[01]

248 38 12
                                    

"REN DARIMANA?"

"Cari info!"

"Info apa?"

"Calon istri di club mana"

Atas ucapan melanturnya Eren dihadiahi pukulan gratis di kepala oleh Porco. Tak ada yang Eren lakukan selain cengengesan. Nyatanya memang benar seperti itu. Eren pergi menuju gedung farmasi untuk mencari seseorang. Sudah dua minggu hal itu terus ia lakukan. Secara RUTIN. Tanpa bolong seperti jadwal membayar kosnya.

Porco mendatangi Eren dan menarik bangku di hadapannya. "Gimana calon istri lo itu di club mana? Lo aja ga tau namanya dia siapa"

Tatapan Eren berubah aneh. Kedua sudut bibirnya terangkat dan ia menunjukkan Porco sebuah foto di ponselnya. "Perkembangan kemajuan perjuangan seorang Eren Yeager"

Porco melongo karena bahasa yang Eren gunakan amburadul. "Bahasa baru kah?"

Eren berdecak dan memukul kepala Porco. "Bego lo! Ini liat, foto siapa ini?" Eren ngegas.

Porco memperhatikan foto tersebut dan menggebrak meja mengejutkan seisi kelas. "Oh! Si Lev-"

Eren segera bertindak agar Porco tak membocorkan nama gebetan Eren dengan cara membekap mulutnya. "Diem jir! Gue belom mau ngumumin dulu"

Saat di lepas Porco terbatuk-batuk. Lalu Porco menatap Eren dengan tampang jijik. "Gausah halu. Jadian aja belom sok mau ngumumin. Apa yang lo ngumumin? Lo udah sunat?"

Eren kembali ke posisinya semula dengan ekspresi sangar. "Gue sunat udah dari bayi"

"Terus gue juga ga halu! Lo liat kan foto siapa tadi? Hari ini gue mungkin baru punya fotonya, tapi besok gue pasti milikin hatinya" ujar Eren ambisius. Porco mencebikkan bibir meledek Eren. Porco tak yakin jika Eren bisa konsisten dengan satu orang. Porco dan Eren tetanggaan, ia sudah tahu kelakuan Eren jika di rumah. Eren buaya, jelalatan, mata keranjang, play boy, tukang main perasaan orang. Bisakah Eren serius dengan satu orang saja?

"Iyain deh. Kata gue mah urutan yang bener punya foto, nomor wa, tukeran nick insta sama twitt, baru jadian"

Eren merenungkan ucapan Porco sesaat. "Bener juga"

"Lo kenal kak Pieck kan cok?" tanya Eren.

Porco mengangguk. "Kenal bos"

"Kata kak Pieck orang yang gue suka ini cuek dan galak. Gue jadi merasa tertantang" sebut Eren diselingi senyum miring yang menurut Porco menjijikan.

"Lo mau gebet anak orang apa ikut ajang kompetisi? Heran deh gue" Porco menggeleng-geleng.

Eren tertawa kencang kemudian beranjak dari tempat duduknya.

"Kemana lo Ren?" tanya Porco.

"Piket jing!" balas Eren tak santai.

kating | ereriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang