4. Childhood

361 55 2
                                    

Senja sangat indah ya? Tapi sayang keindahan nya hanya bisa di nikmati sesaat sebelum menghilangkan.
-Qella Asyilla Putri.

Halo guys maaf udah gosthing kalian 1 mingguan😝

Happy Reading all, Cmiww

•••

Cilla keluar dari mobil Angga yang berhenti di depan rumahnya. Ia menaikkan alis saat melihat Angga menyodorkan sebuah dessert Oreo kesukaannya.

"Buat Lo la." Beri Angga.

Cilla mengukir senyum di wajahnya, tangannya terulur mengambil dessert itu "makasih Angga." Ucapnya.

"Yaudah aku pulang dulu ya? Salam buat bi ana."

"Iya." Jawab Cilla kemudian masuk setelah mobil Angga pergi.

Bi ana berlari kencang setelah mendengar pintu terbuka. Beliau langsung menyiapkan meja makan agar sang majikan tidak menunggu hingga kelaparan.

•••

Cilla memukul-mukul pelan kepalanya dengan pulpen digenggamannya, ia tampak kesusahan dengan soal yang ia coba pecahkan. sejenak ia menyandarkan dirinya ke belakang kursi menatap langit-langit kamarnya. Hal itu membuat dia teringat masa lalu yang sangat rewel pada kakaknya.

"Kak Rasya bilang mau jadi Tentara kalo udah besar nanti? Emang buat apa kak?" Tanya Gadis yang saat itu masih berusia 6 tahun.

Rasya yang tadinya asik bermain menoleh ke arah sang adik "Supaya bisa jaga adek." Ucap Rasya yang lebih tua satu tahun. Ia mencubit hidung Adik nya gemas sehingga Cilla merengek kesakitan.

"Kak Rasya kok gitu sama Cilla?."

"Maaf Dek."

"Kalau begitu Cilla mau jadi Dokter besar nanti."

"Kenapa?" Tanya Rasya bingung.

"Supaya Cilla bisa ngobatin sakitnya kakak."

"Kalau begitu Cilla dong yang lindungin kakak?" Tanya Rasya lagi.

Cilla hanya menggeleng lalu turun dari kursi taman. "Cilla hanya bisa ngobatin bukan nyembuhin kak! Karena kak Rasya nanti pasti bakalan jadi orang yang paling terluka."

"Kenapa gitu?"

"Karena kak Rasya yang bakalan lindungin Cilla yang Liar ini."

"Kamu gak liar dek, tapi kamu spesial."

"Jadi Kak Rasya suka sama sifat Cilla yang ceria, positif, optimis, dll sebagai nya? Walaupun Random?. Dan gak bakalan pergi ninggalin Cilla walau liar tingkah laku?" Wajah Cilla kini menatap serius sang kakak di depannya.

"Iya."

"Kok jawaban nya cuma iya?"

"Iya maksudnya : I= I with, Y= you dan A= always." Balas Rasya dengan senyum yang sangat manis.

Cilla terdiam sejenak sementara Rasya menatap bingung sang adik. "Bentar kok bahasanya kayak bahasa dimensi lain? Kenapa kak Rasya ngomongnya harus naik turunin lidah kayak tadi? Kan kalo lidahnya keseleo gimana?" Batin Cilla semakin ricuh.

"Gak tau artinya dek?" Goda Rasya.

"Tau lah kak."

Cilla Mulai merangkai kata dikepala kecil milik nya sebelum mengucapkannya dengan lantang "Artinya itu aku akan menikahi kamu. Benar kan?"

Rasya lantas mengusap pucuk kepala Cilla lalu beralih lagi mencubit hidung sang adik. Cilla yang diperlakukan seperti itu pun hanya diam karena itu sudah biasa ia rasakan.

RayCilla destiny [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang