6. Kakak tertua tidak pernah salah.✓

867 96 15
                                    

"Kak," panggil Lisa.

Irene menoleh sebentar, lalu kembali melanjutkan aktivitasnya. "Ada apa, Lisa?"

"Jam berapa kita ke cafe?" tanya Lisa hati-hati. Karna Irene sedang kelihatan tidak mood.

Irene sangat berbahaya jika moodnya sedang memburuk.

"Sebentar lagi, Lo panggil aja yang lain. Gw mau cari sesuatu," Jawab Irene tanpa menoleh Lisa sama sekali. Dia masih sibuk berkutat pada ruangan besar dan sesekali pergi ke pintu masuk dan mengecek barang yang ia cari dibalik pintu itu.

"Kak, kakak cari apaan? Biar Lisa ikut bantu," ucap Lisa ragu.

"Ngak, ngak usah. Gw bisa cari sendiri," jawab Irene ketus.

"Oke, kalo gitu Lisa naik keatas dulu, ya kak."

"Hmm.. kalo naik tangga, jangan lari-lari, nanti jatuh."

Lisa mengangguk dan langsung berlari kelantai atas, ia ingin cepat-cepat menjauhi Irene. Walaupun Lisa juga mempunyai sikap yang dingin perpaduan Irene dan Jennie. Tetap saja, Ia bergidik ngeri jika Irene mengeluarkan aura tidak menyenangkan seperti itu.

Irene mengeleng-gelengkan kepalanya, padahal, baru saja ia bilang jangan berlari. Padahal, Lisa selalu langganan jatuh dari tangga karena ia sering berlari.

"Kak Jen, Kak Irene manggil kita nyuruh kebawah," panggil Lisa yang menyembul dari pintu kamar Jennie.

"Oke. Lo pergi aja dulu. Ntar gw nyusul," jawab Jennie sambil memoleskan make up nya yang sudah hampir selesai.

"Jangan lama ya, kak. Kak Irene lagi ngak mood soalnya,"

"Ngak mood kenapa?" tanya Jennie, setaunya. Irene lah orang yang paling antusias soal rencana mereka hari ini.

"Ngak tau, pokoknya jangan lama-lama. Lisa udah kasi tau ya, nanti kalo kak Irene marah-marah jangan salahkan gw," ucap Lisa, setelah itu Lisa memanggil saudarinya satu persatu.

"Kenapa tu si nyai? Kayak orang linglung?" tanya Joy heran dengan tingkah Irene yang mondar mandir seperti orang linglung.

"Diam," desis Lisa yang tak sengaja bertemu dengan Joy ditangga. " Lo, ngak liat apa tuh muka nyai ngak jelas gitu kayak hubungan Lo dengan Sungjae?"

"Anjir kurang ajar ya! gw dah putus sama si Sungjae. Gw sekarang sama mas crush," Joy mendelik tak suka saat Lisa menyebut nama mantan kekasihnya, Sungjae.

Lelaki yang tidak kunjung memberi ia kejelasan. Dan membuat seolah-olah Joy berharap lebih padanya.

Padahal iya, Joy mengharapkan lebih. Tapi apa mau dikata, Sungjae terlalu sungkan dan pengecut dalam mengungkapkan apa yang ia rasa.

"Lah, gw kira lu sama woo do Hwan, Joy," timpal Yeri ngakak. "Banyak bener gebetan Lo, oper ke gue satu ngapa?"

"Heh, Jay Joy Jay Joy. Kurang ajar ya, udah berani manggil tanpa embel-embel kakak ya, Yer."

"Hehe, ya sorry dong. Gw manggil gitu cuma biar Lo awet muda." Yeri mengedipkan matanya jahil.

"Oh, iya juga ya hahaha. Bagus, bagus." Jawab Joy yang mengacungkan jempol. Lalu mereka tertawa kecil.

"Bisa ngak sih kalian diam, berisik tau. Ngak liat orang lagi pusing, hah?" Ketus Irene. Ia sedang pusing mencari benda agar rencana mereka tak berantakan dan terancam batal. Tetapi, adiknya malah ketawa sampai ngik ngok ngik ngok.

"Kan, gw bilang apa. Kalian sih berisik kayak emak-emak pasar. Awas aja ya.. kalo kak Irene sampai ngebatalin rencana makan kita. Gw mutilasi, buat dijadiin sate." Ancam Chaeyoung.

𝗖𝗿𝗮𝘇𝘆 𝗙𝗮𝗺𝗶𝗹𝘆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang