Chapter 13

3K 188 15
                                    

Jungwon memijit kepalanya saat melihat foto diatas meja. Saat ini Jungwon sedang dikamar sendiri. Tadi ia meminta Janggu untuk mengirimkan data file orang yang bekerja di mansion Jay, termasuk anggota mafia yang berpusat di Korea. Jungwon semalaman membaca satu-persatu file itu namun tidak ada satupun yang mencurigakan. Hingga ia menemukan satu nama yang telah dicurigai oleh Janggu. Ya.. Janggu tau masalah tentang foto kemarin, Jungwon yang beritahu. Tapi Jungwon meminta Janggu untuk tidak memberitahu Jay. Alasannya? Ia takut Jay akan kembali tertekan saat keadaanya mulai membaik.

"Wáng Yìxiáng, Nicholas?" Jungwon membaca data pribadi dia yang sedikit mencurigakan. Jungwon curiga bahwa dia adalah mata mata yang bekerja untuk musuh jay dan memiliki rencana jahat. Sekarang tugas Jungwon adalah membuktikan bahwa Nicholas adalah seorang mata-mata atau bukan.

" Jungwon-ah!" Teriak Jay dari luar kamar membuat Jungwon kaget dan langsung membereskan mejanya.

Klek
"Won?"

Jay masuk begitu saja

"Nde?!!" Jungwon berdiri menutupi foto-foto itu dengan tubuhnya

"Sedang apa?"

"Eeee... Aku sedang mengerjakan tugas h-hyung" Jungwon berbohong

"Ohhh"
"Ada apa kenapa memanggilku?" Jungwon memotong ucapan Jay

"Itu, Kevin. Bantu Hyung memilih teman untuk Kevin ya?"

"Teman? Hyung mau menambah hewan peliharaan lagi?" Jungwon berjalan mengikuti Jay yg keluar dari kamar. Buru-buru ia menutup pintu kamarnya dengan rapat

"Eumm.. kesian Kevin terlihat kesepian. Jadi aku mau memberinya teman" ucap Jay

"Mau pelihara apa lagi? Harimau betina?" Jungwon mendekati Jay

"Lihat, lebih baik yang mana?" Tanya Jay

"Mwo?!! Hyung mau memelihara buaya?!!" Jungwon memekik saat melihat 2 foto buaya yang terlihat agak berbeda corak dan jenisnya

"Yak! Jungwon jangan berteriak cukup pil_"

"Hyung!! Kenapa harus memilih buaya sih??" Tanya Jungwon heran.

"Lah.. Kevin sendiri loh yang memilih. Nah lihat buaya yang ini namanya Heeseung dan satu lagi namanya Jake. Kamu pilih yang mana?" Jay terus menjelaskan dan menyuruh Jungwon untuk memilih.

"Terseah Hyung saja lah aku pusing" ucap Jungwon menyerah dan memilih pergi daripada meladeni kelakuan Hyung nya yang agak aneh akhir akhir ini.

Jay menatap Kevin yang sedari tadi menyimak pertikaian kecil antara dua majikannya

"Kevin, jadi kamu mau pilih yang mana? Heeseung atau Jake?" Tanya Jay lagi sambil menunjukan foto itu pada Kevin

"Bagus! Kamu pilih keduanya? Oke besok kita jemput mereka dikebun binatang ya" Jay mengelus kepala Kevin, sedangkan Kevin mengaum menjawab ucapan Jay.

"Mereka gila" gumam Jungwon saat melihat Hyung dan harimaunya seperti sedang mengobrol bersama.

"Aku juga gila meladeni mereka. Astaga"

.
.
.

Keeskokan harinya, Jungwon diantar kesekolah oleh Jay, tadi pagi Jungwon memberikan alat pelacak pada Janggu untuk ia berikan pada Nicholas (orang yg dicurigai oleh Jungwon dan Janggu)

Disekolah

"Bagaimana? Kamu menemukan orang yg mencurigakan itu?" Tanya Daniel sambil memakan sandwich nya

"Aku baru mencurigai satu orang yg gerak geriknya sangat mencurigakan" ucap Jungwon pada Daniel

"Eumm.. apa kamu tidak mencurigai Taeyang Sunbae?" Tanya Daniel tiba-tiba

"Aku tidak tau. Ini pertama kalinya aku harus memecahkan misteri yg belum pernah terjadi padaku. Lalu aku juga tidak tau apa keinginan dari orang yg mengancam kemarin" Jungwon terlihat putus asa.

"Kamu sudah cek cctv sekolah? Siapa tau melihat orang yg mengirimkan surat"

"Aku sudah mengeceknya dan yang terlihat disekitar sekolah hanya orang berpostur tinggi dengan pakaian serba hitam" Jungwon menunjukan fotonya pada Daniel

"Tubuhnya seperti orang yang sering berolahraga" ucap Daniel melihat proporsi tubuh orang yg ada di foto

"Eummm.. aku juga berfikir begitu, agak kesal karena orang ini hebat menyembunyikan mukanya. Padahal jika aku bisa menangkap pupil matanya mungkin aku bisa melacaknya"

"Kamu belajar dari mana?" Daniel mulai heran

"Sunghoon Hyung"

"Siapa?"

"Teman Hyung ku"

"Oohh... Boleh aku membantumu? Aku bisa menata mati Taeyang untukmu. Sebagai balasannya traktir aku setiap hari selama 1 bulan di kantin sekolah. Bagaimana?" Daniel tiba-tiba membuat kesepakatan

"Eummm... Kamu yakin bisa? Tanpa ketahuan?" Tanya Jungwon

"Eyy gini-gini aku juga sering menjadi mata-mata tau" ucap Daniel sombong

"Mana ada mata-mata mengikuti perempuan. Itu namanya penguntit" ucap Jungwon membuat Daniel tertawa

"Yasudah Daniel, tolong ya" ucap Jungwon dan Daniel terlihat bahagia mendapatkan pekerjaan baru. Sejak kejadian waktu itu, Daniel jadi terobsesi jadi anggota mafia. Katanya melihat bagaimana Jay membereskan masalah saat itu, terlihat keren dimatanya dan sekarang cita-citanya adalah menjadi anggota Mafia. Yasudah lah Jungwon support saja.

.
Pulang sekolah Jungwon pergi ke loker dan terkejut saat melihat darah keluar dari lokernya.

"Teror" gumam Jungwon dan hal itu terus terulang. Namun yang membuat Jungwon bingung adalah, kenapa orang yang memiliki dendam pada Jay malah meneror Jungwon? Apakah orang ini takut pada Jay? Atau memang Jungwon adalah sasaran utama dari rencana jahat orang itu?

Jungwon mengecek ponselnya melihat GPS yang telah terpasang dengan alat pelacak.

"Dia ada di sekitar sini" Jungwon berlari menuju belakang sekolah karena memang disana minim cctv.

Saat berlari dan mencari ia melihat orang dengan pakaian serba hitam berlari menjauh. Jungwon tidak tinggal diam dan terus berlari mengejar orang itu namun sayang Jungwon kehilangan jejak

"Sial" Jungwon mengacak rambutnya saat melihat GPS orang itu telah pergi jauh, sepertinya ia menggunakan mobil atau sepeda motor.

"Hah~ hah~ eh? Sa-sajangnim?" Jungwon menoleh dan melihat Janggu yang berhenti berlari.

"Paman? Kenapa disini?"

"Hah~ aku hendak menjemput mu namun ponselku mendapatkan notifikasi bahwa Nicholas ada disini. Apa kamu mendapatkan dia?" Tanya Janggu penasaran

"Tidak, dia sudah pergi." Ucap Jungwon

"Aah sial" gumam Janggu ikut kesal.

"Aku akan memasang cctv disini, siapa tau dia kembali lagi. Aku butuh bukti" gumam Jungwon

"Akan aku bantu" ucap Janggu semangat dan Jungwon mengangguk.

.
.
.
Sudah 1 Minggu semenjak  kejadian diloker waktu itu, Jungwon tidak lagi menerima teror dari siapapun. Bahkan ia tidak melihat seseorang yang mencurigakan datang ke sekolah. Bukannya senang, Jungwon malah risau. Jungwon berfikir bahwa ini hanyalah permulaan dan ia yakin kedelapan nya, akan ada insiden besar. Jungwon harus bersiap.

Jay menatap Jungwon yang kembali masuk ke kamarnya. Ia tersenyum lalu kembali memakan jangung bakarnya. Hingga tidak tau kalau daritadi Kevin sedang berusaha mencuri jagung bakar milik Jay yang ada di meja.

"Yak! Kevin! Jangan gigit jagung itu! Punyaku heh!!" Jay mengejar Kevin yang telah berhasil mencuri jagung bakarnya

Sedangkan disisi lain, seseorang tersenyum menatap monitor cctv rumah Jay.

"Lihat, dan tunggu tanggal mainnya"




To Be Continued

OBSESSION | JayWonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang