Chapter 34 : hari-hari

1.3K 145 20
                                    

《《《PRESENT》》》


Kesempatan berikutnya, kali ini dengan malu ditekan dalam-dalam. Yoona bergerak lamban menerima wadah berisi air yang diserahkan Yongsun, menatap lamat-lamat mantan pembantu rumah tangganya itu, menuntut diyakinkan bahwasanya ia memang diperlukan sebagai seorang ibu kali ini.

"Tidak apa-apa," ucap Yongsun, seperti tahu resah hati Yoona, "seperti yang kemarin kita sepakati, biar tahu Baekhyun bagaimana ia telah dimaafkan. Setidaknya, dia bisa merasakan hasil dari perjuangannya selama ini. Tuan dan Nyonya perlu mengatakan, tidak sia-sia seberapa banyak dia berkorban."

Meski Yongsun mengatakan dengan kalimat paling sopan yang ia tahu, nyatanya malu dari sudut hati memuncak bagi kedua suami istri Byun itu, kata-kata Yongsun menyinggung sudut hati keduanya. Akan tetapi marah bukan lagi yang mendahului, marah sudah lenyap, tersisa sesal, yang menggerogoti relung hati.

Wadah telah sepenuhnya diterima Yoona, si suami membantu, mengambil pakaian yang akan dikenakan Baekhyun. Sekali lagi Yoona menatap Yongsun, jelas terlihat ragunya masih sangat.

Yongsun memberikan anggukan mantap. Maka dicoba Yoona melangkah masuk, dua langkah pertama ia sempat berhenti, Changmin menguatkan, memberikan usapan halus dipundak istrinya.

Berucap lembut ia :

"Kita tidak memiliki hak lagi sebagai orang tua setelah tindakan bodoh yang kita lakukan. Tetapi sebagai anak, Baekhyun masih punya hak untuk tahu ia tak pernah salah."

Lalu mendorong pelan agar langkah sang istri kembali menyusun.

Perawat pria yang tiap pagi menyempatkan hadir, membungkuk sopan memberi sapaan sederhana melihat suami istri tersebut, menepi ia memberikan ruang kepada keduanya.

Untuk pertama kalinya bagi Changmin dan Yoona, jelas mendengar bunyi mesin yang memonitor detak jantung anaknya. Pertama kali memasuki kamar di mana putra mereka terbaring, menutup mata sedikit sekali menunjukkan eksistensi kehidupan, gerak dada naik turun tipis sekali terjamah penglihatan.

Melihat istrinya akan mengambil duduk di sisi ranjang, Changmin sigap meletakkan pakaian ke atas nakas, lalu mengambil wadah yang dipegang Yoona. Menyingkap selimut biru langit yang menutup sebagian badan Baekhyun, perlahan benar membuka kancing baju yang terpakai, hati-hati memberikan sentuhan seolah keras sembrono sedikit saja mampu merusak rapuh tubuh tersebut.

"Mari saya bantu," tukas si perawat begitu pakaian yang dikenakan Baekhyun itu akan disingkirkan. Pula memastikan selang-selang yang menempel tidak terganggu keberadaannya. Menyelipkan tangan kiri ke bawah pundak kurus Baekhyun kemudian mengangkat sedikit pundak tersebut, Yoona pun bisa menarik pakaian itu terlepas.

Menyingkirkan pakaian bekas pakai, sendu menyaksikan bagaimana bekas luka memudar sisa bejatnya perlakuan yang dulu ia lakukan masih tersisa. Kurus kering jelas terlihat, sengaja sekali mengabarkan daging hampir hilang melindungi tulang.

Dulu, tubuh kurus itu sering ia pukul dengan parahnya.

"Baekkie, nak. Ini Ibu, Ayah," ujarnya dengan suara pelan.

Mengambil handuk putih bersih berukuran sedang, mencelupkan handuk itu ke dalam wadah yang dipegang Changmin. Mulai ia membasahi tubuh anaknya, membawa handuk putih menyapu kulit pucat pasi itu. Setiap gerakan, mengirimkan sensasi sesak mendekap dada apabila tangan telanjang langsung menyentuh kulit anaknya.  Bergetar hebat, sesekali isak tangis keluar, meski begitu bertahan dari raungan ia lakukan.

Perawat pria yang belakangan dikenal dengan nama Mingyu, salah tingkah ketika sadar dua orang di depannya tidak baik-baik saja. Ia cukup paham begitu sinar matahari pagi tidak cukup mencerahkan suram yang suami-istri itu bawa. Melirik ia ke sisi pintu, Yongsun berdiri memberikan ia senyum meyakinkan. Mingyu si perawat pun menjauhi sepasang suami istri tersebut, mendekati Yongsun memberi pertanyaan

My Day Are A Struggle [CHANBAEK] [REMAKE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang