Selamat Membaca 💙
_______________________Tanganku mendorong pintu kelas XII IPS 8. Hawa dingin yang dihasilkan oleh pendingin ruangan kelas tersebut menyegarkan kembali tubuhku yang berkeringat karena berlarian mengejar Yusuf. Tidak ada aroma matahari yang tercium. Pasti di tempat ini hanya aku yang terlihat lusuh karena penuh dengan peluh yang menetes.
Aku melihat tujuh anggota OSIS kelas X yang sekaligus anggota paskibraka[1] sedang berdiri di depan kelas. Tepatnya di atas bangunan mirip panggung berukuran kecil yang sengaja dibangun untuk membantu mencapai papan tulis paling atas. Dengan tergesa-gesa aku berjalan masuk dan segera bergabung dengan mereka.
Aku terkejut melihat keberadaan Ajeng dan Zoe sedang menduduki bangku di samping jendela, tepat di depan meja guru yang berada di pojok depan kelas tersebut. Katanya tadi mau kerkom[2]?
"Saya Krisnina Putri, izin terlambat mengikuti rapat karena tadi latihan paskibra." Nina adalah yang terakhir meminta izin dari ketujuh temannya tadi.
Sekarang giliranku, "Izin terlambat mengikuti rapat karena tadi piket dulu di greenhouse."
Setelah itu kami dipersilakan duduk untuk menyimak pengumuman panitia HUT. Perayaan ulang tahun sekolah memang masih 3 bulan lagi. Namun, panitia harus dibentuk lebih awal karena ini adalah acara paling besar dibanding acara-acara lain, seperti class meeting yang diadakan dua kali setiap satu tahun, atau Hari Guru yang dirayakan setiap satu tahun sekali. Biasanya persiapan acara-acara seperti itu hanya memerlukan waktu satu bulan.
Zoe melangkah menuju depan kelas untuk menulis jabatan dan nama-nama yang akan menjadi panitia. Sepertinya dia ditunjuk menjadi sekretaris acara karena jabatan tersebut yang memiliki wewenang untuk membuka rapat dan mengumumkan sesuatu seperti yang sedang ditulisnya di papan tulis. Lalu, Lingga pasti ketuplaknya[3] karena dia yang sedang berpidato di depan untuk membicarakan masalah tema yang akan dipakai.
"Yeee, gue ditinggal sendirian," gerutuku sambil mendorong pelan pundak Ajeng. Seandainya Ajeng tidak berlari ke arah Oka, mungkin aku tidak akan terlambat mengikuti rapat.
"Wenternya nggak dibawa sama Oka. Jadi harus bikin nanti abis rapat," ucap Ajeng menginformasikan.
"Mana rumah Oka di Cepogo lagi. Terpaksa nginep nanti," lanjutnya dengan wajah yang tertekuk. Dia menjatuhkan wajahnya ke meja dengan kedua tangan yang menumpu kepalanya. Tampak kesal harus kerkom di rumah Oka yang jauh, karena tugas prakarya-membuat kain dengan teknik ikat celup harus dikumpulkan besok.
Mataku memendar, memandang sekeliling kelas. "Anaknya nggak ikut?" tanyaku karena tidak menemukan sosok Oka di sini.
"Enggak. Takut ditunjuk jadi panitia katanya." Jawab Zoe.
Aku hanya membulatkan mulutku dan lanjut mendengarkan Lingga yang sedang menanyakan pendapat mengenai tema HUT nanti.
[1] Pasukan Pengibar Bendera
[2] Kerja Kelompok
[3] Ketua Pelaksana
KAMU SEDANG MEMBACA
Apology
Teen FictionKutipan lagu yang cocok untuk mantan terindah, sebelum tahun 2021 berakhir. "Mantan terindah tuh nggak ada. Ya kalo indah mah ngapain putus?" -Diana Leonita- "Happier-nya Olivia Rodrigo. I hope you're happy but not like how you were with me." -Hanan...