Hallo semua :D uda lama ga update yahh.. hahaha..
Author kasi special POV nya si abang Drake Dastan dulu yahh..
Siapa tau ada yang jatuh cintrong sama dia. :DLet's see .
Flashback~~~~~
Aku menatapnya sembari tersenyum, bagaimana bisa seorang gadis kecil tak memiliki rasa takut sama sekali padaku. Aku kuat, aku ditakuti, dan aku memikiki kuasa penuh akan ratusan iblis. Tapi gadis itu, dengan senyum diwajahnya mendekat padaku tanpa gemetar sedikitpun. Aku tertawa geli ketika melihatnya berlarian di taman bunga mengejar seekor kupu-kupu, tapi aku kembali tersadar. Aku tak seharusnya tertawa seperti ini, wajah ramah akan membuat siapa saja menjadi semena-mena terhadapku. Tidak. Aku tidak bisa menunjukkan kelemahanku pada siapapun, tidak juga dengan gadis kecil itu. Aku kembali menormalkan wajahku, memasang topeng dingin yang sekian lama menjadi tamengku. Gerak mataku tak pernah lepas dari gadis kecil itu, caranya berjalan, berlari bahkan bagaimana caranya tertawa dan tersenyum. Aku merenung, menatapnya dari atas pohon rindang yang terhalang dahan dan dedaunan. Ada sesuatu didalam diriku yang menginginkan gadis itu, entah apa. Konsentrasi merenungku buyar saat telingaku yang peka menangkap gemerisik pelan dari arah utara, tepatnya dari arah depan Claire--gadis kecil yang sedari tadi aku perhatikan. Mataku menangkap sosok yang sedang berdiri jauh dibalik pohon besar dengan pandangan tepat kearah Claire, baru saja aku akan mengepakkan sayapku sebuah tangan menggapai bahu kiriku yang refleks membuatku menegang tak siap. "Jangan bergerak, Samael. Aku hanya ingin melihat Mateku, aku tahu dia menganggapmu temannya tapi aku tahu apa yang kau pikirkan tentang dia. Itu bukan masalah yang serius bagiku selama kau mengetahui dengan pasti dimana tempatmu yang seharusnya, Samael. Selama kau tak melewati batas itu, aku takkan menghabisimu, tapi jika tidak---" Drake merasakan hawa dingin menjalar diseluruh bahunya dan menolak untuk terintimidasi. Sebuah gerakan cepat mengunci kedua tangannya dibelakang yang membuatnya kesulitan untuk bergerak.
"..., aku sendiri yang akan menjadi lawanmu, Samael."
Flashback of~~~~~
Aku membuka mataku yang sedari tadi terpejam sambil menikmati guyuran air yang membasuh tubuhku. Jangan mengklaimku mengerikan terlebih dahulu. Tidak. Aku bukan monster mengerikan seperti Ogre, atau seperti Shrak. Sama sekali tidak. Aku adalah bentuk kesempurnaan dari Adam. Tubuh tinggi atletis dengan kulit putih susu, wajah yang tampan dan tatapan mata yang mematikan dipadu dengan iris hazel dan rambut gelombang kecoklatan. Tapi keindahan itu tak akan pernah sempurna, karena raga ini tak memeiliki hati sama sekali. Tentu saja. Sejak aku mengemban tugas sebagai Archangel, aku sudah membuang segalanya, bahkan hatiku. Tapi ada satu hal yang membuatku terlihat normal, detak cepat jantungku setiap kali melihat gadis itu. Claire. Hanya gadis itu. Sudah sekian lama ia mencari, dan akhirnya. Ia menemukannya. Aku menyeringai sembari menatap pantulan diriku didepan kaca yang sedikit berembun. Kali ini, aku takkan melepaskannya. Dia milikku. Dan akan selalu begitu.
****
Drake menyusuri deretan rak buku didepannya. Cover - cover lusuh tak mengurungkan jemarinya menyusuri setiap judul buku dihadapannya. Ia tersenyum ketika jemarinya berhenti pada sebuah buku lusuh dengan tulisan "Wolf". Ia membuka sampul bergambar kepala serigala itu pelan, menyusuri setiap lembarnya dengan teliti, sampai matanya menangkap sebuah judul yang menarik.
"Melepaskan Ikatan."
Drake menyeringai. Jika ikatan sialan itu menghalanginya untuk mendapatkan Claire, maka ia akan menempuh jalan lain untuk mendapatkannya. Meski harus melawan takdir sekalipun, demi gadis itu ia akan melakukannya.
Disisi lain, suara gaduh dari luar mansion membuatnya mengernyit tak suka. Ia selalu suka kesunyian, karena ia dapat merasa nyaman dengan suasana itu. Ia mengeram, menutup keras buku ditangannya dan berjalan cepat menuju jendela dalam ruangan. Matanya menyapu keadaan rusuh dibawah sana, para pengawalnya yang sibuk bertarung dengan para warrior werewolves. Ia berdecak pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
PIECES OF THE MOON
WerewolfClaire Rouge, gadis anggun nan lemah lembut ini harus berhadapan dengan kepingan - kepingan misteri yang selalu membayangi mimpinya ketika menginjak usia 23 tahun. Tidak hanya itu, hidupnya kian rumit ketika ia dihadapkan dengan pria tampan nan aro...