BAB 1. SOSIS BAKAR

570 70 6
                                    

Pengunjung setia kuil Jinshing sedang berdoa disana dipimpin satu biksu tua yang selalu merawat kuil tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pengunjung setia kuil Jinshing sedang berdoa disana dipimpin satu biksu tua yang selalu merawat kuil tersebut.

Setelah biksu itu selesai memimpin doa beliau menceritakan tentang sejarag pembangunan kuil tersebut. Oleh siapa dibangun.

Lalu mereka berhenti di sebuah lukisan antik peninggalan Nenek Shing. Orang dulu menyebutnya demikian. Nenek itu adalah nenek penjaga seekor rubah ajaib.

Mitosnya, rubah tersebut memiliki sembilan ekor. Rubah tersebut memiliki kekuatan untuk menghipnotis orang. Terutama pria, setelah terhipnotis Rubah itu akan memakan hati dan jantung orang tersebut karena itu adalah sumber kekuatannya.

Diceritakan di masa lalu sebelum Juseon. Rubah itu ingin menikah, karena kecantikannya dia banyak yang mengaguminya. Hanya saja karena rumor tersebut banyak orang yang mundur untuk meminangnya. Maka dari itu tidak ada satupun lelaki yang datang meminangnya sebagai istri.

Darisana Huli jing -sebutan rubah ekor 9- itu pun bersedih saking sedihnya dia mengadu pada Nenek yang menjaganya. Untuk itu dia dikurung dalam sebuah lukisan tersebut setelah dipotong semua ekornya.

Para pengunjung tersebut pun merasa iba. Karena rumor itu si rubah tidak bisa menikah, malah di kurung.

"Ya ampun kasihan sekali rubah itu."

"Aiyo, sudah ceritanya ya sekarang kuil ini akan ditutup karena sudah sore."
Biksu

"Ah sial sekali padahal aku masih ingin mendengar ceritanya."

"Ya ya benar" kata pengunjung wanita. Wanita itu pun ingin mengecek ponselnya di tas untuk melihat waktunya.

Namun ketika itu dia menyadari jika ada satu sosis bakarnya yang hilang. Padahal itu akan digunakan untuk makan siangnya.

"Ah? Kau mungkin lupa menaruhnya."

"Tidak sungguh. Aku menaruhnya di tasku. Tapi hilang."

"Tck tck. Berarti waktunya untuk kalian pergi. Mari aku antar."
Biksu tersebut tersenyum.

Dan akhirnya mereka pun keluar dari kuil tersebut.

"Aaaa aku ingin keluarrr!!" Xiao Zhan menggebrak pintu yang menghubungkan antara dunianya dan dunia manusia.

Xiao Zhan adalah nama yang diberikan oleh Nenek Shing ketika kecilnya. Hm. Huli Jing pernah kecil. Huli Jing tercipta karena cinta.

Sosis di tangannya dilempar ke lantai. "Rasanya bahkan bukan daging sapi."

Desis Zhan ketika melihat ke celah pintunya. Dia melihat ke tiga orang tadi sudah keluar dari kuil. Tempatnya bermain selama ratusan tahun ya disana. Hanya dia sendirian.

"Huh!" kesal Zhan. "Dasar biksu botak. Bahkan dia tua tidak lagi tampan. Padahal semasa remajanya sangat tampan. Bibirnya sangat ingin aku tampar karena banyak bicara.

[REMAKE] Blue Huli Jing (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang