02. SIAPA?

9 2 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Jangan lupa tinggalkan jejak Vote, Share, and Comment💓

Happy Reading!📖

***

Pagi-pagi sekali aku sudah bersiap-siap, setelah itu turun untuk membantu umma memasak.

"Umma lagi masak apa?" Tanyaku.

"Ayam goreng sama sambal tomat ra. Kamu buat sambalnya ya," perintah umma.

"Inggih umma," aku langsung saja mengambil bahan-bahan, mengupas, mencuci, lalu menguleknya hingga halus. Setelah siap, ku pindahkan ke mangkok kecil, dan kubawa menuju meja makan.

Semua makanan sudah siap, begitupun dengan anggota keluarga yang sudah lengkap. Kami berdo'a bersama-sama lalu makan dengan suasana hening. Hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring yang saling beradu.

"Bareng abang yuk dek," tawarnya.

"Enggak dulu bang, Ara mau berangkat bareng Fiya hari ini, udah janjian soalnya," tolaknya.

"Udah langsung dapet temen nih, gercep juga ya ternyata adek abang haha," ucapnya sambil ketawa.

"Iya, kemarin dia yang nganterin Ara ke kantor guru, eh nggak taunya sekelas," ceritanya.

"Ara berangkatnya hati-hati ya nak," peringat ummanya.

"Inggih umma, Ara bakal hati-hati nanti dijalan," ucapnya dengan senyuman.

"Abah nggak ngajar tah hari ini?" Tanyaku pada beliau.

"Ngajar ra, nanti sekitar jam 9 baru berangkat," jawab abah.

"Oalah gitu.. Ya udah Ara berangkat dulu," sambil ia menyalami satu persatu keluarganya, dan yang terakhir adalah abangnya.

"Assalamu'alaikum," lanjutnya sambil keluar rumah.

"Wa'alaikumussalam," jawab semua yang ada disana.

Di perjalanan menuju rumah Fiya, aku sudah tidak kesulitan lagi untuk mencari-cari keberadaan rumah Fiya, karena tadi Fiya sudah share lokasinya dan memberi tahu ciri-ciri rumahnya. Sesampainya, aku memarkirkan sepedaku di halaman rumah milik keluarga Fiya. Belum sampai aku mengucap salam, Fiya sudah keluar dari rumahnya.

"Eh Zara, pas banget aku keluarnya," ucapnya sambil terkekeh.

"Iya fi, mau berangkat sekarang?" Tanya Zara.

"Iya, ayok. Aku udah pamitan tadi,"

"Oh oke," balas Zara.

Mereka pun berangkat ke sekolah sambil ngobrol-ngobrol gajelas dan tiba-tiba saja tertawa. Banyak orang yang memperhatikan dua sahabat ini. Tanpa di sadari, mereka sudah sampai di parkiran sekolah.

"Enggak kerasa ya ra, masa gegara kita ngakak gajelas di jalan tadi," herannya.

"Gatau juga, bisa jadi sih," saut Zara sambil mikir.
Lalu keduanya bertatapan, dan tiba-tiba tertawa bersama.

Ujung [Penantian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang