Part 7

40 4 37
                                    

Jangan lupa vote dan follow ya

Happy Reading ❤️

"Emang benar-benar nih orang ya, mau nya apa sih? Demen banget bahas perjanjian kontrak pacaran." Wajah Alea terlihat kesal.

"Gue harus alasan apa coba ke dia. Kalau gue nggak nurut ntar gue ketahuan bohong lagi sama Patricia si manusia super duper kepo. Njir gue pusing banget nih." Alea duduk diatas kasurnya sambil menggaruk kepalanya.

"Tapi sebenarnya dia baik sih, udah mau bantuin gue. Dia juga cakep, ya lumayan good looking lah plus wangi juga. Tapi, dia juga kayak dakjal. Nyebelin banget gila." Timpalnya lagi.

"Eh, tunggu. Kok gue bilang dia cakep sih, bilang dia wangi. Gue udah benar-benar gila nih. Nggak! Jangan sampai gue suka ama dia! Hei! No!" Alea menggeliat di bawah selimut yang ada di atas kasurnya.

🌞🌞🌞🌞

"Semua sudah berjalan sesuai rencana pak. Bahkan mereka akan lebih sering bertemu nantinya." Ucap Wibowo asistennya Papi Surya.

"Bagus Bowo, kamu aturlah sedemikian dan senatural mungkin sehingga perjodohan ini tidak terlalu mencolok. Terima kasih banyak ya." Ucap ayah dari Alea itu lalu mematikan teleponnya.

"Ada apa pi? Kok kelihatanya serius amat?" Tanya Mami Cantika lalu duduk di sebelah suaminya.

"Hah, nggak kok mi. Ini masalah perjodohan ini udah benar-benar berjalan sesuai rencana kita." Lelaki separuh baya itu tersenyum.

"Bagus dong pi. Alea tuh ya, dari dulu nggak pernah bawa cowok kemari. Bahkan teman cowok sekalipun juga nggak ada yang pernah datang. Memang benar nih, kita harus jodohkan pi." Timpal istrinya itu bersemangat.

"Semoga saja mereka cocok nantinya ya mi." Papi Surya merangkul istrinya itu.

🌞🌞🌞🌞

"Kling! Kling!" Sebuah pesan masuk.

Angga
"Hai.. semangat buat pertemuan tender besok ya."

"Kak Angga? Gue senang sih, tapi kok perasaan gue senengnya tuh, ya biasa aja ya gitu. Apa karena gue takut lagi..." Alea hanya menatap pesan itu lalu termenung. Dia kembali teringat akan masa lalunya.

Flash Back

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flash Back

"Kak Angga.. udah lama nunggu nya? Sorry ya, tadi tuh gue ada mata kuliah tambahan. Jadinya lama deh kesini." Alea duduk di sebelah Angga. Di bawah pohon rindang. Tempat dimana mereka selalu duduk berdua.

"It's oke. Gue juga lagi asik gambar aja tadi kok." Angga sibuk mengukir lukisan yang ada di tangannya.

"Hmm, melukis apa sih? Serius amat."

"Bukan apa-apa kok. Cuma sebuah lukisan bintang di langit malam."

"Kenapa tiba-tiba melukis itu?" Alea memperhatikan gerak-gerik tangan Angga.

ALEA VS ALIANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang