1

736 137 15
                                    

Hana Haru Florist

Toko bunga terletak di Busan banyak di kunjungi para pelanggan terutama oleh gadis muda, demi melihat pemilik toko tersebut di bilang sangat tampan bak dewa. Senyuman dan perkataan manisnya yang bisa membuat tidak bisa tidur beberapa hari. Hari ini pun toko bunga tersebut di penuhi oleh para siswi SMA, membeli bunga sekaligus berusaha meminta nomor sang pemilik tersebut, kalau saja mereka bisa menjadi pemilik hati pria itu bukan? Tidak peduli akan jauhnya umur.

"Nona cantik, ini pesanan anda. Bunga anyelir berwarna pink yang punya makna cantik dan manis seperti Nona," ucapnya sambil menyerahkan bunga rangkaian, gadis itu kegirangan bukan main mendengar kata manis tersebut.

"Umm ... Boleh saya meminta nomor anda?"

"Bisa kita mengenal lebih jauh?"

Jeon Jungkook, pria itu kewalahan menanggapi para siswi SMA yang ingin meminta nomor teleponnya. Ia menolak tawaran untuk berkencan mana mungkin dia berkencan dengan gadis SMA? Bisa-bisa dia di cap sebagai pedofil.

Brakk! Prangg!

Suara seperti menabrak dan vas pecah itu menarik perhatian semuanya, seekor anjing Doberman yang di tunggangi oleh bocah kecil berusia lima tahun menabrak meja, beberapa vas berisi bunga terjatuh dan pecah. Jungkook yang kaget segera menghampiri.

"Bam! Haru! Baik-baik saja?" paniknya, ia memeriksa apakah anjing dan bocah itu ada luka atau tidak.

"Kan sudah Hana bilang! Bam tidak suka! Appa, Oppa Haru tidak mau mendengarkan Hana jangan menaiki Bam!" omel seorang gadis kecil yang juga menghampiri.

"Appa!?" kaget para siswi SMA mendengar ucapan gadis kecil tersebut memanggil Jungkook sebagai Ayah.

Gadis kecil bernama Jeon Hana itu menatap mereka semua kemudian mengiyakan bahwa Jungkook adalah Ayahnya membuat semuanya kaget setengah mati, mereka pikir Jungkook masih anak kuliahan yang memiliki pekerjaan sampingan. Ternyata sudah memiliki dua anak! Bukannya ilfil malah para siswi itu malah menjadi-jadi menyukai Jungkook yang di mata mereka sangatlah keren.

"Umm ... Sungguh maafkan aku, boleh aku pinta kalian untuk pergi? Toko akan tutup, kalian nanti di cari oleh orang tua. Mereka pasti khawatir."

Semuanya menurut dan pergi sesuai permintaan Jungkook, pria itu menghela napas lega kemudian menatap putranya menangis ada luka terkena pecahan bunga, sedangkan anjingnya Bam untunglah tidak terluka.

"Hana-ya, boleh Appa minta tolong ambilkan kotak P3K? Kita obati luka Oppa mu ini eoh??"

"Siap!" sahut gadis cilik itu, memberi tanda hormat lalu mengambil kotak P3K sesuai permintaan Ayahnya.

*.*.*

Jungkook kini membalut luka pergelangan tangan putranya, Haru terlihat kuat saat lukanya di beri obat namun sepersekian detik kemudian dia menangis merasakan sakit.

"Dasar cengeng," ejek sang adik, Hana. Melihat kakak laki-lakinya menangis terisak.

Jungkook terkekeh mendengar ucapan putrinya, dia telah selesai mengobati luka sang anak.

"Sudah selesai, sekarang Haru ceritakan pada Appa, kenapa bisa menaiki Bam? Bam itu Anjing bukan kuda yang bisa di naiki meski tubuhnya besar."

"Haru dan Hana jemput Bam di rumah Paman Jimin, lalu saat perjalanan pulang kaki Haru lelah jadi punya ide menaiki Bam," jelas sang Anak menceritakan kejadian sebenarnya.

La Destine (Rosekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang