Chapter 10

132 4 0
                                    

Camila masih menunggu sahabatnya yang terbaring didalam ruang UGD, sesekali mondar mandir kecil di depan pintu UGD sembari menggigit kecil jari jari nya, berusaha menenangkan diri

Nafas nya terasa berat, sampai akhirnya ia teringat bahwa ia belum mengabari Y/N tentang kondisi Lauren sekarang, dengan tangan sedikit bergetar Camila menghubungi Y/N

x_x

Y/N saat itu sedang bersama Dinah dikamar
Y/N memainkan playstation di televisi berukuran 65 inch, mereka berdua saling tertawa bahagia

"Kamu gak akan bisa ngeduluin aku Dinah!" Seru Y/N yang melajukan mobilnya di arena game

Dinah yang tak mau kalah pun terus memaku kan konsentrasinya pada game, mencoba membalap Y/N

"Kalau aku bisa kalahin kamu? Jangan nangis ya" ujar Dinah menantang

Tiba tiba kasur di sekitar Y/N terasa ada getaran kecil, pandangannya pun teralihkan menuju sumber getaran

Panggilan masuk dari "My Banana🍌"

Y/N sedikit melempar konsol game nya di kasur, Dinah masih serius memainkan game

"Hi camz! How was your day?" Tanya Y/N dengan santai

Tiba tiba raut wajah Y/N berubah 180 derjat, dahinya di kerutkan dan mulutnya sedikit menganga

"Oke oke.. im on my way camz!" Seru Y/N yang panik

Dinah ikut kebingungan melihat respon Y/N yang panik, Dinah hanya menatap Y/N, tanpa banyak basa basi Y/N menutup telfon lalu menarik tangan Dinah untuk segera beranjak pergi ke mobil

"Lauren di UGD, ayo cepet!"

Dinah yang mendengar hal itu pun ikut terkejut dan segera berlari menyusul Y/N keluar rumah, Y/N yang tak mau buang buang waktu segera memasuki mobilnya, memegang kendali mobil, tak lama Dinah pun ikut masuk kedalam mobil

Dinah yang masih kepalang bingung kemudian bertanya saat dijalan menuju rumah sakit

"Lauren kenapa?" Tanya nya

"Aku gak tau Din, Camila cuma bilang dia tunggu kita sekarang dan dia bakal jelasin semuanya disana, dan dia kedengeran cemas banget" jawab Y/N yang juga ikut kecemasan di mobil

Dinah yang menyadari gadisnya itu sedang tidak enak hati pun berusaha menenangkannya dengan mengusap usap punggung dan lengan Y/N, seraya berkata

"Kamu tenang tenang ya, jangan terlalu panik dulu, pihak rumah sakit pasti lagi ngelakuin yang terbaik buat Lauren, kamu jangan terlalu panik ya"

Y/N mendengarkan saran Dinah, ia menarik nafas dalam untuk menenangkan diri kemudian mencoba tenang dalam menyetir

x_x

Seorang karyawan kantor memasuki ruangan Gillbert

"Permisi pak, kami sudah memegang data yang di minta pak? Apa bapak mau dikirimkan team menuju tempat terkait?" Tanya si Karyawan

Gillbert menatapnya dengan tatapan kosong, namun mencoba memahami perkataan asistennya, ia menarik nafas panjang

"Baik, tidak perlu kesana, biarkan saya dan Rebecca yang menangangi" ujar Gillbert

Nb: Rebecca adalah nama asli Becky G

Si karyawan mengangguk kemudian keluar dari ruangan, meninggalkan beberapa lembar kertas di meja kerja Gillbert, lelaki berpundak kokoh itu pun melihat laporan riset dari asistennya, ia membaca seisi dokumen disana tertera nama

DAMN (DINAH/YOU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang