Prolog

11K 495 5
                                    

Pria itu menatap tanpa berkedip pada sosok anggun yang tengah duduk tenang sambil membaca sebuah buku di sudut cafe. Pandangan matanya tak pernah berpaling sedikitpun dari gadis itu, entah saat gadis itu membalik buku, menyampirkan anak rambut kedalam telinganya dan saat gadis itu tengah meneguk sesuatu yang berada di dalam cangkir miliknya. Pria itu seolah-olah berada didunianya sendiri, tenggelam kedalam pesona anggun sang gadis yang bahkan meliriknyapun tidak.

Bagaimana gadis itu bisa mengacuhkan keberadaannya padahal hampir seluruh gadis yang ada di cafe ini menatapnya nyalang? Pria itu menarik sedikit sudut bibirnya. Menarik.

Seseorang baru saja memasuki cafe dengan langkah sedikit terburu-buru. Seorang pria dengan setelan jas dan dasi yang sudah terlihat longgar menghampiri tempat gadis anggun itu berada. Gadis itu menatap pria berjas yang baru saja mengambil tempat disampingnya. Dengan senyum yang menghias di wajah cantiknya, ia mampu membuat pria yang sedari tadi memperhatikannya dari jauh menegang. Pria berjas itu terlihat mengecup lembut kening sang gadis, dan tak ayal membuat pria yang satunya mengeram tak suka. Buku-buku tangannya terkepal erat. Amarah melingkupi perasaannya, sesuatu didalam dirinya ikut mengeram seakan tak terima akan apa yang pria berjas itu lakukan pada gadisnya. Ya. Gadis itu miliknya, dan hanya dia yang boleh menyentuhnya.

"Bersabarlah, boy. Aku pastikan ia menjadi milik kita." Pria itu bergumam entah dengan siapa. Tapi sorot matanya masih menatap nyalang pada dua orang yang kini telah meninggalkan cafe dengan saling bergandeng tangan.

Let's see^^

Cerita ini mungkin akan slow update. Berhubung Wine Melody yang masih On the way.. hahahaha..

Selamat membaca and no plagiatisme..

See ya..

PIECES OF THE MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang