[2.0] SakuAtsu

204 19 3
                                        

Siang ini, tim Atsumu punya jadwal latih tanding dengan tim terbaik sekolah Tokyo. Berhubung mulai masuk waktu makan siang, mereka semua yang berada di gedung olahraga memutuskan untuk istirahat. 

"Oi Tsumu! Belikan aku onigiri bu Ayumi."

Atsumu Miya langsung menatap malas ke arah kembarannya— Osamu Miya. "Huuh? Kamu masih punya dua kaki dan dua tangan. Beli saja sendiri."

"Ck, aku dipanggil oleh pak Fukuyo. Atau kau mau menggantikan diriku? Aku sih dengan senang hati menerimanya."

"Iya-iya, mana uangnya?" Atsumu mengulur tangannya ke depan dan disambut sepasang tangan.

"Pakai uangmu dulu. Nanti akan kugantikan. Terima kasih banyak kembaranku." Osamu berlari melesat menuju pintu keluar. Atsumu tak sempat mengeluarkan protes keburu batang hidung Osamu menghilang.

"Liat aja onigirimu akan aku isi bon cabe level 30." gumam Atsumu disusul tawa jahatnya.



ღཾ 🍙ཿ༉ ༘



Perjalanan Atsumu dari gedung olahraga ke kantin tidak cukup menyenangkan. Pasalnya salah satu ace terbaik di Tokyo saat ini sedang dikerumuni siswi-siswi asal sekolahnya. Moodnya yang jelek tambah jelek. 

Atsumu merasa cemburu. 'Seharusnya aku yang berada di posisi Omi-kun. Tak ku sangka ada cewek yang menyukai cowok ansos sepertinya.' dari posisi ia berdiri, Atsumu bisa mendengar apa yang diucapkan oleh Kiyoomi Sakusa dengan raut wajah gusarnya.

"Kalian semua berhenti mengikutiku." ucapan Kiyoomi -kayaknya lebih enak panggilan Sakusa- dianggap angin lalu. Kerumunan itu membuatnya sulit bergerak. "Hei jangan dekat-dekat!"

Sakusa refleks mendorong seorang siswi yang bersentuhan dengannya. Tetapi, secara bersamaan dia tak dapat mengontrol kekuatannya.

"Hup! Nona, kau baik-baik saja?" sebelum siswi tersebut mencapai tanah, Atsumu berhasil menahan pinggang sang siswi. Mengetahui Atsumu lah yang menyelamatkannya, tiba-tiba mukanya segera memerah. Dia mengangguk dan melepaskan diri dari dekapan Atsumu.

"Omi-kun, kau jangan main kasar dengan seorang gadis. Kulit secerah ini tidak boleh sampai lecet." mm, sifat kerdus Tsumu keluar deh. Atsumu mengecup singkat punggung tangan siswi tadi. Alhasil siswi-siswi disana berteriak heboh.

Sakusa sudah tidak tahan lagi di dalam gerombolan fans Atsumu. "Lain kali akan ku perhatikan." ucapnya datar sambil berlalu dari rombongan itu. Cowok berambut kuning keemasan diam memperhatikan punggung sang ace.

.

.

.

.

Setelah ia melambai tangan pada siswi terakhir. Atsumu pergi ke destinasi awal, dimana dia membeli tiga buah onigiri dan buru-buru balik ke gedung olahraga. Kegiatan latih tanding mereka belum selesai. Jadi, Atsumu berharap bel pergantian jam pelajaran belum berdering.

Harapan Atsumu di dengar oleh Kami-sama. Setibanya di pintu, Atsumu langsung tertepar di lantai. Osamu yang kebetulan bersama Shinsuke Kita, menghampiri Atsumu hanya untuk mencomot pesanannya.

"EH! Jatah kau satu doang!"

"Idih pelit." Osamu mencibir sambil melihat dengan sinis. 

Shinsuke terkekeh menyaksikan pertingkaian kecil antara kembar Miya. "Apa aku boleh minta satu?"

"Gomen Shinsuke senpai, sisanya mau-" mata Atsumu teralihkan pada sosok berambut ikal hitam legam yang sedang memegang tusukan dango.

"Kau dapat darimana dango ini? Bukankah kau lupa bawa uang?" tanya libero andalan Itachiyama alias Motoya Komori.

'delusion'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang