada siapapun yang melihatku saat itu bahwa aku tidak suka harus dipanggil keruang kepala sekolah saat masih sangat pagi, bahkan kelas pertama pun belum dimulai, ini adalah hari yang buruk.
Aku sampai di depan ruang kepala sekolah dan
mengetuk pelan pintu dengan tulisan "Ms.Alina McCowell Room" itu.Tak berapa lama seorang wanita berambit blonde membukakan ku pintu dari dalam lalu iya tersenyum manis padaku seaakan memberikan salam hangat tanpa sepatah kata pun, Dinah mempersihlakan ku masuk.
"Good Morning Ms.Y/L/N.. how are you?" Ms.Alina menyambutku di kursinya lalu mempersihlakan aku duduk didepan mejanya yang besar.
"Morning Ms.McCowell, im fine.. thank you" aku tersenyum tipis tapi tak bisa di pungkiri wajah ku menunjukan ekspresi gugup dan takut.
"Saya tau kamu ingin menghabiskan pagi mendungmu di koridor sekolah kan? tapi maafkan saya jika mengambil waktu kamu, kenapa saya memanggil kamu pagi pagi sekali.. karna saya baru saja mendapatkan amanat dari kedua orang tua kamu bahwa dua minggu lagi ujian semester akan dilaksana kan, saya harap kamu sudah mengetahui hal itu, dan mereka mau saya menyiapkan guru pembimbing untuk kamu supaya kamu bisa menseriusi dan memperbaiki nilai nilai kamu di semester ini". Ujar Ms.Alina dengan serius namun tetap santai.
"Jadi maksud miss.."
belum selesai aku berbicara tiba tiba Ms.Alina memotong omongan ku.
"Iya, kamu harus belajar extra untuk 2 minggu kedepan, perbaiki nilai kamu yang sebelumnya dan mempersiapkan untuk ujian semester kali ini, saya rasa jika Ms.Jane akan cocok untuk membimbing kamu dalam hal ini, bagaimana? apa kamu keberatan Ms.Y/N?"
Demi dewa Neptunus, aku jujur tidak keberatan jika harus bertemu Dinah setiap hari atau bahkan 24/7 tapi aku benar benar tidak siap untuk belajar extra.
Aku berusaha berfikir keras apakah ada option lain untuk aku mengajukan banding tentang belajar tambahan ini, tapi aku rasa otak ku sudah benar benar buntu, apalagi kalau sudah menyangkut permintaan orang tua ku, aku memanyunkan bibirku dan menatap kearah lantai, menciptakan nuansa keputus asaan di mata ku.Aku pun mengangguk pasrah sambil tertunduk.
"Baik Ms.Y/N kamu bisa atur jadwal kamu dengan Ms.Jane nanti, dan semangat untuk ujian anakku"
Ujar Ms.Alina dengan tersenyum lebar dan terlihat lega, dan lagi lagi aku hanya mengangguk"Terima kasih Miss" ucapku sambil meninggalkan ruangannya dan kali ini aku terlihat lebih tidak bersemangat lagi.
Aku tak habis fikir kenapa orang tua ku sebegitu berharap kalau anaknya bisa menempati peringkat satu dikelas dan selalu mengikuti olimpiade matematika, sumpah demi apapun aku membenci itu, orang tua ku tidak begitu mempercayai minat ku dibidang seni dan olahraga, dan mereka juga merasa bahwa pekerjaan sebagai seniman atau olahragawan tidak cocok untuk dijadikan kegiatan utama dalam kehidupan, mereka takut kalau nantinya hidupku akan susah kalau aku hanya bergantung di seni dan olahraga.
Fikiran ku sedang bertengkar dengan keadaan, dan saat itu membuat mood ku benar benar hancur, bell masuk kelas pertama pun berbunyi dan aku menghiraukannya, aku pergi menuju toilet disamping lapngan basket, toilet tempat aku mengganti baju sebelum latihan basket, aku suka toilet itu untuk menyendiri karna di jam jam sekolah biasa psti toilet itu sepi karna biasa diginakan hanya untuk orang orang yang berada disekitar lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMN (DINAH/YOU)
FanficWARNING 21+ • Bagaimana jadinya jika kamu berfikir kalau kamu di lahir kan hanya untuk menjadi Trouble Maker namun seseorang datang dalam hidup mu dan membuat mu faham bahwa dalam hidup... kamu hanya butuh cinta sejati. - note : Y/N = Your Name / N...