4. Rahasia Terbesar

222 30 4
                                    

Pagi hari keluarga Alexander berkumpul di meja makan.

"Dad apasii misterius nya adek,"

"Emm, daddy rasa sebentar lagii kamu bakal tau,"

"Hm, oky."

"Jadi gimana dek apakah mereka akan memulai nya?"

"Hm, Ya sekira-kira siang ini,"

"Ow, Bersiap-siap lah,"

"Tenang aja dad Acha udah disiapin semua nya,"

"Jan sampai ada yang terluka terutama kamu,"

"Okk daddyy,"

"Possessiv amatt sii daddy,"

"Iyaa dong masalah adek kamu harus possessiv,"

"Eh iya apa terluka apa tadi yang kalian bicarain?"

"Emm ga ada, Hehe,"

"Hm,"

"Sebenernya gue kepo nih." batin Reza.

"Abang adek berangkat sendiri aja,"

"Hm, Yaudh hati-hati yaa,"

"Iyaa."

Acha menyalim dan mencium kedua orang tua nya.

"Acha pergi, Assalamualaikum semua,"

"Iyaa, Waalaikumsalam," sahut mereka.

Acha mengendarai mobil dengan kecepatan rata-rata

"Mom dad aku berangkat assalamualaikum." sambil menyalam orang tua nya.

Setelah sampai di parkiran sekolah MERDEKA MANDIRI.

"Kalian mampak adek gue ga?"

"ga belum datang dari tadi,"

"Btw kok ga sama lu?"

"Iya dia mau sendiri,"

Brum brum,
Suara mobil menghiasi sekolah MERDEKA MANDIRI,
Semua menatap mobil itu kagum.

Citt

Keluar seorang gadis dipandu dengan pakaian sekolah MERDEKA MANDIRI, Sepatu boot, And kacamata hitam,
Dia Anantasha Putri Alexander.

"Dek kok lama? Malah abang sampai luan,"

"E-em, O-oh iya tadi macet,"

"Oh."

"Tapi perasaan kagak ada macet, Maybe lewat jalan lain." Batin Reza.

"Aaa Acha,"

"Sstt, Malu-maluin lu Tasya,"

"Dih, Sirik lo lo Dhava yuu sirik bilang,"

"Dah lah kalian ini ribet banget sii lama-lama gue nikahin kalian,"

"Ogahh," ucap Tasya dan Dhava serentak.

"Dih ogah-ogah nanti di masa depan nikahh yuu,"

"Apasii lo pada ga jelas banget,"

"Iyee deh kagak jelas,"

"Berisik." ucap Alvero

Kicep semua langsung bungkam.

"Xixixi diam semua." ucap Acha sambil terkikik.

Dret dret

"....."

"Siapin aja gue dah siap kok,"

"....."

"Nanti sii rencana gue."

ACHA [HIATUS!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang