"Siapa yang tidak suka?"
Shoko berdiri dan berlari ke belakang Gojo. Mendorongnya agar lebih mendekat pada (y/n).
"Kalian berbicaralah! Aku akan menjaga privasi, jadi... dadagh!" Shoko langsung pergi. Meninggalkan lelaki dan gadis itu berdiam dengan suasananya yang tak begitu nyaman.
"A-aku..." (Y/n) terhenti, dia tidak berani mengatakan apa pun. Ia tak siap dengan jawaban Gojo nantinya, reaksi apa pun yang keluar dari mulutnya, (y/n) belum siap.
"(Y/n), aku suka padamu. Aku serius, maukah kau jadi pacarku?"
Mata berwarna (y/e/c) melebar. Lagi-lagi, detak jantungnya tak beraturan. Apalagi saat dia mengetahui wajah Gojo sangat serius. Sudah jelas lelaki ini sedang menembaknya.
"Ka-kau serius? Sungguh? Beneran?"
Gojo tidak menjawab, ia melepas kacamatanya. Mendekat pada gadis di depannya.
Cup
Tanpa izin, Gojo mencium, melumat bibir (y/n). Gojo bahkan memperdalamnya, layaknya pencium yang handal.
"Hmmh..." (Y/n) sempat membelalak, tapi akhirnya dia menutup matanya seperti yang dilakukan Gojo, menikmati lidah yang mencoba saling bertautan.
Lalu hempasan napas terdengar. Tautan itu terlepas karena kehabisan oksigen.
"Kau ternyata lumayan nakal, (y/n)! Sudah pintar, ya!" Gojo tersenyum.
(Y/n) hanya menggembungkan pipinya kesal.
"Kalau kau tidak marah karena aku menciummu, apa itu artinya..." Gojo mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Kau juga menyukaiku?"
(Y/n) mengangguk pelan, dia malu, ada semburat merah di mukanya. Gojo semakin berbunga-bunga.
"(Y/n) jadi pacarku?! Benaran jadi punyaku!?"
"Gojo Satoru! Hentikan! Aku malu!"
Gojo justru memeluk (y/n) dan mengangkatnya seperti karung. Membawanya pergi, dengan iringan tawa bahagia di antara mereka berdua.
***
"Ayo berkencan!" teriak Gojo.
Semua pandangan umum bahkan mengarah pada keduanya. (Y/n) menutup mukanya karena lagi-lagi dibuat malu oleh pacar barunya itu.
"Jangan keras-keras, Satoru! Aku bisa menolakmu jika kamu begitu terus, tahu!"
"Kalau menolak aku tinggal menculikmu! Badan kecil begini tinggal digendong!" Gojo benar menggendong (y/n) ala bridal. Membuat yang digendong menjerit terkejut.
"Bagaimana?"
"Turunkan aku!" (Y/n) meronta-ronta sambil memukul-mukul Gojo yang bandel itu.
Gojo tertawa geli dan menurunkan gadis itu perlahan.
"Mau berkencan denganku, Nona?" Gojo mengulurkan tangannya. (Y/n) menatap lurus ke mata biru itu. Entah kenapa, tapi yang pasti sejak mereka berpacaran, Gojo semakin sering memamerkan keindahan matanya itu.
Namun (y/n) tidak menolak, ia begitu kecanduan dengan mata yang fenomenal itu. Apa dia tidak takut jika orang lain terpesona dan mencuri lelaki bermata cantik itu?
Tidak. Sedikitpun tidak. (Y/n) begitu memercayai Gojo.
"Baiklah, Tuan Tiang Listrik!" (Y/n) membalas tangan Gojo.
Gojo meremas tangan (y/n) kesal karena diledek. "Dasar pendek!"
"Kamu yang terlalu tinggi, Bodoh!"
Hola! Habis ini gak tamat, kok. Tapi hanya semacam one-shot singkat aja.
Kalau ada ide bilang aja, Author selalu menerima semua ide. Dari yang aneh, bagus, manis, lucu, sedih, horor (maybe), atau apa pun yang ada di kepala kalian.
Untuk ide pertama akan Author rilis, search aja, "Hate & Love | Gojo Satoru × Reader | Fanfiction". Atau lihat di profil Author (sekali follow kalau sempat).
Oke! See ya, have a good day!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Short! || Gojo Satoru Fanfiction
FanfictionBerbeda 30 cm lebih, dalam hal tinggi badan. "Pendek" sudah menjadi panggilan barunya. Padahal namanya (y/n). Padahal jika diingat-ingat, tinggi pria sialan itu saat masih taman kanak-kanak bahkan lebih pendek daripadanya. Namun bisa membalapnya sem...