2

361 106 17
                                    

Author POV

Rosé tidak mengerti, sudah berapa orang tidak suka acara pertunangan dirinya dan Jeffrey di Kota Busan, Ibu, keluarga besarnya bahkan Jaehyun sendiri. Hal itu membuatnya amat heran, kenapa mereka melarang. Apa ada Zombie di Kota tersebut? Aneh-aneh saja, itulah alasan mengapa Rosé sendiri yang ingin mengurus semuanya sendiri tanpa  campur tangan, sudah ia duga akan begini.

Dan kali ini pun, Ibu Rosé beberapa kali menawari dan memberitahu lebih baik acara tunangan di laksanakan di Seoul saja.

"Rosie sayang, kenapa tidak di Seoul saja acara kalian? Lagipula di sini juga ada pantai, kita akan gunakan kapal pesiar untuk tempat acara, teman-temanmu juga lebih banyak tinggal disini bukan? Ibu akan membantumu mengurus acara."

Rosé menghela napas panjang, Kapal pesiar? Memang bagus untuk acara. Awalnya pun dia ingin menyewa kapal tetapi ... Setelah di pikir-pikir Rosé tidak ingin acaranya terlalu mewah.

Juga, kenapa tidak di pantai yang ada di Seoul saja? Rosé suka dengan Hotel Busan berada di pinggir pantai, menurutnya acara tunangan di temani suara ombak sangat romantis, itulah alasannya kekeuh ingin di Busan, karena tidak ada Hotel yang sebagus itu.

"Pokoknya, Eomma tidak perlu khawatir oke? Putrimu Roséanne Park bisa mengurus semuanya dengan baik, besok aku dan Jeffrey pergi ke Kota Busan untuk menyewa Hotel." Rosé berucap, tersenyum menghampiri sang Ibu.

Sang Ibu hanya bisa tersenyum paksa. Berdoa agar putrinya tidak di pertemukan dengan orang itu lagi.

*.*.*

"Kalian," ucap Jungkook kesal menatap dua anaknya yang nakal, keduanya membuat makanan Bam untuk satu bulan ke depan menjadi berserakan kemana-mana mengotori lantai. "Berbalik menghadap dinding dan katakan kalian menyesal karena nakal selama dua puluh kali."

"Hiks, Appa maafkan Haru." Bocah kecil itu menangis terisak tidak ingin di hukum, berharap sang Ayah mengasihaninya.

"Hukuman tetap hukuman, cepat."

Hana dan Haru berbalik menghadap dinding melaksanakan hukuman. Jungkook menggelengkan kepala, dia harus membersihkan kekacauan ini.

"Ck, dasar kelinci jahat," gumam Hana.

"Apa yang Hana bilang tadi?" tegur Jungkook mendengar gumaman sang putri.

Perhatian Jungkook teralihkan ketika Bam membawakan sapu padanya, membuatnya terkekeh lalu menghampiri.

"Terimakasih, anjing pintar. Bam, nanti kita beli makananmu lagi hmm?  Urggh, kau pintar sekali," ucap Jungkook gemas, ia memeluk Bam.

Suara lonceng tanda ada pelanggan berbunyi, sesosok wanita berambut pendek sebahu masuk ke dalam toko membawakan kotak bekal makan siang.

"Astaga, kenapa berantakan sekali?" kagetnya.

"Dua orang ini pelakunya, membuat berantakan," lapor Jungkook.

"Benarkah? Kau sekarang menghukum mereka eoh? Kasihan mereka, Kook."

Hana dan Haru menatap wanita itu dengan mata berbinar-binar, pahlawan mereka!.

La Destine (Rosekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang