Maret 2016.
Kita bertemu dibulan Maret. Sebelum jam makan siang, sedang memakai seragam sekolah. Ketika itu, antara kita terdapat berpuluh - puluh orang lainnya yang juga berada diruang yang sama, tapi mata kita tetap bertemu bukan? Walaupun hanya sekilas, bahkan tidak menyentuh menit. Apakah ketika itu kamu jatuh atau justru aku? Tidak penting, karena di siang itu menjadi awalnya kita.
Jadi, ini surat pertama dari sekian banyak yang tidak kukirimkan padamu, tapi akan kuteriakkan ke dunia, maaf, aku pengecut.
Kepada kamu,
Aku ingin menyampaikan, berapa kali pun kita ungkap kembali pertemuan pertama, rasanya hampir tidak nyata, berlalu sangat cepat. Tiba - tiba aku dan kamu sudah menjadi kita, seolah dari dulu sudah begitu, seolah aku dan kamu memang dirancang semesta untuk berdiri bersampingan. Ya, sayangnya hanya berdiri sebentar, bukan jalan, bukan berlari, bukan menetap.
Terima kasih, karena pada waktu yang singkat itu kamu mengenalkan aku pada rasa kasih, ternyata jatuh hati bisa sederhana dan seindah itu.
Satu langkah kedepan, lalu dua dan tiga langkah kemudian. Kita sudah tidak berdiri bersampingan, karena kamu sudah disana dan aku masih disini. Tapi, kenapa kamu melangkah dengan benda itu? Tolong, kembalikan hati yang kamu pegang itu padaku.
Sampai sini dulu ya, karena detik yang lalu aku masih berusaha menata tempat kosong di dada.
Salam,
-------
A/N
kepadamanusia.tumblr.com
KAMU SEDANG MEMBACA
A Cup Of (broken)Feelings
PoetryAku ingin tenggelam dalam tatapan itu, setidaknya sekali lagi Dan ya ampun bayangkan ini, dia tanpa sengaja mengucapkan namamu, tapi langsung melihat kearah lain dan merona. ----- (Puisi satu sama yang lainnya ga berhubungan) hanya bacaan sampingan...