Senin, 10 Januari 2022.
Mau berandai lagi memohon, tetap mustahil 'tuk meraih Yuna kembali. Padahal aku berharap, bisa melihatnya dengan mataku sendiri.
Bulan desember lalu sebelum tahun berganti, Yuna mengajakku bermalam disebuah villa untuk acara tahun baru bersama Beomgyu dan Ryujin.
Tapi hanya sekedar janji, sehari setelah itu aku dipanggil oleh Dokter Yeonjun. Beliau menjanjikan operasi donor mata kepadaku.
Tentu aku senang mendengar kabar ini. Karenanya, aku langsung pergi 'tuk mengabari Yuna.
Tapi Kak Soobin bilang, Yuna sedang pergi. Jadi, aku hanya menitipkan kabar gembira ini padanya.
Sedikit kecewa memang, tapi tak apa. Sebenarnya, aku penasaran bagaimana reaksi Yuna menanggapi hal ini.
Pasti begitu bahagia, kuyakin. Iya, kan?
Tapi sekarang setelah operasi selesai, Yuna pergi. Bagaimana maksud dari semua ini?
Kak Chaeryeong, Kak Soobin dan teman-temanku bilang, jangan dulu menanyakan perihal kematian Yuna.
Mereka melepasku begitu saja, padahal mereka tau kalau Yuna adalah segalanya bagiku.
Pergi menuju kamar, aku merasa bosan dirumah sendirian.
Kak Chaeryeong meninggalkanku, dan hanya menyisakan satu porsi makan untuk nanti malam.
Dibawah langit sore, selagi tanyaku masih menggantung, di nanti balasan. Lebih baik merindu melalui tulisan tangannya.
Kubuka buku harian Yuna, diselingi pemutaran kenangan indah sewaktu aku masih menjadi anak disabilitas.
Kamis, 27 Februari 2020.
Halo diary!
Ada kejutan spesial sore tadi, Hueningkai memberiku sebuket bunga mawar yang cantik...
>><<
Kamis, 27 Februari 2020.
Menggunakan gaun selutut berwarna merah muda, Yuna menemui Hueningkai disebuah Cafe ternama.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALENDER | Yunkai
Fanfiction[Ministory] [Selesai] Menurut buku tersebut, Yuna menyelamatkan Hueningkai. Tapi, Yuna pula yang menyebabkan Hueningkai terperangkap dalam bahaya itu sendiri. Kisah ini hanya ulasan kilas balik bedasarkan buku harian Yuna yang disimpan oleh Hueningk...