Sesuai dengan perjanjiannya dengan nona Jisoo, Asahi dan Junkyu kembali keluar istana secara diam - diam. Kali ini, Asahi tak berlari dengan bebas, Junkyu mengingat pergelangan tangannya dengan kain putih panjang, memastikan agar mereka tak terpisah ataupun Asahi berlari terlalu semangat.
Asahi dan Junkyu berjalan melewati pepohonan dan goa untuk kembali ke danau tersembunyi itu lagi, Asahi diam - diam melepas ikatan di pergelangan tangannya, lalu tiba - tiba berlari kencang melewati Junkyu yang memelotinya kaget. Asahi menikmati pemandangan pepohonan itu, kakinya terus melangkah menghasilkan suara daun kering yang terinjak, begitu nyaring dan menyenangkan untuk ia dengar.
Tak lama, Asahi menemukan Jaehyuk, anak itu diam di pinggir danau sembari melempar bebatuan kecil. Asahi mengendap - endap ke balik pohon besar, memperhatikan temannya itu dalam diam.
Jaehyuk sesekali berbalik dengan bibir manyun, menunggu kedatangan Asahi dan Junkyu. Asahi terkekeh gemas entah mengapa, terutama rambut oranye Jaehyuk, yang menurutnya seperti jeruk.
krak-
Asahi seketika diam saat ia tak sengaja menginjak ranting hingga patah, Jaehyuk juga menoleh dengan cepat ke arahnya.
"Jo kwang!" Seru Jaehyuk.
Asahi dengan segera membenamkan wajah bertopengnya ke pohon sementara Jaehyuk berjalan mendekatinya.
"Akhirnya! Aku pikir kau tak akan kemari dan tak mau berteman denganku!" ucap anak berambut oranye itu dengan bibir manyun.
Asahi pun sedikit mengintip, lagi - lagi ia tersenyum menahan tawa. 'Bibirnya lucu' batin Asahi.
"Aku tidak bisa kemari setiap hari." ucap Asahi.
Jaehyuk masih memanyunkan bibirnya, namun kepalanya mengangguk bertanda ia mengerti. "Baiklah~ tak apa~" jawabnya dengan nada yang sangat lucu, "Kalau begitu sekarang ayo main denganku!"
Jaehyuk dengan segera menarik lengan Asahi, sementara Asahi hanya pasrah mengikuti langkah cepat Jaehyuk. Keduanya bahkan tak memedulikan Junkyu yang diam memperhatikan mereka dari jauh. Anak koala itupun memanyunkan bibirnya.
"Apa lain kali aku mengantarkan saja, ya?" ucapnya pada diri sendiri, lalu dengan malas mengikuti sang pangeran.
Waktu terus berlalu, Asahi dan Junkyu juga semakin bertumbuh besar. Keduanya masih sering keluar dari istana diam - diam, meninggalkan rasa heran pada sang pangeran dan pendampingnya itu, sebenarnya apa yang Nona Jisoo lakukan hingga para pelayan istana maupun penjaga bisa takut padanya, atau bagaimana wanita itu bisa menahan semua orang dari mengetahui bahwa pangeran mereka sering kabur dari istana?
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVIORS
FanficPada sebuah kerajaan megah, seorang pangeran kecil tak ber-ibu, selalu diam dalam kengkangan dan kesepian, sampai dia keluar dari istana secara diam - diam dan menemukan si bocah di tengah pasar itu.