| 3.4 | 🍋

1.5K 106 6
                                    

hari-hari yang dialami oleh sepasang sano itu berubah drastis sejak kehadiran anak mereka. biasanya, sebelum mereka melakukan aktivitas setelah bangun tidur, mereka akan goleran terlebih dahulu. sebelum kelahiran anak mereka, mereka biasanya cuddlean sambil nonton netflix tanpa mempedulikan matahari yang telah meninggi, atau kembali melanjutkan tidur mereka. namun sekarang, mereka tak bisa lagi bermalas-malasan. saat pagi tiba, saat itulah mereka harus segera bangun dan mengurus ichirō.

manjirō sendiri tidak bisa membiarkan [name] mengurus ichirō seorang diri. mau tidak mau, ia juga ikut bangun saat [name] sudah bangun. setelah itu, ia akan membantu [name] melakukan pekerjaan rumah jika perempuan itu sibuk mengurus ichirō. intinya, mereka berdua selalu membagi tugas.

pagi ini, manjirō membuka matanya dengan terpaksa. semalam, ia pulang dari markas sekitar jam 12 dini hari. kalau bukan klien penting yang mengajaknya rapat, manjirō tak akan mau. berhubung klien itu sangat penting, manjirō terpaksa ikut dalam rapat. dan sialnya lagi, setelah rapat itu selesai, sang klien mengajak manjirō dan anggota eksekutif bonten untuk minum bersama. manjirō ingin menolak, tapi kliennya terlalu memaksa. akhirnya, manjirō menyerah dan ikut minum walau cuma sebentar. akhirnya, ia pulang malam dan tidur hanya beberapa jam saja.

[name] tidak memaksa manjirō untuk bangun. ia tidak masalah kalau manjirō masih ingin melanjutkan tidurnya. tapi pria itu memutuskan untuk bangun saja.

manjirō menyunggingkan senyumnya saat melihat [name] sedang menyusui anaknya. entah kenapa, pemandangan itu selalu membuatnya bergairah. ditambah lagi ukuran buah dada [name] yang membesar setelah melahirkan, menggoda manjirō untuk segera meremasnya. manjirō sudah berusaha untuk menahannya, tapi pagi ini ia tidak tahan lagi. ia mengulurkan tangannya dan memegang buah dada [name] yang satunya.

[name] otomatis terkejut. ia yang tadinya fokus menyusui anaknya malah dikagetkan oleh tindakan manjirō yang tiba-tiba. mukanya merah padam karena manjirō memegangi dadanya. namun ia tidak menghentikan apa yang manjirō lakukan.

"m-manjirō ... " panggil [name] lirih sambil menatap manjirō.

manik kelam manjirō yang tadinya memandangi dada [name] yang berisi dialihkan ke mata sang empunya. "jahitanmu udah sembuh, kan? aku udah nggak tahan lagi," ucap manjirō.

jahitan [name] memang sudah sembuh. sudah hampir dua bulan sejak ia melahirkan ichirō. dokter pun sudah melepas jahitan [name]. akan tetapi, kadang-kadang [name] masih merasakan nyeri di bekas jahitannya.

"kita mainnya pelan-pelan aja, [name]," sambung manjirō. "atau kamu aja deh yang di atas."

[name] menatap manjirō sambil memikirkan jawabannya. kalau boleh jujur, ia sendiri juga merindukan adik kecil manjirō. ia kangen dengan sentuhan manjirō. ia juga ingin segera bercinta dengan manjirō sampai kelelahan. tapi, ia takut lukanya terbuka lagi saat mereka bercinta.

karena tak kunjung mendapat jawaban, manjirō menarik tangan [name] dan menciumnya. ia mengecup punggung tangan [name], lalu beralih ke pergelangan, lengan, kemudian ke bahu telanjang [name]. wanita itu mendesah saat ia memberikan beberapa kecupan di tangannya. manjirō berusaha memberikan rangsangan agar gairah [name] meningkat. ia menciumi bahu [name] hingga ke lehernya. deru napas manjirō dan permukaan bibirnya yang panas nan lembab membuat [name] terus-terusan mengeluarkan desahan.

[name] memejamkan matanya saat manjirō menciuminya. sebisa mungkin [name] menahan suaranya agar ichirō tidak terbangun, begitu juga dengan manjirō. kemudian, manjirō pindah posisi, dari yang tadinya ada di depan [name], sekarang menjadi ada di belakang [name]. perempuan itu menggeser tubuhnya perlahan, memberikan tempat untuk manjirō. dan dari belakang, manjirō menaikkan terusan tidurnya ke atas hingga menampilkan pantatnya yang tertutupi oleh celana dalamnya.

𝐂𝐇𝐀𝐍𝐆𝐄,manjirō ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang