Halo semua perkenalkan aku ai
Sebenarnya aku punya nama lain tapi aku pengen di panggil ai aja, oke sebelumnya aku pengen kasih tau dulu cerita ini real dari pemikiran aku tidak ada kata plagiat disini. Jikalau pun ada kesamaan mohon dm aja dan untuk yang baru datang di wajibkan Follow karena aku update 2 kali seminggu. Untuk hari update nya aku gak menentu bisa dua hari berturut-turut atau dua hari sekali oleh sebab itu kalian harus follow supaya gak ketinggalan.
Oke sebelumnya aku mau absen dulu buat yang baca.
kalian tau cerita ini dari mana?
Kalian wilayah mana? Klo aku dari Kalsel.
Yaudah kita gak usah banyak basa-basi lagi mending kita mulai sekarang.
RayCilla destiny
•••
Kalian percaya dengan takdir? Kalau aku tentu percaya. Sebab takdir lah yang mempertemukan aku dengannya.
Sekolah nampak Ribut karena kehadiran murid laki-laki baru yang katanya akan menjadi kakak kelas di sekolah SMA Jaya Merdeka.
Cilla, gadis yang selalu penasaran dengan sesuatu hal tentu akan berjalan mendekat kearah keramaian.
Namun sering kali rasa penasaran selalu membawa Dia pada bahaya. Dan disinilah ia mulai bertemu dengan sosok yang selama ini lenyap dari pandangan nya.
"Kakak." Ucapnya dalam hati, matanya mulai berkaca-kaca melihat sosok yang lama ia rindukan.
Dia adalah, Rayensya Anugraha seorang kakak yang satu tahun lebih tua dari Cilla yang merupakan pelindung serta satu-satunya keluarga dalam ingatan nya.
Gadis itu berlari kencang lalu memeluk erat badan kakaknya seolah berkata pada semesta badan dan hati mu hanya milik ku kak.
Rasya yang mulai terusik pun mendorong kuat tubuh gadis itu hingga membentur tembok. "Minggir!" Ujarnya dengan nada yang tinggi.
Cilla kembali bangun lalu menarik tas ransel yang Rasya bawa dari belakang, "Kak tunggu!" Ucapnya namun Rasya malah berjalan semakin cepat sehingga membuat Cilla semakin menarik kuat tas nya.
Rasya menatap Sinis pada Cilla membuat bulu kuduknya menegak sempurna.
"Aku cuman mau tanya kemana kak Rasya selama ini?" Tanya Cilla dengan terbata-bata.
"Gue, kemana itu urusan gue."
Rasya kembali berjalan namun tangan Cilla tetap menarik tas ranselnya membuat ia tak kuasa menahan emosinya. Ia pun melepas tas ransel itu dari pundaknya dan melemparnya ke arah Cilla.
"Lo suka kan tas gue? Ambil aja! Udah gue buang." Ucapnya tajam membuat orang memperhatikan drama mereka mulai berargumen.
Cilla mendekap tas ransel itu, wajahnya menunduk membuat semua orang di sana khawatir padanya. Namun, kekhawatiran mereka berubah setelah melihat wajah Cilla yang merah berseri.
"Ternyata kak Rasya masih baik sama aku, dia bahkan beriin tas nya buat hadiah pertemuan." Ucapnya dalam hati.
Tentu hal itu membuat semua orang disana menganggap Cilla aneh. Namun Cilla tak memperdulikan nya baginya kakaknya adalah segala-galanya untuk dirinya.
Ia berjalan riang menuju ruang kelasnya X MIPA. inilah kelebihan seorang Cilla, ia tak pernah berpikiran negatif pada orang walau orang itu menyakiti nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RayCilla destiny [Hiatus]
Teen FictionApakah takdir akan menuntun kita untuk saling melengkapi atau malah menyakiti? pada dasarnya manusia ada untuk saling menyembuhkan kemudian saling menyakiti. ~Garis Takdir~ Note: cerita ini mengandung es mocci dan Bau bawang! harap bersiap jiwa dan...