9

10 1 0
                                    

Bella memeluk keponakannya itu, "tenang aja ya. nanti rencana kita pasti berhasil"

Wirana hanya mengangguk, "nanti aja ya aunty, Rara cuman mau sekolah damai dulu" 

"yaudah yuk ke depan, kayaknya pacar kamu udah bosen nungguin" ucap Bella. 

"pacar darimana aunty ih! itu cuman temen deket ty! ga lebih kok" ucap Wirana. 

Wirana merapikan kembali pakaiannya dan mengikuti Bella keluar dari kamar menemui Nata di teras rumah.  

"Maaf yaa lama nungguinnya.. ada curcol tadi sebentar, ayangnya rara ga marah kan? hahahaha" ucap Bella sambil tersenyum nakal. 

"eh iya-" 

"apa sih aunty! udah aku bilang kita gaada apa ih!" ucap Wirana memotong ucapan Nata. 

"yaudah iya deh iyaaa si paling temen deket. Oiya abis ini mau kemana nih?" tanya Bella sambil meminum teh miliknya sedikit. 

"gatau sih aunty, Nata ngikut Wirana aja" ucap Nata. 

"Waduh.. terus kalau Wirana mau ke hotel kamu mau ikut gitu?" ucap Bella bercanda. 

"eh ya engga lah aunty! aunty ada-ada aja hahahaha" balas Nata sambil tertawa. 

"Aunty! apa sih!" ucap Wirana yang tidak tau kalau bibinya ini sungguh sangat terbuka untuk hal itu. 

"ayoo pikirannya apa hayoo.. kan bisa aja ke hotel buat healing healing.. kalian aja pikirannya kemana-mana hahahahha.." 

Wirana diam dan meminum tehnya sedikit demi sedikit, sedangkan Nata sudah menunduk malu dengan telinga yang sudah agak merah. 

"oke deh serius.. Rara mau tinggal dimana? dengan kalian kabur kayak gini, sudah pasti Rara ga bakal diterima disana" tanya Bella. 

"Nah itu Rara gatau aunty, Rara maunya ngekos, tapi tabungan juga pas-pasan. Aunty tau aja setahun ke belakang Rara udah gaada uang bekal" ucap Wirana. 

"loh? terus selama ini kamu sekolah? Jajan? gimana?" tanya Bella terkejut. 

"Uang tabungan dari sebelumnya Rara pakai aunty, itupun yang emang butuh banget, kalau kurang kadang part time pas hari minggunya" jawab Wirana tersenyum pasrah. 

Nata ikut terkejut bahwa temannya itu bekerja saat libur dan pantas saja jika dia ingin jalan bersamanya selalu saja tidak bisa namun tidak tau apa alasannya. 

"Ra.." 

Bella memeluk Wirana erat, keponakannya itu sangat kuat bahkan seharusnya dengan kondisi keuangan keluarganya yang jauh melampaui kata mampu, ia masih harus bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhannya. 

"yaudah rara sama aunty ya? nanti kita jalan, belanja, makan, atau kemanapun yang rara pengen ya? raranya aunty kuat banget ya.."ucap Bella. 

"makasi aunty, udah mau dan jadi aunty rara yang paling the best!" balas Wirana. 

"yahh.. gue gajadi punya adek cewe dong raa.." ucap Nata dengan wajah yang sengaja disedihkan. 

Bella melepaskan pelukannya, "maksudnya?" 

"itu.. maunya tadi nginep di rumah Nata sementara.." ucap Wirana. 

"tapi gue gamau ya jadi adek lo! sejak kapan lo jadi kakak gue anjg" lanjutnya sambil menunjuk Nata. 

"heukk.. hati abang sakit neng" ucap Nata sambil memegang dadanya. 

"ahahha begitu.. udah tinggal sama aunty ajaa. gabaik juga nanti ngerepotin keluarganya nak Nata" ucap Bella. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE FREAK FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang