Jum'at, 14 Agustus 2020.
"Yuna, aku mau lagi."
"Huh, kamu sudah makan terlalu banyak. Bagaimana kalau gigimu sakit?"
Hueningkai merengek, memajukan bibirnya manja, tau kalau Yuna pasti lagi ada di depannya.
"Biarkan saja, dia lagi senang." Usil Beomgyu, duduk dan merangkul Hueningkai.
Yuna cuma mendelik, mau tak mau menyuapi Hueningkai lagi sampai kue ulang tahunnya habis.
Sebenarnya Hueningkai bisa makan sendiri, tapi Yuna khawatir, takut nanti sulit. Jadi sukarela untuk membantu.
"Ryujin, aku tidak ikut disuapi?" Beomgyu dengki, melirik pacarnya yang lagi meniup satu balon.
"Dasar manja, aku tidak mau." Ryujin menggeleng, disebelahnya lagi duduk bersama sepupu Yuna—Taehyun.
Tak lama ketika mereka masih mengisi acara Hueningkai, sepasang pasutri muda mendekati mereka, diantar oleh Chaeryeong—Kakak Hueningkai.
"Halo Hueningkai, selamat ulang tahun." Sapa seorang laki-laki.
"Kak Soobin? Wah, terimakasih sudah datang."
Hueningkai meraba angin sekilas, Soobin mendekat, menautkan tangannya, tanda menjawab kehadiran diri.
"Sama-sama, ada Kak Lia juga kesini." Jawab Soobin, lekas Yuna berdiri 'tuk mengganti tempat duduknya untuk Soobin, Lia ikut menghampiri.
"Halo Kak Lia, katanya lagi mengandung? Biar kutebak, anaknya pasti akan secantik Kak Lia." Puji Hueningkai ketika tangannya disentuh Lia sebentar.
Semua orang disini sudah terbiasa, bila baru datang pasti akan mengenggam sebentar tangan Hueningkai.
Sebagai isyarat, sebagai pengenalan Hueningkai dalam mengingat sentuhan tangan tersebut.
"Kamu bisa saja, siapa tau laki-laki, kan?" Lia terkekeh, duduk disebelah Soobin.
Pasutri muda ini—Lia dan Soobin—adalah keluarga dari Yuna, tepatnya Soobin adalah Kakak dari Yuna.
Lia merupakan Kakak iparnya dan lebih jelas lagi, Taehyun adalah sepupu Yuna.
Chaeryeong satu-satunya Kakak Hueningkai, mereka sering dibilang kembar hanya karena berbeda satu tahun.
Sementara Beomgyu dan Ryujin, keduanya adalah sepasang kekasih muda yang berteman baik dengan Taehyun, Chaeryeong, Yuna dan Hueningkai.
Di sini.
Ketika semua sudah berkumpul. Chaeryeong meninggalkan kerumunan, memilih untuk mengumpulkan beberapa sampah yang berserakan.
Bukannya tidak mau ikut merayakan hari ulang tahun adiknya, tapi hanya risih melihat banyak bekas bungkus makanan dimana-mana.
Ketika itu. Taehyun melirik, berkata. "Biar kubantu." Sambil ikut membersihkan meja.
Akhirnya semua orang disana, ikut membersihkan bekas acara, kecuali puan yang sedang berulang tahun.
Bukan tidak mau, lebih tepatnya dipaksa untuk tidak ikut membantu.
Sejak Hueningkai mengalami kebutaan, terkadang ia mudah terbentur sesuatu ketika berjalan.
Menjadikan segalanya lebih sulit dari yang di duga, karena tunanetranya buka bawaan sejak lahir.
Seusai acara ulang tahun di bubarkan, Beomgyu dan Ryujin lebih awal pamit untuk pulang.
Taehyun dan Chaeryeong duduk di sofa, beristirahat—karena keduanya lebih banyak mengeluarkan tenaga selama tadi.
Tersisa Yuna dan Hueningkai, mereka mendiami diri di teras depan rumah lantai dua.
Setelah dituntun, Hueningkai duduk disebelah Yuna. Tujuannya, cuma mau menikmati angin semilir.
"Yuna, menurutmu. Kenapa selama ini Kak Chaeryeong lebih pendiam?"
Alis Yuna terangkat, menjeda jawaban yang ditunggu dengan menggeleng kepala.
Melirik kearah asal, mencoba curi kesempatan ketika Hueningkai tak dapat melihat gerak geriknya.
"Yuna? Kamu masih disini, kan?" Hueningkai meraba kursi Yuna, sampai tangannya menyentuh kaki si gadis.
Yuna melirik, mengelus tangan Hueningkai. "Masih, Kai. Oh, soal itu, a-aku rasa tidak. Kakakmu tidak berubah."
Yuna berlagak damai demi menutupi keheranan Hueningkai, beralih ia coba melupakan pemikiran kecil tadi.
"Kai, ngomong-ngomong. Apa kamu punya mimpi?"
Sempat termenung, Hueningkai menghela nafas.
"Aku ingin bisa melihat, terutama melihatmu lagi dengan mataku sendiri."
"Sungguh?"
Hueningkai mengangguk. "Ya, karena kamu milikku."
>><<
Minggu, 9 Januari 2022.
Chaeryeong menggigit bibir bawahnya menahan tangis, di tenangi oleh Soobin selagi menunggu Dokter Yeonjun dan Dokter Yeji membawa Hueningkai.
"Tidak apa Chaeryeong, kami hanya mau menolong Hueningkai." Ujar Soobin.
Chaeryeong menunduk. "Terimakasih... Kak, terimakasih." Katanya melirih beberapa kali.
Beliau terharu penuh begitu tau Soobin akan membayar semua biaya operasi mata sang adik.
Sebagaimana Yuna yang selalu ada untuk Hueningkai dulu, Soobin—Kakaknya juga tak kurang memerhatikan keterbatasan Hueningkai.
"Saudari Chaeryeong?" Pintu berdecit, Dokter Yeji menghampiri Chaeryeong dan Soobin yang menunggu kedatangan mereka.
"Iya, Dok." Chaeryeong menunduk, melirik kebelakang ketika Dokter Yeonjun menuntun Hueningkai padanya.
"Hueningkai sudah boleh pulang, jika ada keluhan, terutama disekitar matanya. Hubungi kami."
"Baik, terimakasih."
YEONJUN BIKIN IGEK HUEEE!!!
MAAF NGOMONGNYA DISINI AKU KAGET BANGET.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
KALENDER | Yunkai
Fanfiction[Ministory] [Selesai] Menurut buku tersebut, Yuna menyelamatkan Hueningkai. Tapi, Yuna pula yang menyebabkan Hueningkai terperangkap dalam bahaya itu sendiri. Kisah ini hanya ulasan kilas balik bedasarkan buku harian Yuna yang disimpan oleh Hueningk...