Home - taekook ☑

❄ 49

Good Morning semuanya!!! 🤗

Cie, pagi-pagi aku udh update aja nih😂

Yok semangat di hari minggu nya yok!

Olahraga lho, jangan rebahan terus! 😥

Enjoy! ❄

[]

Taehyung masuk lagi ke kamar Jeongguk dengan raut wajah yang udah berubah 180 derajat.

Iya, mukanya sekarang udah ngga se-happy kayak yang mau bikin kopi tadi, sekarang matanya keliatan sendu banget, ngga ada gairah.

Jeongguk yang sekarang keliatan asik main sama sesuatu noleh ke arah pintu yang terbuka.

"Eh? udah pipisnya Kak?"

Taehyung hanya mengangguk,

"Kak—aku tuh tadi baru nemuin ini lagi, dan kayaknya ini buat kakak aja deh.. buat kenang-kenangan?"

Taehyung ngga gubris, dia lebih memilih buat ambil jaketnya yang ada di atas kasur milik pacarnya.

Alis Jeongguk tentu aja mengernyit heran.

"Lho? Kakak mau kemana? kok pake jaket lagi?"

Pemuda itu malah balas dengan senyuman kecilnya di sudut bibir, Jeongguk makin bingung di buatnya.

"Gue keluar bentar ya?"

"Eh? Aku ikut!"

"Ga usah, lo disini aja. di luar udah hujan gitu,"

"Ihh gapapa tau kakkk, aku pengen ikut! Ya ya yaaa???"

Semangatnya Jeongguk sedikit membuat hati Taehyung kembali menghangat, tapi gelengan ia layangkan pada pemuda manis itu.

"Gausah, kecil. udah lo disini aja, gue sekalian pengen cari kopi di luar. soalnya tadi tumpah kopinya."

"Eh? Kok bisa?"

"Ya gitu lah, gue terlalu ceroboh, hehe."

Pemuda manis mendengus, "Yaudah deh kalo itu maunya kakak,"

"Tapi jangan lama-lama cari kopinya ya? soalnya hujannya pasti udah bakal deres banget ini.."

Taehyung mengangguk lalu mengusap pipi gembil pacarnya pelan.

"Iya, kecil. Udah ya? gue berangkat dulu? lo jangan kemana-mana, udah disini aja."

"Hum!"

Lalu setelah itu, Taehyung pun melenggang pergi dari hadapan Jeongguk.

Dan pemuda manis matanya menangkap sesuatu yang memang sedari tadi ingin sekali ia tunjukkan pada Taehyung.

"Yah.. padahal aku pengen nunjukin ini duku sama Kakak.. tapi Kakak keburu pergi.."

Ucap pemuda itu dengan nada memelasnya.

[]

Kini, Taehyung benar-benar ada di warung kopi, yang letaknya ngga jauh dari rumah Jeongguk.

Senyumnya luntur waktu dia nginget-nginget percakapan apa aja yang dia dengar waktu di dapur tadi.

Kopi warung yang mengepul asapnya total di abaikan sama dia.

Rokok yang udah di nyalain pun, sekarang masih anteng aja nangkring di apit di kedua jarinya.