Part 4: Bersyukur dibalik Kecewa

130 67 38
                                    



🌈 Happy Reading 🌈

.
.
.
.
.

"Nona Cleo, anda sudah tiba?" tanya Ms. Kerie memastikan.

"Benar, Ms. Saya Cleo," jawab gadis itu menunduk sopan. Cleo mengusap lengan kanannya, merasa canggung dan enggan bertemu dengan kepala sekolah tersebut.

"Kemarilah." Ujar Ms. Kerie menyuruh Cleo masuk ke ruangannya. Cleo pun mengangguk dan kini berjalan masuk mendekati meja kerja Ms. Kerie. "Silahkan duduk.." lanjutnya. Cleo lalu duduk dikursi yang berhadapan dengan Mrs. Kerie sesuai perintahnya.

"Cleo Raline ..." ucap Ms. Kerie sembari membolak-balik sebuah berkas yang ada ditangannya kemudian menatap lekat gadis di depannya itu. "Ayahmu sudah memberitahu semuanya tentangmu. Beliau berharap agar kau dapat belajar dengan benar disini dan fokus pada masa depanmu. Saya pun berharap demikian, Cleo. Karna ayahmu sudah mempercayakanmu kepada sekolah ini. Dan saya harap anda mengerti mengenai apa yang saya sampaikan ini." Tuturnya.

"Baik, Mrs. Saya mengerti! Saya akan berusaha melakukan yang terbaik," balas Cleo seraya menghembuskan napas pelan.

Mrs. Kerie pun mengangguk sembari tersenyum mendengar jawaban Cleo. "Baiklah. Sebentar saya panggilkan seseorang untuk mengantarkanmu ke asrama." Mrs. Kerie kemudian memencet tombol telepon disampingnya untuk menelpon seseorang.

"Halo, tolong ke ruangan saya sekarang."

"......"

"Baik, saya tunggu!" tutup Ms. Kerie memutuskan panggilannya.

Tidak lama datang lah seseorang ke dalam ruangan Mrs. Kerie, membuat perhatian Cleo dan Mrs. Kerie tertuju pada orang tersebut. Tampak seorang pria bertubuh tegap masuk ke ruangan sembari menunduk sopan pada Mrs. Kerie.

"Mr. Conor, apakah kamarnya sudah disiapkan?" tanya Ms. Kerie

"Sesuai dengan yang anda katakan Ms. Kerie, semuanya sudah tersedia." Jawab pria bernama Conor itu.

"Baiklah, kalau begitu tolong kau antarkan siswa baru ini ke kamarnya."

"Baik, Ms. Kerie, akan saya lakukan.." Mrs. Kerie lalu mengangguk dan kembali menatap Cleo.

"Cleo, pergilah bersama Mr. Conor. Dia yang akan mengantarkanmu ke asrama.."

"Baik, Ms. Terima kasih." Cleo menghela napas panjang lalu bangkit dari duduk mengikuti langkah Conor menuju Asrama.

Cleo berjalan dibelakang Mr. Conor, langkah mereka mengisi lorong yang sepi. Ruang Dewan terletak memisah dari bangunan sekolah, menjadi hal yang wajar jika lorong ini jauh dari keramaian para siswa-siswi. Sesekali mata Cleo meneliti ruangan demi ruangan yang dilaluinya, bertanya dalam hati kegunaan dari ruangan tersebut.

Tanpa ia ketahui kini Mr. Conor tengah mengamati dirinya yang masih tampak terpukau dengan bangunan sekolah, wajahnya tampak terlihat polos menatap sekitar. Entah apa yang tengah Mr. Conor pikirkan mengenai gadis itu.

"Mr. Conor, apakah asramanya masih jauh?" pertanyaan Cleo tersebut berhasil memecahkan lamunan Mr. Conor. Dan sebenarnya pertanyaan tersebut sengaja Cleo lontarkan karena merasa aneh dengan cara Conor menatap dirinya. Untuk menjaga sikap, Cleo pun melontarkan pertanyaan yang tidak menyinggung Mr. Conor. Tapi tunggu! Sejak kapan Cleo peduli soal sikap?

"Tidak, hanya melewati satu belokan lagi kita sampai di area asrama. Asrama di sekolah ini berada di belakang gedung mengajar, jadi tempatnya sedikit tersembunyi." Jelas Mr. Conor, membuat Cleo mengangguk.

Tak lama kemudian Cleo mulai melihat bagian asrama yang menjulang dengan tiga lantai, dindingnya bercat Hijau Emerald. Asrama itu panjangnya dari ujung ke ujung, membuat Cleo terkagum-kagum. Mr. Conor membawa Cleo semakin memasuki area asrama, beranda asrama ditumbuhi berbagai macam tumbuhan yang tertata rapi.

CLEO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang