BAB 6

1.7K 163 1
                                    

HAI GIMANA KEADAAN NYA SEKARANG? SEMOGA BAIK YA! JANGAN LUPA SEBELUM MEMBACA WAJIB FOLOW AKUN AUTHOR YA!

HAPPY READING!
*
*
*
*

Kring.. Kring...Kringgg

Bel pertanda istirahat telah berbunyi, banyak sekali Murid yang berteriak kesenangan.

"Ella, ayo kekantin." Ajak Tio.

"Iya ayo!"

Mereka berdua lalu keluar dengan berjalan sembari bergandengan tangan,
Kala melewati beberapa murid mereka berdua langsung menyapa murid tersebut dengan senyuman manis.

Saat sampai dikantin, seluruh atensi para pengunjung kantin tertuju pada dua remaja berbeda gender itu.

Banyak sekali bisik bisikan para pengunjung kantin yang masuk kedalam pendengaran kedua nya.

"Eh Tio, kamu denger ga."Tanya Ella pelan.

"Iya aku juga denger, Jangan jangan itu suara hantu." Ucap Tio bergindik ngeri.

"Eh tapi kok kita bisa dengar ya?"

"Kita anak indihome El makanya bisa." Jawab Tio.

Ella mengangguk.

Mata Tio menelisik seluruh penjuru kantin, hingga mata nya tertuju kepada sebuah meja kosong tanpa ada penghuni nya.

"Disitu meja nya kosong, ayo kesana." Tio menarik tangan Ella menuntun nya untuk berjalan ke arah meja kosong tersebut.

Sesampai nya di meja tersebut, Tio langsung saja pergi memesan makanan.

BRAK

Ella terperanjat kaget kala meja itu digebrak tiba tiba. Ia mendongak melihat siapa pelaku nya.

DAN BOOM

Ternyata ada tante tante dengan make up segudang dan diikuti oleh dua tante tante yang make up nya sama.

"LO JALANG YANG DEKET DEKET SAMA TIO ITU KAN?!" Bentak gadis itu menunjuk nunjuk wajah Ella.

"Nama aku Ella tante, bukan jalang."

Wajah gadis itu memerah karena dipanggil 'Tante' oleh Ella.

"Cih caper." Ucap gadis itu berdecih.

"Hajar Ra jangan dikasih ampun, jalang itu udah deket sama pacar kamu." Kompor salah satu gadis itu.

"Iya Ra Jalang kayak dia emang ga pantas diberi ampun."

"Dengar ya tante tante, nama aku itu Ella, ELLA bukan Jalang! Tante ga tuli kan?" Tekan Ella.

Renata Zahra Vrijaya siapa yang tak mengenal marga Vrijaya? Dengan kekayaan yang banyak mampu membuat keluarga itu menjadi sangat sombong. Sombong? Sok berkuasa? Semua itu dapat dilihat dari keluarga Vrijaya.

Sementara gadis dibelakang nya adalah.

Glora Jurona dan Vika Mustika Antek antek Zahra yang tak pernah pisah dari sang induk.

Biasa nya para murid memanggil Glora dan Vika sebagai anak ayam pungut sementara Zara adalah induk ayam.

"Sialan lo ! " Tangan Zahra terangkat hendak menampar gadis itu.

BRANG

Rupa nya yang ditampar oleh Zahra bukan lah pipi Ella melainkan sebuah kuali yang entah itu kebetulan atau tidak, kuali tersebut Ella temukan disamping kursi yang ia tempati.

"Aws." Ringis Zahra tangan nya memerah, ia menatap tajam Ella.

"ANJING LO ! LO TAHU GUE SIAPA ?! "

Karna teriakan itu seluruh atensi penjuru kantin terpusat dengan Ella dan Zahra.

"Ga tuh, tante kan ga ngomong." Ketus Ella memaling kan muka.

Persis seperti seorang anak yang sedang merajuk.

Dengan penuh amarah Zahra berjalan keluar dari kantin diikuti oleh Glora dan Vika.

Namun sebelum pergi, Glora dan Vika masih sempat nya menunjuk nunjuk serta mempelototi Ella.

"Eh ini ada apa El ? " Tanya Tio yang baru datang sembari membawa nampan, dibelakang nya ada seorang remaja laki laki berpenampilan cupu yang juga membawa nampan.

Gadis itu mengangkat bahu nya acuh.

Remaja itu memberi nampan yang berisi semangkok mie ayam dan jus alpukat ke Ella, ia lalu pergi meninggalkan meja itu tanpa sepatah kata apapun.

"BOCIL ! " Tio mendongakan kepala nya mata nya berpusat pada 5 pemuda yang juga sedang menatap nya.

"Hai bang." Balas Tio.

Tanpa basa basi kelima pemuda itu duduk dibangku tanpa tahu kalau ada Ella disitu.

"HUAA GUE KANGEN BANGET SAMA LO ! " Pekik lebay Riki

"Halah blushit itu Cil, kemarin aja dia gibahin lo sekarang sok sok an kangen kangenan." Sahut Shaka.

Mata Riki melotot, Riki menginjak kaki Shaka kuat sehingga Lelaki tampan dengan wajah campur indonesia dan india itu memekik sakit.

PLAK

Shaka menggeplak lengan Riki kuat.

"Eh cil lo tahu ga, kemarin gue ketemu Dinda loh." Ungkap Zaidan.

"Mantan terus hidup lo anjing!"

"Suka suka gue kok lo yang sewot!"

Riki dan Zaidan saling adu tatap, jika di film film kartun mungkin ada leser cahaya merah yang keluar dari mata kedua nya.

"Dinda mantan lo itu, sekarang jadi gebetan nya si Riki." Bocor Shaka.

Entah kenapa mulut Shaka ini sangat lah ember, ingin sekali Riki merobek mulut yang selalu mengungkap kan rahasia nya itu. Padahal saat Riki ingin Mencurahkan Rahasia nya Shaka selalu berkata.

"Lo ngomong aja, gue janji ga akan bocorin ke siapa siapa."

TAI LO SHAK

Mendengar itu Zaidan langsung saja menjambak rambut hitam lebat milik Riki, "ANJING! SAKIT WOI!" Pekik Riki namun tak didengarkan oleh Zaidan.

Tangan Riki menggampai rambut Zaidan ia juga ikut menjambak rambut pemuda itu.

Akhir nya ada aksi jambak jambakan di antara kedua nya.

"Loh? Ella dimana?" Gumam Tio kala tak melihat Ella dimeja tersebut.

"YUHUU EL!"

"AKU DISINI!" Teriak Ella tak kala kencang bahkan seluruh penjuru kantin gendang telinga nya hampir pecah.

Kelima pemuda itu menoleh kebawah dimana Ella sedang terduduk dilantai seperti pengemis.

Tio langsung saja membantu Ella untuk berdiri, setelah bangkit Ella membersih kan rok belakang nya.

"Kok aku dijatuhin?" Tanya Ella.

Tadi saat sedang asik asik nya makan, tiba tiba saja ada seorang pemuda yang menyerempet nya sehingga terjatuh kebawah.

"Hehehe maaf, gue ga ngelihat lo tadi." Ucap cengengesan Raja.

Ella menghela nafas sabar.

Ia lalu kembali duduk dikursi yang kosong tepat disamping Tio.

"Eh btw lo siapa? Gue baru ngelihat lo." Ucap Raja meneliti setiap inci wajah dari Ella.

Gadis itu mengangguk sebagai jawaban.

"Kenalin nama gue Raja, nama lo siapa?"

"Ella."

"Eh El, nih aku kenalin. Yang lagi berantem itu nama nya bang Riki sama bang Zaidan, yang lagi diem itu nama nya bang Edgar." Ucap Tio memperkenal kan.

* * *

HAI ALL JANGAN LUPA BUAT VOTE CERITA INI YA! JIKA ADA KESALAHAN PENULISAN MOHON DIMAAF KAN!

SEE U 😸

XANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang