-Fuse Katipot-
Setiap orang mengenal Tossakan. Tossakan yang bukan bulan secara keseluruhan, namun dikenal di manapun karena penampilan, karakteristiknya serta stabilitasnya dalam hal mengambil cinta dengan serius . Sejujurnya, aku tak berpikir itu terlihat tampan. Aku yakin aku lebih tampan dari pada dia. Bahkan saat aku berpakaian normal aku masih lebih tampan. Dia terkenal karena Phi Bar. Jika dia tidak mencintai Phi Bar seperti itu, dia tidak akan sepopuler seperti saat ini.
Seperti bagaimana tahun pertama tidak bisa berhenti menatapnya dengan mata melebar.
"Hey". Aku berjalan mendekat dan menyapa Ai Gun yang duduk di tempat biasa Phi Bar. Ini dimana seniorku datang setelah kelas, dan jadi itu dimana Kan akan duduk dan menunggu
"Hi..Fuse." aku setuju dia punya suara bagus, tetapi setiap mahasiswa kedokteran harus berbicara lembut dan membuat wajah lembut. Itu hanya sikap mereka. Dan bahkan jika tak seorangpun mengatakan padaku aku bisa menebak itu sendiri.
"Menunggu seniorku?"
"Apa aku tak diijinkan menunggu dia?."
"Aku tidak mencoba menjengkelkanmu Dok, aku hanya sungguh stress," Aku duduk disampingnya. Aku merasa lebih dan lebih banyak mata berbalik arah ke kami saat aku duduk. Yeah, kalian semua tahun pertama, lihat ke Phi Fuse, ini Bulan tampan yang lebih baik dari pada dokter ini.
"Apa yang membuatmu stress? Apa kau perlu dokter?"
"Tak sebanyak itu, aku hanya.." aku hanya stress tentang begitu banyak orang melihat dia dari pada aku.. hanya karena kata-kata yang diucapkan dari hatinya
"Apa?".
"Kau.. apakah jatuh cinta sungguh membuatmu lebih tampan?" Aku berbalik untuk bertanya padanya.
"Phi Bar juga berkata begitu tapi sebenarnya cinta hanya membuatku bahagia, dan kebahagiaan membuat kita memancarkan aura tertentu." Aku mengangguk setelahnya.
"Dan apa kau pikir aku tampan?"
"Tidak sebanyak aku"
"Sialan!.." aku mengambil nafas dalam sebelum perlahan menghembuskannya
"Well, apa yang kau pikirkan?"
"Ya,"
"Huh! Kemana Mark dan Kampan pergi?" Tanyanya
"Mark berkata dia pergi membeli makanan untuk asramanya, dan Kam pergi dengan teman-temannya." Jawabku.
"Mereka meninggalkanmu sendirian?"
"Aku perlu pergi ke dokter gigi untuk membersihkan gigiku." Kataku, dan dia mengangguk.
"Apa kau punya klinik tetap?"
"Ohh.. tapi aku menelpon meraka dan mereka tutup yang mana itulah kenapa aku disini." Jawabku
"Aku tahu dokter gigi yang bagus?" aku mengangkat alis.
"Kau ingin pergi denganku?
"Tidak, hanya mengatakan aku tahu satu, sekarang aku akan pergi makan dengan Phi Bar". Urgh! aku mengambil nafas dalam, apakah ada kata-kata yang bisa dia katakan yang tidak mengungkapkan obsesi dia dengan istrinya.
"Jangan biarkan aku punya beberapa istri. Aku akan memamerkannya siang dan malam."
"Kau tetap mengatakan begitu, tapi sudah setahun dan belum ada yang melihatnya."
"Dokter sialan!"
"Suara apa ini?" suara Phi Vee datang dari belakang jadi aku pindah di tempat dudukku untuk melihatnya, melihat begitu Gun mengangkat alisnya padaku sebelum meraih dan menarik Phi Bar kearahnya.