[Chapter 1] Diary pertama.

288 58 7
                                    

Senin, 3 Januari 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senin, 3 Januari 2022.

Jum'at, 10 Januari 2020.

Halo diary, kamu tau Hueningkai? Dia sahabatku.

Karenanya, aku belajar menulis braille. Ya, meski akan jarang digunakan, tapi kalau aku tak sempat bertemu. Aku akan menulis surat untuknya.

Hampir setiap pagi aku berkunjung ke rumah Hueningkai. Kalau dia mau pergi jalan-jalan, aku selalu menemaninya.

Cukup dibaca sampai sini, Hueningkai menutup buku dengan kasar, melemparnya asal namun berakhir tergeletak diatas nakas.

Selimutnya dipakai untuk menutupi wajah yang pucat pasi. Sejauh ini, Hueningkai sudah satu bulan berada di Rumah sakit.

Ia belum melihat Yuna menjenguknya kesini, bahkan dari hari pertama operasi, Yuna tak kunjung hadir.

Sempat bertanya kepada yang lain, dimana Yuna? Tapi malah dijawab. Shin Yuna sudah meninggal sepekan yang lalu.

Hueningkai terus menyangkal, jika Yuna belum pergi dari dunianya, yakin kalau gadis pujaan hati masih berada disini.

Mau memberontak, namun teman-temannya sudah banyak yang menyampaikan kebenaran—bukti lokasi tempat pemakaman Yuna.

Jadi, untuk apa Hueningkai kembali bisa melihat? Kalau gadisnya kini sudah tiada.

Tok... tok... tok...

"Hueningkai." Ditengok, pintu putih terbuka mengeluarkan seorang Dokter muda-oknum yang mengoperasi mata Hueningkai.

"Iya, Dok?" Balasnya, sambil mengusap kantung mata.

"Taehyun, Beomgyu dan Ryujin datang menjengukmu. Setelah makan siang nanti, kalian boleh mengunjungi pemakaman Yuna."

Lekas itu, Dokter pergi meninggalkan Hueningkai. Di ganti bersama tiga anak muda yang memasuki ruangan.





























>><<





























Untuk menenangi diri sehabis menengok pemakaman Yuna, Hueningkai menikmati semilir angin di taman Rumah sakit.

Duduk di kursi teduh yang terhindar dari sinar matahari sore.

Dirasa raganya baru pulih, tapi lemah untuk mengaku tak lagi sakit. Lebih tepatnya saat ini, karena puan lagi sakit hati.

Hueningkai kembali membuka buku harian Yuna.

Buku ini ia temukan diruangan Dokter Yeonjun dan Yeji setelah seminggu dari waktu oprasi.

Tentang kabar Yuna pergi, sebenarnya Hueningkai tidak tau apa-apa mengenai sebabnya.

Ribuan kali dipertanyakan kepada keluarga dari Yuna, Dokter dan Kakaknya. Mereka semua tidak menjawab alasan dari kematian Yuna dengan jelas.

Bahkan tadi Hueningkai tidak menangis dipemakaman, malah termenung tidak percaya.

Apa harus terlihat sedih? Hueningkai rasa, Yuna pergi hanya sebuah imajinasi.

Jum'at, 14 Agustus 2020.

Halo diary, hari ini hari ulang tahun Hueningkai, aku membeli kue ulang tahun istimewa untuknya.

Aku sangat senang~

Aku bahagia meski Hueningkai tidak bisa melihat betapa cantiknya hiasan balon yang aku buat.

Dia bilang kalau kue yang kubeli sangat enak. Karena itu, ia menghabiskan semua kuenya.

Memang serakah, tapi aku suka.





























Keterangan : Sebelum tahun 2022 adalah masa lampau, alur berjalan maju hanya ada di tahun 2022.

Bersambung...

KALENDER | YunkaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang