BAB 4. CANTIK TETAPI DIA RUBAH

115 23 8
                                    


Wang Yibo berjalan menjauh dari Huli Jing dan merasa tenang karna Huli Jing itu sudah tidak mengikutinya lagi. Tidak ada beberapa menit dia berjalan, tiba-tiba Wang Yibo terdengar suara aneh.

Suara itu berasal dari semak belukar yang bergerak-gerak. Kedua alisnya mengerut karena penasaran namun juga cemas karena tidak ada siapa-siapa.

Semakin lama suara itu semakin terdengar jelas, dan betapa kagetnya dia ketika suara itu berasal dari babi hutan yang ada di dekat Wang Yibo. Wang Yibo yang sudah mau lari jauh dari si babi hutan.

"Kakek! Tolong!" Pekiknya sambil berlari ketakutan. Secara tidak sadar dia berlari kembali ke arah dimana dia meninggalkan   si rubah cantik.

Karena dia ingat sosok Huli Jing makanya dia langsung berlari mencoba mencari Huli Jing.

Di satu sisi Huli Jing yang sudah tau kalau Yibo akan datang menghampirinya pun hanya menunggu dan dia langsung tersenyum karna benar saja Yibo datang menghampirinya dan langsung mengajaknya berlari karena ada babi hutan di belakang mereka.

"Lari!" Ucap Yibo sambil menarik tangan Zhan.

Betapa senangnya dia melihat tangannya digenggam oleh Yibo. Tidak tahu mengapa dia bisa sesenang ini. Yibo ternyata masih ingat dengannya.

Mereka sampai di sebuah pohon besar dan bersembunyi disana sampai babi hutan itu menjauhi mereka. Saat bersembunyi Zhan melihat wajah ketakutan dari Yibo. Ah, manusia di depannya ini sangat tampan. Dia malah bahagia melihat manusia di depannya ketakutan—Tinggi badan mereka terpaut agak jauh, lebih tinggi Wang Yibo.

"Itu babinya."

"Sstt" Yibo membekap bibir si cantik.

Setelah dirasa sudah aman, barulah mereka keluar dari persembunyian.

"Ok. Kurasa cukup sampai disini. Kembalilah ke kuil karena disini sangat bahaya. Ada babi hutan."

"Aku tidak takut babi hutan." Zhan cemberut.

"Tck. Terserah. Yang pasti kau tidak bisa berkeliaran disini. Ini pakai kemejaku dan segeralah pergi dari sini. Atau kau kembali ke kuil dan katakan jika kau yang mencoret lukisan warisan nenek moyang. Aku pergi." Yibo melenggenggang dengan enteng. Pria dengan kaos putih berlengan pendek itu menjauh.

Huli Jing

Berlalih ke kediaman kakek Wang, pria tua yang sering dipanggil kakek oleh cucunya itu mengamuk kepada anak perempuannya yang sejak kemarin bingung mencari Yibo.

Mereka sedang duduk di sofa dan berbicara mengenai rencana agar Wang Yibo pulang.

"Kau sudah tahu dimana Yibo?"

"Belum." Jawabnya. Wang Yuqi lantas menambahi dengan kesal. "Ayah, sebaiknya ayah lepaskan saja Yibo. Anak itu sudah besar. Biarkan dia memilih pilihannya sendiri. Tidak perlu mengekangnya. Jadinya begini kan. Dia kabur."

Si kakek bersi keras. "Tidak! Dia harus kembali ke rumah dan menurut pada kakek. Lebih baik kakek jual motornya itu. Dasar anak kurang ajar. Bermain saja dengan motor. Anak gila!" Kakek meremas tangannya sendiri. Kadang kesal karena terlalu mencintai motor dan dunia akting.

"Tunggu... Berarti aku kalah lagi dengan dia?" Kakek menatap anaknya dengan mimik tidak percaya.

Wang Yuqi lantas mengangkat bahunya tidak tahu. Mungkin iya. Batin Yuqi.

Huli Jing

Song Yubin dan Cheng Xiao, dua sahabat karib Wang Yibo di universitas dengan jurusan yang sama. Mereka sedang berada di kampus dan membicarakan soal Yibo yang kabur dari rumah.

[REMAKE] Blue Huli Jing (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang