Sorry for typo(s),
Happy reading!
________________________________Setelah mata kuliah selesai Yasmin mengajak Galuna untuk menemaninya ke kantin, karena perutnya sangat lapar. Mau tidak mau, Galuna menemaninya; walau seharusnya sekarang juga mereka harus pergi menemui asdos mereka di sekret himpunan.
"Bestie, lo pada deluan aja, gue mau nemenin Yasmin makan di kantin dulu," seru Galuna pada teman-temannya yang lain.
"ASTAGHFIRULLAH, YASMIN ITU LAMBUNG ATAU BALON?! PADAHAL LO BARU AJA MAKAN BARENG GUE SAMA BUMI TADI PAS JAMKOS," sahut Hesa dengan tidak santai.
Anya yang berada tepat di samping Hesa langsung memukul perut Hesa. "LO KALO NGOMONG JANGAN TERIAK DI KUPING GUE JUGA DONG!!" teriaknya.
Hesa meringis manahan sakit, tapi sambil tertawa.
Silvia menggeleng sambil menatap Hesa. "Setres nih anak," gumamnya.
"Gue denger ya, Sil!" ucap Hesa sambil menatap sinis Silvia, namun setelah itu dia tersenyum karena takut diamuk Silvia.
Galuna mengelah napas melihat kelakuan teman-temannya. "Mi, ntar WA gue kalo udah mau mulai," pintanya pada Bumi.
Bumi yang sedang membereskan barang-barangnya langsung mengangguk. "Iya, nanti gue chat," jawabnya.
.
.
.
Setelah mendapat pesan WhatsApp dari Bumi. Galuna dan Yasmin langsung mempercepat gerakan makan mereka dan bergegas ke sekret himpunan.
Ketika mereka sudah dekat dengan sekret himpunan, dari jauh dapat mereka lihat teman sekelompok mereka sedang berkumpul. Ada salah satu orang yang dapat mereka pastikan bahwa orang itu adalah Najwanㅡasisten dosen mereka.
Entah mengapa Galuna memelankan langkahnya, dia merasa takut untuk bertemu dengan asdosnya itu. Namun, cepat atau lambat ia tetap pasti akan bertemu dengan asdosnya itu, maka ia kembali melajukan langkahnya.
"Oit, buruan! Ntar Kak Najwan marah, mampus lo!" pekik Yasmin yang sudah melangkah jauh dari Galuna. Galuna langsung berlari kecil menghampiri Yasmin dan menyamakan langkah mereka.
"Yas, kok gue takut ya?" ucap Galuna tiba-tiba.
Yasmin menoleh, "mana gue tau, lo pikir gue dukun?!" jawabnya sambil memutar bola matanya, Galuna langsung melayangkan jitakannya tepat di kepala Yasmin.
Sampai di teras himpunan yang cukup bersih ini Galuna langsung duduk di samping Bumi, dia sengaja duduk di samping Bumi, agar jaraknya dengan Najwan agak sedikit jauh.
"Udah lama ngumpulnya?" bisik Galuna pada Bumi.
"Udah, dari subuh," balas Bumi.
Galuna langsung saja mencubit perut Bumi dan Bumi meringis kesakitan dalam diam.
"Galuna Rembulan yang mana?" tanya Najwan tiba-tiba
Galuna menelan salivanya kemudian mengangkat tangan, "Saya, Kak."
"Oh lo," ucap Najwan kemudain mengangguk, "guys, jangan terlalu formal bicara sama gue, santai aja. Tapi kalian tetap harus hargai gue sebagai asdos dan kating kalian," sambungnya.
Galuna dan teman-temannya langsung benafas legah karena mendapatkan asdos yang sedap. Teman-teman Galuna pun menjawab, "iya, Kak."
Meanwhile, Galuna masih terdiam menatap Najwan. Bumi yang menotis itu langsung menyenggol lengan Galuna dan ia menjawab dengan gugup, "i-iya, Kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
ASISTEN DOSEN, whitory
Fiksi PenggemarJatuh cinta kepada asisten dosen adalah hal yang tabu, tapi siapa sangka asdos yang satu ini malah balik ngejar. Cerita ini mulai dipublish pada 22 januari 2022. ______________________ ©2022, tataroom