Chapter 1 (Prolog)

11K 538 2
                                    

Jay, atau Park Jongseong seorang anak dari mafia yang ditakuti banyak orang. Bahkan pemerintah pun tak berani mengusik keluarga mafia ini. Membunuh, bisnis didunia gelap adalah makanan sehari hari mafia. Begitupun Jay anak semata wayangnya dari pasangan Park Seo Joon dan Seo ye-ji. Menembak, bermain pedang atau memanah? Bela diri ? Taekwondo sabuk hitam. Semua jenis bela diri Jay telah menguasainya. Bukan hanya untuk pertahanan diri saja, namun pelajaran bela diri memang harus dimiliki oleh keturunan dari keluarga mafia. Mungkin sudah menjadi sebuah titah turun temurun? Entahlah tapi bukankah tidak lucu jika keluarga mafia tidak bisa berkelahi? Logis? Oke lanjut.

Sebuah info pribadi lainnya yaitu, Jay hidup sendiri di Korea sedangkan ibu dan ayahnya tinggal diluar negri. Kesepian? Tidak Jay malah sangat menyukai kesunyian, dan kesendirian. Perasaan itu benar benar Jay sukai karena hal itu bisa membuat Jay merasa tenang. Janggu seorang lelaki lebih tua dari Jay yg telah dia anggap paman sendiri karena telah merawat Jay sedari kecil. Satu satunya orang yg akrab dengan Jay. Selain dia? Tidak ada lagi.

Jay mungkin terkenal dikalangan mafia sebagai seorang psikopat dingin. Namun dia sangat menghormati ayah dan menyayangi ibunya melebihi apapun. Meskipun sifat nya jauh dari kata baik namun Jay tetap seorang anak yang berbakti.
Jika didunia mafia ia adalah seorang psikopat, maka di dunia kita Jay adalah sosok tampan rebutan ibu ibu kompleks. Sifat dingin nya membuat semua wanita menggilainya. Selain itu Jay juga bekerja di perusahaan ayahnya membuat ia menjadi Direktur utama paling muda didunia bisnis. Selain ia pintar, Jay juga seorang perfeksionis jadi apapun yang dia kerjakan pasti sesuai dengan apa yang ia rencanakan meskipun mungkin menghalalkan segala cara.



Baiklah cukup untuk perkenalan singkat tentang Jay. Sekarang kita masuk ke masa kini. Hari ini pukul 9 pagi. Jay pergi bersama beberapa pengawalnya tentu bersama Janggu. Pergi ke suatu lokasi bangunan tua yang hampir roboh. Lokasi itu akan dijadikan tempat bisnis waralaba baru oleh Jay karena itu ia perlu bertemu dengan pemiliknya sebelum penandatanganan dan memeriksa beberapa detail lokasinya agar tidak melenceng dari rencana.
Semuanya berjalan lancar dan sekarang lokasi itu telah resmi menjadi milik Jay, ah maksudnya milik perusahaannya. Karena itu Jay sekarang memilih pergi melihat-lihat bangunan selagi sekretaris nya melanjutkan administrasi kontrak dengan pemilik awal gedung.

Saat sekretaris nya tengah sibuk berbicara dengan pemilik bangunan, Jay terlihat bingung karena orang kepercayaan nya,  Janggu hilang begitu saja. Apa dia pergi ke toilet?

Saat hendak menelfon Janggu, tiba-tiba dia muncul dari toilet.
Jay tidak jadi menelfon dan memilih pergi sendiri melihat lihat isi gedung.

"Sajangnim! Jangan kesana ruangannya hampir roboh" ucap Janggu yang mendekatinya

Jay berbalik arah dan memilih pergi ke ruangan yg mungkin aman dan Janggu tidak melarangnya.

Jay melihat lihat ruangan yang mungkin dulunya ini adalah panti asuhan. Bangunannya terlihat hampir roboh tapi lingkungannya terawat. Saat masuk Jay memungut sebuah foto dan memperhatikan nya. Terdiam sejenak melihat anak kecil difoto itu terlihat sangat bahagia dengan muka penuh dengan coretan bolpoint. Lucu sekali
Brak!

Sebuah benda jatuh. Jay dengan insting nya langsung berdiri dan merogoh pistol dari balik jas nya. Ia berjalan mendekati suara. Didekat pintu keluar gedung, Jay melihat seseorang yang sedang terengah dan terlihat kepayahan. Jay berhenti berjalan. Orang yg berbaring itu mendengar suara langkah kaki ia menengok dan melihat Jay tengah memandanginya dengan tatapan yg sulit diartikan.

"To-tolong"

Ternyata seorang remaja bertubuh kecil. Sepertinya dia terluka dan tak bisa bangun. Jay sadar kalau anak itu terluka tapi Jay adalah Jay orang yg tidak memiliki rasa perduli. Karena itu Jay memilih berbalik dan pergi sebelum lagi-lagi anak itu berbicara

"Kumohon tolong aku" ia semakin terlihat kepayahan dan bruk

Akhirnya kesadarannya hilang. Jay menghela nafas dan mendekat apakah anak itu masih hidup atau tidak. Saat mendekat, Jay terdiam beberapa saat melihat muka anak itu. Perasaan tidak asing, namun Jay tidak sedikitpun mengenal dia. Melihat anak itu dipenuhi oleh lebam dimuka, baju robek dan kotor juga jangan lupakan luka berdarah di bagian samping perutnya membuat perasaan Jay campur aduk antara harus menyelamatkan bocah itu atau membiarkannya. Ia sedikit lama berfikir sambil menatap bocah itu yang semakin memucat. Untuk pertama kalinya ia gundah. Dan akhirnya

Srreet Jay mengangkat bocah itu dan menyelamatkan dia.

Disisi lain Janggu tengah terdiam membeku kaget melihat Jay menolong orang lain untuk pertama kalinya seumur hidup. Syok? Tentu saja

Dari sinilah. Pertemuan mereka yang dramatis berubah menjadi sebuah kisah baru.

Si manis dengan penuh keceriaan bertemu dan diselamatkan oleh Psikopat yang overprotektif.

Kisah mereka akan di ceritakan dalam buku berjudul
"OBSESSION"

story by nana

IG @en_nunna
Fast update di Ig 2 hari sekali
Akan di-update di WP beberapa jam setelah di Ig.

.
.
.
.

Jangan lupa like komen nya Bun 🤗
Kritik dan saran diperbolehkan asalkan menggunakan bahasa yang baik.
Karena penulis gampang baperan🥺

OBSESSION | JayWonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang