Raya hari ini sedang merasa bad mood. Entah apa penyebabnya, mungkin karena ia akan datang bulan? entahlah.
"Ray, kantin yok!" Ajak Vian.
"Males lah, miskin gue." Jawab Raya asal, dan kembali menundukkan wajahnya di meja.
"Yaelah, makan nasgor paling abis sepuluh ribu ray, medit lu."
"Gue gak mood makan anjir, gue mau tiduran aja hari ini." Raya menghela nafas.
"Masa gue ke kantin sendiri sih Ray, gak kasian lo sama gue?"
"Enggak, dah sono pergi." Usir Raya. Jujur, ia sangat tidak mood untuk melakukan kegiatan apapun selain tidur.
"Yaudah deh, awas lo minta punya gue ya!" Vian pun berlari sendiri ke kantin.
Tapi sekarang dirinya merasa bosan. Raya berpikir untuk menulis diary, tapi sedang tidak ada sesuatu yang menarik untuk ditulis saat ini. Karena, hari ini hanya berisi tentang dirinya yang sedang tidak mood.
Raya mengedarkan pandangannya ke arah jendela yang langsung menuju ke arah lapangan. Di sana banyak anak laki-laki yang sedang bermain sepak bola. Karena bosan, Raya memilih untuk berdiri di jendela dan melihat anak laki-laki yang sedang bermain bola saja.
Jika biasanya di tengah keramaian Raya akan mencari Raja, saat ini tidak ia lakukan. Karena, Raya tidak pernah sekalipun melihat Raja bermain bola.
Raya merasa ada yang sedang memperhatikannya. Ia melihat ke arah lelaki yang memperhatikannya itu. Lelaki itu membuang muka dan berlari bergabung bermain bola bersama anak yang lain. Raya acuh dan kembali melihat sekeliling dan sesekali menyapa teman yang ia kenal.
"RAYAAAAAA." ada suara teriakan di koridor depan kelasnya. Raya yang merasa terpanggil berlari keluar dan melihat siapa yang berteriak memanggil namanya itu.
"Ray ray ray." Vian berlari ke arahnya.
"Lo bisa biasa aja gak sih? semua orang kaget nih vi." Raya memutar bola matanya malas.
"Gak bisa! ini tuh penting tau." Ujar Vian dan menarik Raya ke dalam kelas.
"Lo tau, tadi gue ketemu Raja di kantin."
"Ya emang kenapa? semua orang bisa kali ke kantin. Toh, dia biasanya juga ke kantin."
" Iya juga sih ya hehe, gue pikir lo jarang liat Raja ke kantin." Vian menggaruk tengkuknya.
"Tiap hari gue liat Vi, udah lah mau lanjut tidur. Ga penting tapi penting info lo." kata Raya sembari menidurkan kepalanya ke meja lagi.
"Gue pingin ke toko buku deh,Vi." Ujar Raya.
"Kalau lo mau ngajak gue, sorry Ray, gue alergi buku."
"Ish, nggak seru lo."
"Yeuu, biarin."
~~~~~~
Rupanya Kelas Raya siang ini tidak ada gurunya, alias jamkos. Suasana di kelas rusuh sekali. Ada yang bermain game online, ada yang sedang nobar, ada yang sedang bergerumbul membahas gosip.Dari banyak sumber keramaian itu, Raya ikut meramaikan kelas dengan cara bermain kejar-kejaran bersama Andre, teman sekelas Raya.
Andre dan Raya ini memang seperti anak kecil ketika jamkos, selalu kejar-kejaran, atau kadang saling jahil menjahili.
Andre mengejar Raya yang mengambil paksa dasarnya itu dan di kibas-kibaskannya di udara.
"NIHH KALAU MAU AMBIL KEJAR GUE NDRE HUUUU." teriak Raya
"WOI RAY BALIKIN!!" Andre mengejar Raya hingga keluar kelas. Raya berlari ke arah lapangan yang kosong itu, karena hanya kelasnya saja yang sedang jam kosong saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
tentang raja
Teen Fictionbuku yang selalu jadi buku favoritnya ini. Hari ini membawanya mengenang masa itu kembali. buku dengan judul "tentang Raja" ini. Hari ini, berhasil mengingatkannya kembali tentang nama indah itu dan tentu sajak si pemilik nama itu. ~~~~~~~ "gue tu...