BAB 4 -Membuang Kue-

851 81 2
                                    

"Kesan pertamaku untuk tetangga baru yaitu pria arogan, sombong, dan tidak tahu cara menghargai pemberian seseorang."
-Sofia Neve Oria-

Walaupun tinggal di perumahan elit namun tetap saja ada gosip yang terdengar di sekitarnya. Gosip terhangat masih seputar tetangga baru yang hampir menabraknya karena kecerobohannya sendiri.

Sofia yang memiliki jiwa penasaran berlebih akhirnya berniat menemui tetangga baru dengan alasan ingin mengucap maaf atas kejadian beberapa hari lalu. Secara kebetulan ia baru saja membuat kue bersama Sera sehingga ia bawa beberapa potong kue tersebut untuk tetangga barunya. Sera yang melihat perilaku langka Sofia yang sangat langka itu akhirnya menggoda Sofia.

"Apa kau berusaha mendekati tetangga baru itu dengan kue?"

"Tidak, aku hanya ingin menyapanya sebagai bentuk sopan santun saja."

"Saat Piero datang sebagai tetangga baru, kau tak melakukan hal serupa. Apakah Dominic spesial bagimu?"

Sofia berhenti menata potongan kue tersebut saat mendengar nama asing yang baru ia dengar, ia pun bertanya pada Sera dengan nada penasaran.

"Siapa Dominic?"

"Astaga, kau bahkan tak tahu nama orang yang akan kau kunjungi?"

Sera menepuk jidat nya karena kesal pada calon adik iparnya yang selalu ketinggalan berita. Sedangkan Sofia mulai mengerti nama Dominic adalah nama tetangga baru mereka.

"Oh, namanya Dominic."

[][][][][][][][][][][][][][][]

Disinilah Sofia berada, di depan pintu rumah Dominic yang berwarna cokelat dan menjulang tinggi. Ia langsung menekan bel pintu lalu menunggu pemilik rumah membukakan pintu namun tak ada yang membuka pintu.

Saat ia hendak menekan bel untuk kedua kalinya, tiba-tiba pintu rumah terbuka, ia pun tak jadi menekan bel dan mengalihkan pandangan ke arah pria yang baru saja membuka pintu. Pria di depannya sangat tampan dengan garis wajah tegas, dagu terpahat indah, hidung mancung, manik mata kelabu, otot tubuh, dan tinggi badan yang lebih tinggi dari Sofia.

"Kau siapa?"

"Kenalkan, aku Sofia."

Terbiasa melihat pria tampan setiap harinya yaitu Filip membuat Sofia tak gugup bertemu pria tampan, ia langsung mengulurkan tangannya untuk berkenalan namun lima detik berlalu, uluran tangannya tak disambut sehingga ia menurunkan tangannya. Seketika Sofia menjadi kesal karena merasa tidak dipedulikan oleh pria bernama Dominic ini. Bahkan pria itu tak membalas perkenalannya dan hanya diam menatapnya dengan alis terangkat satu seakan menatap orang bodoh yang nyasar ke rumahnya.

"Jadi, kenapa kau ke sini, Sofia?"

"Aku adalah tetangga di sebelah rumahmu, aku ingin berkenalan denganmu untuk menjalin hubungan tetangga yang baik di antara kita."

"Baiklah."

Hanya itu responnya? Hampir saja Sofia berdecak kesal karena merasa pria ini irit bicara. Namun ia menahan decakan kesal tersebut karena sopan santun. Saat menunduk untuk menatap kue yang ia bawa, Sofia baru sadar bahwa Dominic tidak memakai baju dan hanya memakai celana jeans panjang berwarna biru tua. Ini bukan pertama kalinya ia melihat otot perut, otot lengan, dan otot dada seorang pria karena kakaknya pun punya, namun entah kenapa ia jadi salah tingkah. Mungkin karena hal tersebut adalah bagian tubuh yang harusnya tertutup, bukan terbuka. Sofia merasa harus segera menyelesaikan pertemuan ini.

"Tadi aku memasak kue, aku memberikan beberapa potong kue untukmu, semoga kau suka."

"Terima kasih."

"Sama-sama, aku pamit permisi."

Dominic hanya mengangguk, Sofia langsung balik badan dan berjalan keluar dari pekarangan rumah pria itu, ia bersumpah tak akan datang ke sini lagi setelah tahu betapa sombong dan arogannya pria itu, ternyata benar dugaannya jika para tetangganya hanya melebih-lebihkan Dominic.

Namun saat di depan gerbang, ia teringat akan ucapan maafnya yang belum tersampaikan, ia pun balik badan untuk kembali menemui Dominic namun dirinya dibuat terkejut saat kue yang ia buat dibuang oleh Dominic lalu pria itu masuk ke rumah tanpa merasa bersalah.

Tangan Sofia mengepal kuat dengan tatapan marah, ia menyesal karena sempat berniat baik datang ke sini dan sempat merasa bersalah karena kejadian tempo lalu, ia pun tak jadi menemui Dominic lagi lalu pergi dari sana.

"Pria arogan dan tak tahu cara menghargai pemberian seseorang, lihat saja nanti, aku akan membalas perbuatanmu."

[][][][][][][][][][][][][][][][][]

Tangerang, 05 Januari 2022

Sofia & DominicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang