[05]

147 24 12
                                    

Hacho!

Hacho!

Hacho!

Falco tersenyum miris. Karena ia sedang libur dan mengurus Eren yang flu sebab ia alergi kucing. Falco tak habis pikir mengapa Eren menerima tantangan bego itu kan bisa nolak. Sekarang Falco sedang membenahi obat-obatan di meja belajar Eren.

"Bang aku mau keluar. Tadi Liyu aku lepasin di teras. Gerbang ga dibuka sih jadi ga akan kabur kemana mana..." Eren mengangguk lemas. Ia terbaring di ranjang lantaran efek samping alergi itu berdampak pada suhu tubuhnya.

"Kalau butuh sesuatu panggil aku" Falco langsung keluar untuk memeriksa Liyu. Ia meninggalkan kucing jenis Ragdoll putih di teras dengan leher terikat kalung sekaligus tali panjang. Falco sebetulnya agak takut kucing karena ia punya trauma pernah di cakar kucing hingga tangannya di jahit.

"Liyu! Makan yukk" Falco mempersiapkan royal canin di atas piring kecil dan memberikan kepada Liyu.

Kucing besar itu mendekat ke Falco seketika ia mundur karena takut Liyu akan menerkamnya. "Aku ga jahat lho ya"

Liyu makan dengan lahap. Falco lumayan suka melihat pemandangan itu. Sudah tiga hari sejak Liyu bergabung menjadi keluarganya. Eren kalau dirumah jadi lebih rajin karena tiap pagi harus kelabakan mencari masker sebelum mengurus Liyu. Mulai dari memberikan makan, memandikannya, membawa Liyu ke klinik hewan untuk memastikan Liyu sehat selalu. Bermula dari tantangan iseng Porco hingga Eren yang ingin serius merawat Liyu.

*****

Demam Eren sudah turun. Dua hari ia belum menyentuh Liyu. Alerginya juga membaik seiring terbiasa dengan kehadiran Liyu. Eren memakai masker lalu menggendong Liyu. "Makin berat nih jagoan"

Falco keluar dari kamar. Pagi-pagi begini ia akan berangkat sekolah. "Bang, kunci motor dimana?"

"Di atas tv. Kamu yang naro semalem. Abis jalan sama siapa itu? Jam sembilan baru pulang" Eren mengelusi bulu Liyu seolah-olah ia adalah bayi. Falco cengengesan. "Aku dari rumah kak Colt minta formulir"

Eren memicingkan mata. "Formulir apa?"

"Ada deh" Eren berdecih lalu menurunkan Liyu lalu masuk ke kamar dan kembali sambil membawa map berwarna merah dan diberikan ke Falco. "Tolong titip ini ke Colt, gue ga bisa ke kampus karena males" ujar Eren terang-terangan.

"Yeuu"

"Itu jangan lupa beli makanan Liyu" kata Falco.

"Emang habis?" tanya Eren.

Falco mengangguk. "Iya cuma beli satu kirain cukup buat seminggu"

Eren berdecak-decak. "Ck ck ck si bongsor ini di kasih makan royal canin satu bungkus buat seminggu? Aih cakar aja dia Yu!" Eren menatap kepada Liyu kucing besar itu gantian menatap Eren lalu Falco dan mengeong.

Falco tertawa kemudian pamit untuk berangkat sekolah.

Setelah Falco menghilang Eren menginstruksikan Liyu untuk mengikutinya ke dalam. Eren meraih jaket ia akan pergi ke pet shop untuk membeli makanan Liyu. Eren memesan ojek online karena motornya di bawa Falco. Ia lebih tak tega jika harus membiarkan Falco naik angkutan umum yang sangat jauh dari kos mereka.

Eren sampai di pet shop. Eren memakai masker sebagai antisipasi kalau alerginya kambuh. Eren menggendong Liyu dan mengelilingi pet shop super lengkap itu. Mungkin cara Eren menggendong Liyu salah atau bagaimana, ia di tegor pegawai setempat.

"Kalau kucingnya sebesar itu ga perlu di gendong dia ga akan kabur" Eren menoleh ke sumber suara. Ia seperti kenal... tapi siapa?

"Oh iya saya emang pertama kali pelihara kucing, soalnya saya al-" Eren melihat orang itu. Ei hoo! Eren bermimpikah? Indahnya... Rasanya tak mau bangun! Tapi tunggu, mengapa kuku-kuku Liyu terasa sakit di lengannya. Oh dia tidak bermimpi! Ia betul-betul melihat Levi sedang melipat kedua tangannya dan seperti biasa dengan ekspresi sinis.

"Liyu ini mimpi kan?"

Meong~

*****

ciee nungguin lipai nongol 😭🙏

kating | ereriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang