1

24 3 4
                                    

Terlihat seorang gadis SMA yang sedang menuruni tangga bersama dengan kakak perempuannya. Gadis itu tidak mampir ke meja makan untuk mengambil sarapannya ataupun berpamitan. 

"Dimana sopan santunmu Wirana Alyssa Putri?" ucap kepala keluarga yang tidak lain ayah dari gadis itu. 

Langkah gadis yang bernama Wirana Alyssa Putri itu berhenti dan membuatnya berbalik badan mengarah pada ayahnya. 

"What do you want in this morning 'again'?" tanya gadis itu dengan menekankan kata terakhirnya. 

"Orang tuamu disini dan kamu tidak berpamitan sama sekali?" 

Wirana berdecak kesal, "Untuk apa? saya tidak ada ataupun ada, anda tidak peduli" 

Ia tidak ingin menghancurkan paginya sama sekali dan melanjutkan langkahnya ke garasi untuk mengambil motornya. Ia pun berangkat sekolah. 

****

Sampai di sekolah, ia menuju ruang kelasnya yang berada di lantai 3. Di sepanjang koridor, ia tidak melihat murid satupun dan hanya terdapat pegawai kebersihan yang sedang membersihkan area lapangan. 

Sesampainya ia di ruang kelas, ia hanya menaruh tasnya dan menuju ke arah kantin untuk sarapan. 

"Bu beli bubur ayamnya 1 bungkus, sama air putih yang biasa 1" ucapnya pada ibu-ibu yang menjaga kios bubur ayam di kantinnya. 

"Eh neng Wirana, bentar ya neng ibu siapin dulu" 

Wirana memainkan ponselnya sembari menunggu pesanannya disiapkan. 

"Neng wirana kok jam enam sudah ada disekolah? Oiya bapak sama ibu gimana sekarang? masih di luar kota?" tanya ibu itu sambil menyiapkan bubur ayam milik Wirana. 

"Baik bu, sudah pulang kemarin" jawab Wirana singkat. 

Beberapa menit kemudian, pesanan Wirana selesai dan saat Wirana hendak membayar dihentikan oleh ibu itu. 

"Tidak usah bayar neng, Bapak neng sudah baik banget sama orang-orang. Sampai-sampai ibu jualan disini pun tanpa kontrak. Titip salam ya sama orang tua, semoga bahagia terus ya" 

Wirana hanya tersenyum kecut dan mengangguk sebagai tanda terima kasih. Lalu ia menuju ruang kelasnya untuk menikmati sarapannya. 

Selesai menghabiskan sarapannya, ia menuju loker untuk mengambil baju olahraganya dan menuju toilet untuk berganti baju. Tidak butuh waktu lama untuknya berganti, ia langsung menuju ruang peralatan olahraga untuk mengambil bola basket. 

Sembari menunggu bel masuk dan datangnya murid-murid, ia bermain bola basket sendirian di lapangan basket yang jarang terpakai. 

"Kalau mau dibanggain tu belajar bukannya main terus dek" ucap seorang siswi kelas 12 yang berada di luar lapangan basket. 

Wirana kesal dan melemparkan bola basket itu, "lo kalau gak tau apa-apa mending tutup mulut lo itu"

Siswi itu kesal dan kembali melemparkan bola basket ke arah Wirana, "Bener kata bunda, lo ga pantes ada di keluarga Alessandro dengan sikap rendahan kayak gitu"

"Sejak kapan gue dianggep bagian dari keluarga itu? 'Mirana Alyssa Putri'? tanya Wirana dengan menekankan nama kembarannya itu.

Tidak ingin melanjutkan perdebatan ini, ia mengambil bola basket itu dan berjalan mengembalikannya ke arah ruang peralatan. 

"gue cuman mau ayah bunda mulai sayang dan memperhatikan lo ra"

****

Bel berbunyi membuat siswa-siswa berhamburan memasuki kelasnya dan pembelajaran mulai seperti biasanya. 

THE FREAK FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang