BAB 3

2K 199 10
                                    

HAI GIMANA KEADAAN NYA SEKARANG? SEMOGA BAIK YA! JANGAN LUPA SEBELUM MEMBACA WAJIB FOLOW AKUN AUTHOR YA!

HAPPY READING!
*
*
*
*

Setelah membuat Xendra menangis karna kesal, sekarang pelaku nya sedang asik asik berkeliling Mansion.

Sembari bersenandung kecil, Ella berjalan meneliti setiap sudut Mansion.
Mata nya menangkap seorang lelaki berjas sedang makan dengan tenang di ruang makan.

Mata nya tak henti menatap wajah Xander yang tampan, siapa pun tidak akan tahu apa maksud dari tatapan gadis itu ke Xander.

Merasa diperhati kan, Xander mendongak kan kepala nya. Mata nya bergerak liar mencari siapa pelaku nya hingga tak sengaja mata nya dengan mata Ella bertubrukan.

Mata elang itu seperti mengawasi pergerakan dari Ella. Tak lama senyum miring terbit dibibir Sexy lelaki itu.

"Kau akan berdiri seperti itu selama nya gadis kecil ?" Tanya nya bersuara nyaring.

Ella keluar dari persembunyi an nya dengan senyum manis ia berlari kecil menuju Xander, tanpa bertanya Ella segera duduk dikursi.

"Hai om! Kita ketemu lagi." Sapa Ella

Xander tak menjawab sapaan itu ia lalu memanggil salah satu bodyguard dan membisik kan sesuatu. Bodyguard itu langsung saja pergi, dan tak lama kemudian ia datang dengan membawa sepiring Salad.

Xander langsung saja mengambil piring itu dan memberikan itu kepada Ella.

"Makan lah. Ini sangat sehat untuk bocah ingusan seperti mu." Ujar Xander namun segera ditolak oleh Ella.

"Ga deh om! Aku ga suka makan kayak gituan." Tolak Ella.

Xander tersenyum, "Tapi cicipi lah kau pasti akan ketagihan." Bujuk nya.

Ella tetap menolak nya, gadis itu lalu beranjak dari kursi nya dan tanpa pamit ia pergi meninggal kan Xander diruang makan.

"Buang makanan ini!" Perintah Xander kepada Bodyguard tadi.

"S-seperti nya nona itu tidak menyukai Salad Apa saya h-harus mengambil m-makanan lain?" Tanya Bodyguard itu.

Xander menatap tajam bodyguard itu sehingga Bodyguard itu langsung pergi dari situ.

"Nona itu sungguh beruntung, untung tadi dia tidak memakan makanan ini." Gumam pelan Bodyguard itu menatap Salad dipiring itu.

Meskipun terlihat indah dengan sayuran sayuran tersusun rapih, namun siapa sangka? Bila siapa pun yang memakan nya akan langsung pergi ke Neraka.

"Lo mau ngeracunin cego?" Tanya Xendra yang baru saja datang.

Xander tersenyum licik, "Kenapa? Apakah tidak boleh? Aku hanya menguji nya saja" Ucap nya enteng.

Xendra menggeleng kan kepala nya menatap sang adik, "Ck ck Punya adek gini amat nasib nya." Gumam Xendra.

* * *

Setelah pergi dari ruang makan tadi, kini Ella memutus kan untuk pergi kekamar untuk mengistirahat kan tubuh nya diatas tempat tidur.

Mungkin karena sangat kelelahan sehingga Ella tertidur dari siang hingga malam sekitaran jam setengah delapan.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat Ella terbangun dari tidur nya. Ia melirik jam di dinding 07.31 Ella mengucek mata nya, dengan linglung ia berjalan kearah pintu lalu membuka nya.

"Hm? Ada apa?" Tanya Ella serak.

Siska mengulas senyum sopan, "Maaf mengganggu anda nona Ella, tuan Xendra memanggil anda untuk pergi ke ruang makan."

Ella mengangguk angguk kan kepala nya. Siska langsung saja pamit dari tempat itu.

Gadis itu menutup pintu kamar lalu berjalan kearah kamar mandi.

10 menit kemudian...

Gadis itu keluar dari kamar mandi dengan menggunakan piyama Polos tanpa motif.

Setelah sedikit memakai parfum, Ella langsung pergi menuju ruang makan seperti apa yang dikatakan oleh Siska.

Saat sudah sampai diruang makan Ella langsung mendudukan diri di kursi samping Xendra.  "Good malam om." Ucap Ella tersenyum manis.

Xendra tak menjawab, ia masih malas berbicara dengan Ella, karena gadis ini. Ia  menangis....

Ella mengangkat bahu nya acuh kala melihat keterdiaman kedua saudara itu.

Ia lalu mengambil sepotong daging sapi serta ayam bakar, Tanpa Xander dan Xendra ketahui gadis itu mencium terlebih dahulu ayam serta daging sapi tersebut.

Merasa aman, gadis itu langsung saja memakan dengan lahap daging sapi serta ayam itu dan dipadukan dengan nasi.

Setelah memakan habis makanan mereka. Keadaan menjadi sunyi dan canggung, hingga Xendra membuka suara untuk memecahkan keheningan.

"Ella." Panggil Xendra, gadis itu menoleh.

"Iya?"

"Ceritain tentang keluarga lo ke kita."

Ella tampak berpikir sebentar, "Ga penting kok, orang tua Ella pengangguran, Ella juga terkadang harus kerja jadi penjual gorengan keliling."

"Keluarga Ella juga sangat miskin." Lanjut nya menunjukan expresi sedih

Xander menatap Ella yang sedang menjelas kan keluarga nya.

Ada yang aneh dengan gadis ini. Keluarga nya adalah seorang pengangguran bukan?

Dengan cara makan Ella tadi, Xander merasa  ragu dengan ucapan gadis ini yang mengatakan jika dirinya dari keluarga yang sangat miskin.

Apalagi Xander sedari tadi fokus kearah cincin yang dipakai oleh Ella.

Sementara Xendra nampak kasihan dengan apa yang diceritakan oleh gadis itu.

"Sekarang umur kamu berapa tahun?"

"17 tahun."

"Kelas berapa?" Sekarang bukan Xendra yang bertanya, melainkan Xander.

"11 emang kenapa?"

Xander diam tak menjawab, tanpa Ella ketahui Xander diam diam tersenyum licik.

"Kau miskin bukan? Kenapa bisa bersekolah? Siapa yang membiayai sekolah mu itu?" Tanya Xander.

Ella tampak diam tak bisa menjawab.

Dalam hati ia mengumpati diri sendiri.

"SIAL!"

* * *

HAI ALL JANGAN LUPA BUAT VOTE CERITA INI YA! JIKA ADA KESALAHAN PENULISAN MOHON DIMAAF KAN!

SEE U 😸

XANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang